JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 167 personel Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI
Kontingen Garuda (Konga) XXXII-C/MINUSTAH (Mission des Nations Unies
pour la Stabilisation en Haïti) bergeser dari Kota Gonaives, Departement
Artibonite yang selama ini merupakan Base Camp dari Kontingen Garuda ke
Ibu Kota Haiti, Port au Prince, Senin (26/5/2014) pagi.
Komandan Satgas (Dansatgas) Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah Mayor Czi Alfius Navirinda Krisdinanto menyebutkan, perpindahan dilakukan untuk melaksanakan tugas Rehabilitasi dan Konstruksi dibawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada misi Minustah di Haiti.
Krisdinanto menjelaskan, kepindahan Kontingen Indonesia merupakan persiapan untuk melaksanakan Inter Misi yang akan dibuka oleh PBB di Central African Republic, Afrika.
"Perpindahan dikaitkan juga dengan proses pengurangan komponen Militer yang bertugas di Misi Minustah, seiring dengan meningkat dan membaiknya kondisi stabilisasi dan keamanan di Haiti sejak dibukanya Misi pada tahun 2004 lalu," katanya.
Untuk itu, Departement of Peacekeeping Operations (UN DPKO) yang bermarkas di New York secara berkala mengurangi komponen militer yang berasal dari negara-negara yang mengirimkan kontingennya ke Haiti, negara di kepulauan Karibia.
Beberapa negara yang telah menyelesaikan tugas di Haiti seperti Jepang Enginering, Korea Selatan, Uruguay Marinir, Nepal Battalyon, Brazil Battalyon 1 dan Jordan Battalyon.
Untuk periode tahun 2014, sampai bulan Juni, PBB akan mengurangi lagi sejumlah 15 persen dari 6.270 personil militer yang saat ini bertugas di Haiti baik itu Infanteri, Zeni dan Marinir. Dengan demikian pada tahun ini sebanyak 1.249 prajurit akan dikurangi baik itu kembali ke negara asal ataupun beralih ke Misi PBB lainnya, termasuk Satgas Kizi TNI yang telah bertugas selama 7 bulan sejak menggantikan Satgas sebelumnya.
"Satgas Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah selama 2 bulan telah mempersiapkan diri dengan membongkar camp dan melakukan pengepakan yang diakhiri dengan pembersihan lahan bekas tempat Satgas berada. Saat ini Satgas telah siap untuk melaksanakan perpindahan misi ke Republik Afrika Tengah dengan nama misi MINUSCA (United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic)," jelas Dansatgas.
Misi Minusca akan dibuka pada 15 September 2014 dimana saat ini di negeri yang sedang dilanda gejolak terkait keamanan akibat perselisihan bernuansa agama tersebut masih terus diupayakan pemulihan keamanan oleh negara-negara seperti Perancis dan negara tetangga Afrika yang tergabung dalam Uni Afrika, selanjutnya PBB direncanakan akan mengambil alih upaya pemulihan keamanan tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, Satgas Kizi TNI yang selama ini telah dinilai baik dan outstanding dalam menyelesaikan tugas selama berada di Haiti, akan disiapkan sebagai Pionir dalam mempersiapkan dibukanya Misi Minusca. Bersama beberapa personil staff PBB dan dibantu oleh prajurit Infanteri dari Maroko sebagai security.
"Kontingen Garuda akan menorehkan sejarah baru yaitu sebagai Satuan Zeni pertama yang menjalani Intermission yaitu melakukan dua misi beda negara dan beda benua dalam sekali penugasan sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB dan juga menjadi salah satu aktor utama yang membidangi dibukanya Misi Minusca di Central African Republic," katanya saat persiapan pergerakan pasukan.
Sesuai dengan profesionalitas yang dimiliki oleh Satgas Kizi Garuda Indonesia akan membantu menyiapkan lahan dan fasilitas bagi Misi yang baru. Dengan perpindahan Misi ini juga, nama Satgas akan berganti dari Satgas Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah menjadi Satgas Kizi TNI Konga XXXVI/Minusca CAR (Central African Republic).
