Senin, Februari 24, 2014
13
JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan bertemu dalam rapat tertutup bersama Komisi I DPR RI, di Jakarta, hari ini, Senin (24/2). Dalam pertemuan tersebut perwakilan militer meminta tambahan anggaran untuk kontrak modernisasi alat utama sistem pertahanan negara (alutsista) tahun anggaran 2014.

Dari total pagu anggaran Kemenhan sebesar Rp 83 triliun, porsi alutsista mencapai Rp 16,7 triliun. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membenarkan pihaknya meminta usulan dana tambahan Rp 11 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani menyatakan pihaknya menolak permintaan Kemenhan. "Sudah dibilangin APBN tidak punya space untuk itu," ujarnya selepas rapat.

Ditemui terpisah, Kemenhan mengaku usulan mendadak itu diklaim terpaksa diajukan akibat pelemah kurs. "Dolar naik. Berarti ada kekurangan. Itu yang kita minta. Tadi DPR kesimpulannya minta supaya kita pemerintah yang selesaikan itu kemenkeu, kemenhan dan Bappenas," kata Purnomo.

Menhan mengatakan, kontrak modernisasi alutsista sudah terlanjur dilakukan dengan rekanan TNI di luar negeri sejak tahun lalu. Karena sistemnya tahun jamak, alhasil kursnya dipatok fluktuatif.

"Kontrak kan kita masih pakai kurs Rp 9.700, sekarang sudah Rp 12.000," kata mantan Menteri ESDM ini.

Jika Kemenhan ngotot ingin tambahan, Askolani menyerahkan sepenuhnya wewenang itu kepada menteri keuangan Chatib Basri. Apalagi dalam rapat hari ini, ada pula tambahan anggaran untuk pos kemenhan lainnya. "Nanti kita review saja di internal pemerintah".

Purnomo pun menyatakan bakal membawa persoalan ini ke sidang kabinet. Persoalan kewajiban melunasi kontrak itu mendesak bagi target modernisasi alutsista. "Nanti kita bicarakan lagi dengan kemenkeu," tandasnya.

Sesuai data Kemenhan, percepatan pemenuhan alutsista untuk tahun anggaran 2013-2014 mencakup seluruh matra, baik mabes, AD, AL, dan AU.

Beberapa alat yang didatangkan misalnya kendaraan taktis 4X4 sebanyak 332 unit, dijadwalkan datang tahun ini. Ada juga enam unit helikopter serbu, 8 unit pesawat tempur F-16, serta 37 unit Tank Amphibi BMP-3F.



Sumber : Merdeka

13 komentar:

  1. Benar kata anggota DPR TB Hasanudin ,,, Intelijen asing sudah masuk di beberapa Kementerian ,,, wah wah wah ,,, mulailah permainan ganjal mengganjal !!!

    BalasHapus
  2. Smoga mslh ini dpt diselesaikan dgn baik dan selamat...

    Agen asing adlh mslh kecil... kerdil kita kalo mem-besar2kan mslh itu... DPR dah tahu, pemerintah jg tahu, keduanya tdk suka ada itu... dah tinggal action aja!... justru tarik menarik kepentingan dlm tubuh negri kita sendiri yg memberi celah ada itu...

    BalasHapus
  3. Dari duluu....santai ajaa...sudah mau pemilu tinggal hitungan bulan sibuk ....sesibuk pasar tradsional .

    BalasHapus
  4. Tarik menarik di ruangan tertutup sudah terjadi , kurang paham apa isi pembicaraan mereka megatasnamakan negara ?....
    Parlemanter dan pemerintah sudah jadi tukang peras kekurangan dana pemilu .....

    BalasHapus
  5. Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani itu takut kalo dy dan kroni2ny ga kebagian jatah..

    BalasHapus
  6. ada yg tahu ndak bagaimana cara pembelian alutsista TNI tersebut,apakah tdk sesuai dng kontrak awal,dan apakah kalau flekluasi naik turun mempengaruhi nominal atau harga alautsista,atau lain2 , sebaiknya blok ini menampilkan bagaimana cara pembelian alutsista TNI tersebut dan pembayarannya bagaimana, biar Ano2 di blok ini bisa mengerti atau nyambung, karena banyak yg bingung,,,Thank.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya...sistem yg di pakai adl goverment to goverment ato istilahnya G to G, kalo G to G pasti isi kontraknya jg tertutup tdk bisa di publish ke umum...kecuali org pemerintahan yg punya akses. Beda kalo lewat sistem tender swasta..

      Hapus
  7. Kendaraan taktis 4x4 itu apa? kok sampe kita impor 332 unit? bukannya kita udah bisa bikin komodo?

    BalasHapus
  8. cuma 1 caranya

    naikan harga BBM dan alihkan dananya untuk pertanian dan pertahanan

    BBM gk bikin orang miskin kaya tp pendidikan, pertanian bisa bikin kaya dan pertahanan bisa bikin rakyat aman

    BalasHapus
  9. Jangan buru2 menuduh pejabat kita blm tentu mereka salah, tp wajib kita waspadai pihak asing yg mengganjal modernisasi alutsista kita dengan mempermainkan dolar seperti krisis moneter th 98 yll...waspadalah

    BalasHapus
  10. sisa anggaran 27 T buat alutsista ditolak. kalo buat korupsi fasilitas multiyears hambalang secepat kilat dikeluarkan menkeu, tapi untuk eksistensi martabat dan kedaulatan bangsa dan negara gak disetujui, dasar menkeu Kacrut memalukan almamater. Para pejuang bukan hanya harta, jiwaraga dikorbankan, semoga pak Chatib Basri dapat hidayah dan isnpriras.

    BalasHapus