JAKARTA-(IDB) : Menteri luar negeri Jepang dan Indonesia sepakati untuk mengadakan
pembicaraan ’2 +2′ Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan sesegera
mungkin, untuk memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif dari
kedua negara. Langkah ini tampaknya muncul sebagai gerakan untuk
meng-counter kemajuan China ke Pasifik.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dengan rekannya dari
Indonesia Marty Natalegawa, bertemu di sela-sela Kerjasama antara
negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD), yang
diadakan pada tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta.
Kishida mengungkapkan rencana Jepang untuk berkontribusi bagi
perdamaian dan stabilitas regional berdasarkan “proactive pacifism”,
seperti pernyataan yang dilansir Kementerian Luar Negeri Jepang.
Sumber: Jane's
Ahh...masak iyaa.?.. kalau jepang boleh saja...bohong resikonya di subang bisa gak produksi .
BalasHapusnah loh benar kata pak pangab indonesia itu seperti gadis manis nan cantik
BalasHapusaaaaah,,, Jepang nggak bisa dipercaya ! Jepang adalah negara pertama yang bersama-sama dengan singapura mengusulkan Selat Malaka dijaga oleh pasukan internasional menghadapi bajak laut ,,, udah deeh ,,, merapat ke Cina saja,,,
BalasHapusSebaiknya ditolak saja dengan bahasa yang halus, ingat jepang penjajah kita dan sebenarnya disadari atau tidak saat ini Indonesia terjajah secara teknologi oleh Jepang, Jepang melakukan ini untuk meredam China yang sudah mulai menunjukan kedigdayaannya
BalasHapussetuju dengan mas ano 16.07.
HapusJepang itu diam2 membantu australia dengan TOT untuk memperbaiki kapal selam ausi yg gagal itu (kelas collins) ! hati-hati Indonesia ! Jepang juga selama bertahun-tahun bercokol di Kementerian Perhubungan nggak tahu tuh apa kerjanya disana!
mungkin itu penyebab mengapa esemka tidak lulus tes emisi.
Hapusjepang karakter orangnya terlalu kaku, ga nyaman, rada malezz..
BalasHapussebenarnya pada baca ga sih, apa cuma lihat judulnya aja??
BalasHapusyg bertahun tahun berterik triak itu bukannya rakyat Indonesia yg mengatakan Israel yahudi penjajah?? lalu tinadak lanjutnya bagaimana?? aneh deh.. kalo setiap rencana kegiatan dipandang negatif, bagaimana doong?
Menteri luar negeri Jepang dan Indonesia sepakati untuk mengadakan pembicaraan ’2 +2′ Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan sesegera mungkin, untuk memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif dari kedua negara. Langkah ini tampaknya muncul sebagai gerakan untuk meng-counter kemajuan China ke Pasifik
Hapusada ga kata2 dari jepang yg mengatakan israel penjajah??? (artikel diatas)
maz nirwana koment sampean serius ga sih, atau cuman keliatannya aja serius nih..??
HapusBro Nirwana, kalo gw perhatiin setiap x lw nongol komen2 lw sering ga nyambung dah,..
Hapusaduuh mohon maaf... harusnya saya tidak komnt disini, moohon maaf semuanya :))
Hapuskemaren kemaren jepang salah satu negara yg paranoid thd perkuatan alutsista indonesia, boleh donk minta penjelasan...
BalasHapusasal jangan plin plan aja...
Jepang ini pelit bener buat TOT Alutsista, jepang sendiri terikat dengan perjanjian pasca perang dunia ke II karna itu jepang tidak diperbolehkan mengembangkan militernya secara ofensif dan membuat alat pertahan canggih dikawasan termasuk Rudal. Padahal jepang bisa bereksperimen melalui negara ke 3 seperti indonesia. Tidak ada yg lebih efisien untuk membendung china selain dari Indonesia. Lebih efisien jika jepang TOT semua kemampuan alutsistanya melalui indonesia dari pada penempatan militer US dan Nato di Asia Pasifik.
BalasHapustot dari jepang, mungkin lebih mirip ama korea, karena seperti yg anda tulis ada amrik di situ yg tidak mungkin lepas tangan begitu saja. iya, tapi masalahnya adalah waktu...
Hapusbedanya dengan China yg benar benar mandiri, begitu ada kesepakatan mahar, langsung masuk pasar...
Iya mereka itu US dan NATO sok mau melawan China memang mereka semua mampu tapi apakah akan efisien dan efective memobilisasi kekuatan militer mereke ke ASPAC, China Sekarang bukan China 50 Tahun yg lalu China sekarang adalah kekuatan besar dan Super Powernya kawasan ASPAC tidak mudah menghadapi China. Justru negara2 Pro Barat kalah cepat membina hubungan yg baik dan lebih erat dengan indonesia. Disaat indonesia di musuhi, di embargo, dikomporin masalah HAM. China datang dengan hangat menggandeng indonesia. Sekarang China membuat khawatir kawasan Barat mulai merayu indonesia.
HapusMenurut saya kl buat peningkatan ilmu pengrtahuan ndak masalah. Asal jgn sampai di bohongi dan menjadi ketrgantungan. Indonesia butuh belajar tekhnologi
BalasHapusklo menguntungkan terima saja kenapa tidak?....dari Amerika z kita terima....mau dari Cina, Rusia atau blok barat asal benar2 menguntungkan terima z asal kita jeli dan tak terikat perjanjian apapun....
BalasHapusJEPANG JANGAN MAU KERJASAMA DNGAN TNI... TAK AKAN MENAMBAH ILMU...
BalasHapusJepang pelit.licik jangan mau
BalasHapusBERKAT JEPANGLAH TNI ITU LAHIR...MAKANYA SEKOLAH,,,JANGAN CNA NGOPI DOANG...DADAR PEMALAS
BalasHapuses teh, sok tehu, coba urutkan dari awal terbentuknya TNI sampai saat ini...
Hapusmemang nilai invesyasi jepang di indonesia masuk peringkat 1. tapi semua tidak lepas dari faktor keuntungan ekonomi, Dia tidak mau sumber devisa terbesarnya di lirik negri lain, tengok upaya jepang untuk membendung sektor otomotif, mobil murah TATA yg akan masuk di indonesia dibendung dulu dengan dukungan pemerintah, uu MOBIl yg katanya sih murah. kalau ingin bantu Rakyat indonesia kenapa buat mobil murah tunnggu pesaing masuk...... weh wehh
BalasHapusKekuatan kita ada di SDA, Luas wilayah yg kata prabowo seluas 25 negara eropa,Junlah penduduk,.... .... bener juga INDONESIA Gadis cantik semlohe menari nari banyak yg melirik
Hati hati kebangkitan militer jepang,bisa bisa kita kena jajah lagi...lht sekarang saja kita sdh terjajah lewat ekonomi oleh jepang.
BalasHapusjepang salah satu negara paling awal menolak uu minerba diikuti ancaman membawa kasus ini ke WTO...
BalasHapuskerjasama pertahanan membutuhkan kejelasan posisi masing masing, jepang belum jelas posisinya...
he he siapapun negaranya selama menguntungkan untuk NKRI mengapa tidak tanpa ada embel2,jangan dipandang negative karena setiap peluang itu selalu ada nilai positive untuk rakyat dan negara ini.
BalasHapus