Komandan Satgas (Dansatgas) Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah Mayor Czi Alfius Navirinda Krisdinanto menyebutkan, perpindahan dilakukan untuk melaksanakan tugas Rehabilitasi dan Konstruksi dibawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada misi Minustah di Haiti.
Krisdinanto menjelaskan, kepindahan Kontingen Indonesia merupakan persiapan untuk melaksanakan Inter Misi yang akan dibuka oleh PBB di Central African Republic, Afrika.
"Perpindahan dikaitkan juga dengan proses pengurangan komponen Militer yang bertugas di Misi Minustah, seiring dengan meningkat dan membaiknya kondisi stabilisasi dan keamanan di Haiti sejak dibukanya Misi pada tahun 2004 lalu," katanya.
Untuk itu, Departement of Peacekeeping Operations (UN DPKO) yang bermarkas di New York secara berkala mengurangi komponen militer yang berasal dari negara-negara yang mengirimkan kontingennya ke Haiti, negara di kepulauan Karibia.
Beberapa negara yang telah menyelesaikan tugas di Haiti seperti Jepang Enginering, Korea Selatan, Uruguay Marinir, Nepal Battalyon, Brazil Battalyon 1 dan Jordan Battalyon.
Untuk periode tahun 2014, sampai bulan Juni, PBB akan mengurangi lagi sejumlah 15 persen dari 6.270 personil militer yang saat ini bertugas di Haiti baik itu Infanteri, Zeni dan Marinir. Dengan demikian pada tahun ini sebanyak 1.249 prajurit akan dikurangi baik itu kembali ke negara asal ataupun beralih ke Misi PBB lainnya, termasuk Satgas Kizi TNI yang telah bertugas selama 7 bulan sejak menggantikan Satgas sebelumnya.
"Satgas Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah selama 2 bulan telah mempersiapkan diri dengan membongkar camp dan melakukan pengepakan yang diakhiri dengan pembersihan lahan bekas tempat Satgas berada. Saat ini Satgas telah siap untuk melaksanakan perpindahan misi ke Republik Afrika Tengah dengan nama misi MINUSCA (United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic)," jelas Dansatgas.
Misi Minusca akan dibuka pada 15 September 2014 dimana saat ini di negeri yang sedang dilanda gejolak terkait keamanan akibat perselisihan bernuansa agama tersebut masih terus diupayakan pemulihan keamanan oleh negara-negara seperti Perancis dan negara tetangga Afrika yang tergabung dalam Uni Afrika, selanjutnya PBB direncanakan akan mengambil alih upaya pemulihan keamanan tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, Satgas Kizi TNI yang selama ini telah dinilai baik dan outstanding dalam menyelesaikan tugas selama berada di Haiti, akan disiapkan sebagai Pionir dalam mempersiapkan dibukanya Misi Minusca. Bersama beberapa personil staff PBB dan dibantu oleh prajurit Infanteri dari Maroko sebagai security.
"Kontingen Garuda akan menorehkan sejarah baru yaitu sebagai Satuan Zeni pertama yang menjalani Intermission yaitu melakukan dua misi beda negara dan beda benua dalam sekali penugasan sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB dan juga menjadi salah satu aktor utama yang membidangi dibukanya Misi Minusca di Central African Republic," katanya saat persiapan pergerakan pasukan.
Sesuai dengan profesionalitas yang dimiliki oleh Satgas Kizi Garuda Indonesia akan membantu menyiapkan lahan dan fasilitas bagi Misi yang baru. Dengan perpindahan Misi ini juga, nama Satgas akan berganti dari Satgas Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah menjadi Satgas Kizi TNI Konga XXXVI/Minusca CAR (Central African Republic).
Sumber : Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar