Senin, Februari 24, 2014
5
JAKARTA-(IDB)Commander of The Royal Netherland Navy (setingkat Kepala Staf Angkatan Laut) Belanda Vice Admiral  Matthieu J.M. Borsboom melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Kepala Staf Angkataan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (24/2/2014).
Didampingi Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia H.E. Mr. Tjeer de Zwaan dan empat perwira, Kasal  Belanda Laksamana Madya Matthieu J.M. Borsboom disambut secara resmi oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, dalam suatu upacara jajar kehormatan milliter yang dilaksanakan di pelataran Gedung Utama Mabesal.
Kunjungan Kasal Belanda terhadap Kasal adalah untuk silaturahmi sekaligus dalam rangka memperkuat hubungan antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Belanda. Pada kesempatan tersebut Vice Admiral  Matthieu J.M. Borsboom    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat di Mabesal. Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam kesempatan itu juga menyambut baik kunjungan orang pertama di Angkatan Laut Belanda tersebut dan berharap ke depan hubungan kerja sama Angkatan Laut Indonesia dengan Belanda dapat berjalan dengan baik dan kontrukstif.
Selama ini kerja sama antara Angkatan Laut kedua negara telah menunjukan trend ke arah yang positif dengan meningkatnya kunjungan pejabat kedua Angkatan Laut, kerja sama di bidang pendidikan, pemberian asistensi dan akses perolehan informasi terkait penulisan Buku Sejarah Perjuangan TNI Angkatan Laut, serta pengadaan perlatahan pertahanan, termasuk di antaranya pengadaan kapal perang kovet jenis SIGMA class.
Turut hadir mendampingi Kasal dalam kesempatan ini, Asrena Kasal Laksamana Muda TNI  Ade Supandi S.E., Aspam Kasal Laksamana Muda TNI Ir. I Putu Yuli Adnyana, M.Hum., Asops Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Dansatgasyek Pengadaan Kapal Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Mulyadi, S.I.P, M.A.P, serta pejabat terkait lainnya.
Prins Hendrik Medal Of Honour Untuk TNI AL

Panglima Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Laksamana Madya Matthieu Borsboom, hari ini memberikan penghargaan Prins Hendrik Medal of Honour kepada TNI AL. Dia juga dijadwalkan berkunjung ke Jakarta pekan depan

Dalam siaran pers yang dikirim Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, penghargaan itu diberikan atas nama Kerajaan Belanda sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang terjalin erat di antara kedua Angkatan Laut. Hubungan kedua AL saat ini sangat dekat.
 
Kedua AL sama-sama memiliki pengalaman memilukan saat perang dunia II dulu. Saat itu, personel AL dari Benua Eropa, Eurasia, dan Indonesia terbunuh di atas kapal AL Belanda.

Setelah peristiwa itu berlalu, banyak pejabat TNI AL yang memperoleh pelatihan di Kampus AL Kerajaan Belanda. Selain itu sejak tahun 1970-an, sejumlah kapal AL bekas Belanda dan yang dibuat baru jenis corvette dijual ke Indonesia.

Melalui program penjualan alutsista itulah, AL Belanda turut memberikan bantuan.

Sementara hingga saat ini, beberapa pejabat asal RI turut dilatih di Sekolah Operasi Belgia Belanda di Kota Den Helder. Selain itu beberapa istilah informal dalam AL Belanda menggunakan Bahasa Indonesia.

Beberapa contoh di antaranya mantel "Atjeh" dalam seragam yang kerap dipakai oleh personel armada AL, "barang", "baru" dan "katje". Bahkan setiap hari Rabu, diadakan makan malam di kapal perang Belanda dengan menggunakan gaya Indonesia.

Kunjungi Indonesia

Laksamana Madya Borsboom pun dijadwalkan menyambangi RI pekan depan untuk menguatkan hubungan di antara kedua AL. Borsboom dijadwalkan akan meletakkan karangan bunga bersama dengan Kepala Staf TNI AL, Laksamana Marsetio, di pemakaman Kembang Kuning, Surabaya.  Hal ini untuk memperingati pertempuran di Laut Jawa.

Saat itu sebanyak 900 tentara tewas di kapal AL Belanda saat pertempuran Laut Jawa terjadi tahun 1942 silam, termasuk Komandan Skuadron Laksamana Muda Karel Doorman.

Prins Hendrik Medal of Honour merupakan penghargaan yang diberikan setiap tahun kepada institusi atau perorangan yang dianggap telah berjasa kepada AL Kerajaan Belanda.




Sumber : TNI AL

5 komentar:

  1. Nah untuk SINGAPURA,,, contohlah Belanda dan Indonesia yang selama 350 tahun saling bunuh dengan korban ratusan ribu orang dikedua belah pihak ,,, kami menamakan jalan-jalan dan kapal-kapal perang kami dengan nama pahlawan kami yang dimata belanda saat itu merupakan ekstrimis ! dan Belanda menamakan jalan-jalan dan kapal perang mereka dengan nama pahlawan-pahlawan mereka yang bagi kami bangsa Indonesia merupakan nama-nama penjajah !
    Tapi setelah hampir 70 tahun berlalu,,,sejarah kelam tinggal sejarah, kami saling menghormati !

    Itulah bangsa keturunan Majapahit Sriwijaya yang berkebudayaan tinggi ,,, ber intelektualitas ,,, walaupun sebagian dari kami masih mandi dan berak di kali !
    Kalian orang Singapura dibalik kemapanan hidup,,, intelektualitas pinjaman dari Barat ,,, ternyata kalian masih seperti nenek moyang kalian ,,, para mucikari,, penyelundup timah,,, pemalsu uang ,,, pelacur diperahu,,, ternyata kalian pada dasarnya masih mempunyai naluri rendahan !!!

    Kasihan deh luuuu ,,, akakakakakakakakakakkk

    BalasHapus
  2. kalau ingat sejarah Belanda pasti sakit hati thd Diponegoro, Hasanudin, Untung Suropati, dll...juga Inggris mestinya sangat sakit hati Jika ingat Brigjend Mallaby tewas saat pertempuran Surabaya 1945.. mestinya jg sakit hati terhadap Bung Tomo, uniknya Bung Tomo menjadi nama salah satu Kapal Fregat dari Inggris tsb dan siap dikirim ke RI,,naahhh,,bicara Singapork,,memang singapork sm skl tdk matang/dewasa,,& nampak arogansinya....ingat!!!,,Singapork berani ganggu KRI Usman Harun,,kapan saja satuan AL bisa meledakan Changi & tempat2 lainnya...

    BalasHapus
  3. Walanda kata orang sunda mah, wkakakak...

    BalasHapus
  4. Jangan Kuatir Batalion 10 Marinir di Batam dan Skadron F 16 di Riau siap menghantam Singaporn

    BalasHapus
  5. Singaporn dipeta hanya setitik dibandingkan NKRI, seandainya perang gak ada tempat tuk berlindung atau evakuasi ke tempat lain.......makanya jangan banyak tingkah

    BalasHapus