Selasa, Maret 04, 2014
11
JAKARTA-(IDB) : Kunjungan Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, ke China pada akhir februari 2014 lalu, langkah tepat sebagai upaya penguatan kerja sama militer, bahkan posisi Indonesia bisa menjadi penyeimbang kawasan Laut China Selatan.

"Inisiatif dari panglima seharusnya juga secara politik dimainkan presiden beserta kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan mengingat air defense Iidentification zone China di Laut Cina Timur yang pasti diikuti penerapan ADIZ di Laut China Selatan," kata pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Indonesia seharusnya memang dapat memainkan posisinya sebagai penyimbang kawasan sebagai negara yang memiliki posisi strategis.

"Indonesia seharusnya mengambil momentum ini juga dengan secara unilateral menetapkan zona ADIZ nya dan bersikap menjadi penengah di masalah ADIZ laut China selatan yang dipastikan akan lebih kompleks dibandingkan laut China Timur," ujarnya.

Connie mengatakan, sikap antisipatif dan mendorong terciptanya stabilitas kawasan memang sudah waktunya digunakan Indonesia dengan lebih berani dan tegas utamanya terhadap negara tetangga yang seringkali secara unilateral menerapkan dan memainkan aturannya.

Di tempat terpisah, Moeldoko menyebutkan, kunjungan ke China mendapat respon positif oleh negara tirai bambu tersebut.

"Mereka inginkan Indonesia berperan semakin baik dalam jaga stabilitas Laut China Selatan. Saya tegaskan Indonesia memiliki kepedulian atas Laut China Selatan. TNI akan beri kontribusi yang sangat positif," katanya seraya mengatakan kerja sama army to armyair force to air force, navy to navy sudah jalan.

Dalam kesempatan sama, dia menuturkan penguatan personel di Kepulauan Natuna berupa penambahan satu batalion TNI AD, peningkatan kapasitas pangkalan TNI AL dan TNI AU.

"Mereka pos depan punya daya penggentar," kata dia. 




Sumber : Antara

11 komentar:

  1. Seharusnya di ASEAN lbh banyak negara yg non blok. Sehingga tidak menguntungkan ataupun menguntung bagi negara super power. Seperti sekarang, ASEAN scra tidak langsung menguntungkan Malaysia dkk. Harus lebih di pertegas kenetralan bangsa" ASEAN, biar tidak terjadi konfrontasi berkelanjutan.

    BalasHapus
  2. Berkunjung ke cina lebih bagus lagi pak beyee....lebih kerren lebih mendalam ...cina beda di banding negara sahabat barat sekutu bisanya ambalat dan pulau di sekitarnya di aduk aduk ....
    Kalau bejing kan beda contoh: claim lcs jellas sekali hanya nkri yg di hormati menurut peta map yg di claim cina menjorok sampai ke pantai brunai ,malaysia vetnam , kurang 300 mile natuna claim chino berbelok arah ....cuma kita indo masih kurang terrus cina bantu dari semenjak krisis tidak keliatan .

    BalasHapus
  3. Menurut saya cina mendekati bangsa ini punya maksud dan tujuan tertentu, apa tujuannya yang pasti kita semua sudah tahu.
    Lebih baik berhati-hati dan memanfaatkan kondisi ini dengan baik.

    BalasHapus
  4. BUKAN PENYEIMBANG TAPI KAPAL INDON JADI SASARAN EMPUK ... WAKAKA

    BalasHapus
    Balasan
    1. dah.. ke bawah ga usah di balas koment ni orang, biarin ketawa sendirian..

      Hapus
    2. setuju ano 19.26 biarin ketawa sendirian...

      Hapus
    3. puas puasin deh ketawanya sekarang si malon, soalnya bentar lagi dia bakalan nangis darah sambil ngadu ke majikannya ketika dibantai china......... hihiihiihihih

      Hapus
  5. bagaimana bisa jadi penyeimbang dengan kekuatan yg amat minim.. ;((

    http://polhukam.kompasiana.com/hankam/2014/03/04/peringkat-alutsista-tempur-darat-asean-per-2012-titik-nadir-tni-637054.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. di up date dulu bro ano 21.01 pengetahuan alutsistanya... itu keadaan tahun 2012, skrang indonesia udah punya 100 ++ MBT paling canggih di asean, belum lagi penambahan alutsista matra udara, laut dan bawah laut lainnya ditambah lagi dengan penambahan roket, rudal dan radar canggih lainnya..... (tanya mbah google) (o)

      Hapus
  6. Hemat saya, Indonesia bisa menjadi penyeimbang bagi kekuatan China. Syaratnya, harus bisa merangkul semua negara2 ASEAN.

    Kondisi kita sekarang ini mirip dengan awal masa Majapahit/akhirmasa Singasari. China Tartar ketika itu berambisi melebarkan kekuasaannya ke selatan. Raja saat itu: Kertanegara & Raden Wijaya sadar akan pentingnya merangkul negara2 Nusantar & Dwipantara (singkatnya seluruh kawasan Asia Tenggara), yang kemudian akhirnya dikenal dengan doktrin wawasan Nusantara. Penting untuk merangkul negara2 indochina untuk menjadi benteng pertama menghadapi China. Malaysia dirangkul untuk mengendalikan Selat Malaka. Singapura tadi dulu memang bendel, harus ditundukkan. Untuk saat ini memang sulit, sepertinya mengulangi keberhasilan Majapahit menyatukan Nusantara&Dwipantara. Negara2 ASEAN terpecah dalam banyak Blok. Semoga saja Kawasan Ekonomi ASEAN yang akan dimulai sebentar lagi ini bisa menjadi awal lebih padunya negara2 ASEAN.

    Apakah ini hanya sekerat impian? Yeah. Niru John Lennon, Mungkin kau menganggap ini hanya imajinasi. Tapi aku yakin aku bukan satu-satunya.

    BalasHapus
  7. Semoga laut cina selatan cepat perang dan kitA indonesia tinggal lihat filem war...cina taiwan filipina vietnam malaysia brunei....aku pikir cina bisa menghajar negara tersebut.. Yg penting pemerintah indonesia jgn ikut2tan tpi klu pesawat perang negara lain yg masuk udara indonesia di tembak saja..biarpun pesawat milik tetangga....hidup Nkri.

    BalasHapus