Selasa, Mei 13, 2014
23
JKGR-(IDB) : Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yang akan dibahas dalam rapat esok pagi. Rapat itu bukan sembarang rapat, karena di situlah ajang seleksi akhir berbagai alutsista yang harus segera bergabung untuk memperkuat otot TNI.

Berhubung kondisi fisik yang lelah dan konsentrasi yang menurun, tidak sengaja saya menjatuhkan sebuah dokumen dengan cover bergambar pesawat tempur bersayap delta.  

Brukkk…suara benturan cukup keras yang memecah keheningan ruangan. Tatkala saya menundukkan badan untuk meraih dokumen tersebut, terdengar suara berdehem yang membuat saya reflek menoleh ke arah suara.


“Kamu belum pulang, Nar?” (Wah, Pak boss…tumben belum pulang).


“Siap, belum, Jenderal, maaf saya tidak sadar dengan kehadiran Jenderal”.


“Ndak apa-apa, untuk besok rekomendasi kita sudah kamu siapkan sesuai dengan update terbaru dari tim advance kita kan?”


“Siap, sudah Jenderal, pukul 22.30 wib tadi sudah saya sampaikan melalui ajudan Jenderal”.


“Ok, sudah saya baca sekilas untuk proceeding rekomendasi. No problem. Just be prepared for tomorrow”.


“Siap, Jenderal”.


Tak lama beliau berlalu meninggalkan saya yang terkesima, sambil berpikir cepat sekali beliau baca proceeding yang lumayan tebal hasil lemburan saya dan tim selama 4 hari berturut-turut.

Keesokan harinya, di luar dugaan rapat dibatalkan, dan saya dipanggil mendadak ke Cilangkap via pesan singkat. “Urgent, harap hadir di situation room clkp, bawa seluruh materi kemarin segera”.


“Wah ada apa ini”, pikir saya. Suatu hal yang di luar kebiasaan. Sepanjang perjalanan, saya tidak henti berpikir apa yang sedang terjadi.


Tak lama, saya tiba dan langsung bergegas menuju ruang situasi. Tidak dinyana di situ hadir lengkap jajaran eselon elite Medan Merdeka Barat dan Cilangkap, dan ada satu orang yang sudah tidak asing lagi yang sedang berbisik-bisik dengan Pak boss saya.


Jantung saya mendadak berdegup kencang entah apa sebabnya. Saya berusaha mengatur napas untuk menenangkan diri, saat terdengar celetukan: “Ayo Nar, dimulai paparan rekomendasinya”, degg…itu suara bapak dengan sosok tinggi besar itu!


“Siap, baik Pak” Dengan nada sedikit bergetar saya merespon permintaan beliau.


80 menit kemudian….


“Baik dengan demikian, kita akan mengacu pada skema Delta, di mana pada tahun ini akan masuk ke AU 18 unit Su-35S, 10 unit Su-34 Fullback, 16 unit EF Typhoon Tranche 1, 20 unit Rafale F2. Agar dikawal dan dijaga proses akuisisi serta pengiriman ke sini. Jangan melewati akhir tahun”, demikian ujar sang bapak dengan mimik serius.


“Maaf Pak, bagaimana dengan tambahan 28 unit F-16 Block 52?” ujar salah satu hadirin dengan bintang 3 di pundaknya.


“Oh iya, saya lupa, terima kasih Mas. Noted, termasuk 28 F-16C Block 52 yang tempo hari approved by DSCA”, tukas beliau.


“Jadi di akhir tahun ini figur front line fighter utama AU adalah….tolong kamu rekap, Nar!” perintah beliau.


“Siap, baik Pak. Jadi total akan ada 4 ska F-16C Block 52, 3 ska Su-30, 1 ska Su-35, 1 ska EF Typhoon, 1 ska Rafale, 1 ska Su-34, serta 1 ska F-50”, jawab saya cepat.


“Oke, terima kasih. Saudara-saudara, kita break dulu ishoma, kemudian kita lanjutkan dengan bahasan AL”, ujar beliau sambil beranjak dari kursi diikuti oleh standing salute dari peserta rapat. 

Bersambung…




Sumber : JKGR

23 komentar:

  1. Amiiiiiiiiiinnnnn........semoga terwujud

    BalasHapus
  2. Semoga aku terbangun dari mimpi indah ini..

