ACEH-(IDB) : Untuk mengamankan perairan Aceh dari aksi pencurian ikan oleh nelayan
Thailand, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Sabang membutuhkan tiga
kapal angkatan laut (KAL). Saat ini, Lanal Sabang hanya memiliki satu
KAL yaitu KAL Simeulue.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Dan
Lanal) Sabang, Kolonel TNI Laut (P) Imam Musani mengataan hal itu
menjawab Serambi, di atas KRI Teluk Celuk Bawang dalam pelayaran dari
Pelabuhan Malahayati menuju Teluk Sabang, Senin (28/4). Imam mendampingi
anggota MPR RI dan belasan pejabat kementerian yang melakukan kunjungan
ke Sabang, Pulo Rondo, dan Pulo Breuh.
Kolonel Imam Musani
menjelaskan, Lanal Sabang paling tidak membutuhkan tambahan dua KAL
untuk melakuan pengamanan perairan Aceh dari incaran pencuri ikan
Thiland. “Selama ini kita kekurangan alutsista untuk mengamankan
perairan dari aksi pencurian ikan,” kata Imam Musani.
Pada 2013,
Lanal Sabang berhasil menangkap empat kapal nelayan Thailand yang sedang
beraksi di perairan Aceh. Menurut Kolonel Imam Musani, nelayan
Thailand dalam melakukan aksi pencurian ikan menggunakan 20 kapal. “Tapi
karena peralatan kita terbatas, kita hanya berhasil menangkap empat
kapal,” katanya.
Di Aceh terdapat tiga pangkalan Angkatan Laut,
yaitu Lanal Sabang, Lanal Lhokseumawe dan Lanal Simeulue. Masing-masing
Lanal dilengkapi satu kapal angkatan laut atau KAL yang dioperasikan
untuk patroli laut.
Kunjungan 22 anggota MPR RI ke Pulo Rondo,
Pulo Aceh dan Sabang, bertujuan mendorong realisasi pembangunan di tiga
daerah tersebut. Delegasi MPR juga menyertakan pejabat dari delapan
kementerian/lembaga. Delegasi dipimpin Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan
Hamid.
Diantara anggota MPR yang hadir antara lain Nasir Djamil,
Raihan Iskandar, Muslim, Nova Iriansyah, Ir Mursyid, Lukman Edy, Abidin
Fikri dan beberapa lainnya. Delegasi tersebut menuju Sabang dengan KRI
Teluk Ceruk Bawang, kapal berusia 40 tahun yang dibeli dari Jerman.
Dan
Lanal Sabang Kolonel Laut (P) Imam Musani menjelaskn, KRI Teluk Ceruk
Bawang khusus didatangkan dari Belawan, Medan untuk mengantarkan
delegasi MPR tersebut. Kapal tersebut berlayar dengan kecepatan 13 knot
per jam, membutuhkan waktu tiga jam.
Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan
Hamid mengatakan, pihaknya menyertakan pejabat kementerian terkait dalam
kunjungan ini, untuk memastikan realisasi rencana pembangunan di tiga
pulau tersebut. “Kita mau memastikan keseriusan pemerintah untuk
membangun pulau terdepan Indonesia itu,” kata Farhan Hamid.
Sumber : Tribunnews
sungguh disayangkan, masing2 lanal hanya ada 1 kapal patroli, padahal ujung sumatera adalah gerbang indonesia
BalasHapus