    BalasHapus
  3. kami paham petinggi negara bahagia bukan karna kualitas belanja alutsista ber class gohar .
    menyangkut fulus bau keminyan sudah bertebaran ke mana mana ....ahir sebuah drama kekuasaan sudah tinggal hitungan bulan ...doa doa dan loby buat pemerintahan baru sudah di giber .alutsita..besi tua milyran dolar dana hibah dari rakyat harus di pertanggung jawap kan .
    ahir kata: semoga belanja alutsista tidak boming mirip bank century dan hambalang .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atau jangan-jangan Dana Century dan Hambalang larinya untuk ini bang...? nah makin bingung ini. kenapa Sukhoi kita mahal, kenapa Apache kita mahal, kenapa Leopard mahal, kenapa beli Nakhoda ragam, rupanya banyak mainan lain buntutnya
      kenapa pak BY dapat gelar dari British, kenapa pangeran Brunei dapat gelar kehormatan di militer INA....makin bingung nih.

      Hapus
  4. ah apa beneran gitu? aku baca paparan di atas tadi terharu dan merinding. nah seperti itulah keinginan rakyat terhadap AU. jika emang hal itu benar2 terjadi biar bagaimanapun juga saya beri standing aplaus. hehe. tapi apa benar2 terjadi? 1 skuadron Su35, Su34, rafale, typhon. dikisaran harga 90 trilyunkah? msih masuk akal untuk didapatkan. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subsidi BBM aja berapa ratus Trilyun bang, ya..saya bantu doa semoga bukan lagi mimpi.

      Hapus
  5. Semoga, demikian kalau benar terjadi inilah pemerintah yang mempunyai visi dan misi untuk bangsanya. bukan ekonomi saja yang diperhatikan tetapi keaman negara jauh kedepan di persiapkan. Negara ini akan kuat kalau pemimpinya seperti ini dan rakyat akan bangga dengan kekuatan tentaranya dan akan membelanya bila dalam pertempuran masih tetap keawalahan karena sudah berusaha apalagi musuh sudah terlihat didepan mata dan sudah memperkuat terlebih dulu.

    BalasHapus
  6. kita tunggu aja buktinya sama2

    BalasHapus
  7. nahhh ini yg rakyat mau..
    semoga terwujud..
    1000% sy dukung

    BalasHapus
  8. selama ini dibilang mo beli Ks dr paman bear... tp ternyata udah beredar.... sapa tau dibalik itu beli dr negara2 yg dianggap black list dr barat.... bisa aja dr paman bear, atau sama keturunanannya King Xerxes (300)... sampai saatnya keturunan Majapahit dan sriwijaya akan kembali menguasai percaturan buana...( hopefully) jayalah Nusantara...

    BalasHapus
  9. Boss...jangan ditulis gamblang yaaa..nanti data persenjataan diketahui malon dan usiie...kirek kirek british dan ASU...

    BalasHapus
  10. saat baca ini justru saya seperti sedang bermimpi..
    semoga yg tertulis diatas itu bagian dari fakta terkecil yg tergabung dari keseluruhan yg tidak harus dipublikan.. dan saya tetep bermimpi untuk 48 ks sekelas semur berkilo kilo

    BalasHapus
  11. jad ingat saya pernah baca.. "RUSIA KLAIM ALUTSISTA RI LRBIH CANGGIH DARI BARAT"

    BalasHapus
  12. Sebagai rezim yang mau berakhir ,bisa saja mau beli ini itu soalnya mereka tak akan ikut memikirkan dananya dari mana.Yang pusing pemerintahan berikutnya bisa saja usulan itu di refisi lagi sesuai budget yang ada.Jadi tak usah terlalu euforia yang nentuin pemerintah berikutnya.Apa lagi dibilang akuisasi dan pengiriman sebelum akhir tahun.Apakah tahun ini lha ? pastilah nggak mungkin ,emang beli gorengan begitu pesan barang ada dan langsung dikirim??Atau tahun 2017 ????

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan bisa saja pesannya dari thn2 sebelumnya... sssttt.... jagan bilang bilang yaa, biar nanti ketika barang segera tiba.. baru akan saya publikan. hehe

      Hapus
  13. Semoga kabar ini benar dan bukan sekedar isapan jempol belaka. Kami sangat ingin melihat TNI kita memiliki alutsista yang mumpuni.

    BalasHapus
  14. S300 dan S400 belinya diam2 aja yaaa...

    BalasHapus
  15. Hoax.... ga percaya kok jkgr tempat hoax... klo pun benar sambungan kisahnya adalah tentang kisah si penulis sdh diciduk Polisi Militer

    BalasHapus
  16. apa ini benar ya....???????? muluk2 banget!!!!!! tapi tak apalah bisa membuat hati sedikit berbahagia sekalipun ini berita boongan hehehehehe

    BalasHapus
  17. bukannya tdk berharap TNI kuat tpi penulis menggambarkan seolah2 dirinya org dlm .... tpi pke bahasa novel bukan bahasa aparat

    BalasHapus