Kamis, Februari 06, 2014
21
Komisi I DPR mengingatkan pemerintah agar tak buru-buru meneken ratifikasi konvensi perjanjian terorisme nuklir. Indonesia punya pengalaman buruk saat meneken ratifikasi perjanjian soal nuklir.

JAKARTA-(IDB) : Komisi I memberikan sinyal kepada pemerintah agar tak buru-buru menyetujui RUU tentang ratifikasi konvensi perjanjian terorisme nuklir (International Convention for The Suppresion of Act of Nuclear Terrorism). Sebab, negara-negara besar pemilik nuklir seperti AS, Cina, India dan Pakistan belum meneken ratifikasi tersebut.



Wakil Ketua Komisi I DPR Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, DPR perlu bersikap hati-hati memutuskan soal ratifikasi. Soalnya, Indonesia punya pengalaman pahit. Ketika meneken ratifikasi Comprehensif Nuclear Test-Ban Treaty (CTBT), Indonesia terkesan cuma dimanfaatkan negara besar pemilik nuklir. Indonesia didorong-dorong meratifikasinya, tapi negara-negara tersebut malah tidak ikutan membubuhkan tanda tangan.



"Amerika Serikat gencar melobi DPR untuk bersedia meratifikasi perjanjian CTBT. Tapi 1,5 tahun setelah DPR menyetujui itu, sampai kini AS tidak mau meratifikasinya," kata Agus Gumiwang saat rapat dengan perwakilan LSM dan pakar perjanjian nuklir di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (5/2).



Sebaliknya, para pakar dan kalangan LSM yang diundang DPR memberikan pandangan bahwa ratifikasi itu bermanfaat buat Indonesia. Menurut mereka, ratifikasi itu akan membuat Indonesia dianggap patuh pada aturan internasional. 



"Ini akan membuat posisi Indonesia di dunia internasional makin dipercaya sebagai negara yang berkomitmen menggunakan nuklir untuk tujuan damai," kata Prof. Dr. Zaki Su'ud.



Pertengahan Februari, Komisi I bersama pemerintah akan mengambil keputusan tingkat pertama terkait hal ini. Masukan dari pakar nuklir dan kalangan LSM akan jadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan tersebut.




Sumber : Jurnamen

21 komentar:

  1. Jelas lah LSM & para Pakar yg diundang itu kontra dgn DPR, secara AS & kroni2 nya yg ngasi mrk makan.. setuju dgn pendapat Wakil Ketua Komisi I DPR.. kudu hati2 dlm hal ini. Indonesia baru teken tuh ratifikasi kalo AS & negara yg pnya Nuklir sudah teken duluan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. SETUJU, ibarat'y mau mencubit orang lain tp diri'y sendiri tidak mau di cubit.

      Hapus
    2. udah lah jgn terlalu lembek jdi bangsa,,,,,
      bangsa yg berdaulat msti pny sikap,,amrik sendiri aja gak mau ikt tanda tangan,knp kiata yg msti di paksa...bangsa kita bangsa besar.,contoh lah iran,pakistan n korut bisa buat nuklir toh tujuan nya jga gak lain buat perlindungan negara2 jg,,,,a[a mau selama nya kita di rendahan trs sma malingsia,asue n raja singa

      Hapus
  2. Dengan kata lain LSM menganggap Indonesia " a good dog " yang selalu patuh sama peraturan yang dibuat majikan adi daya.

    BalasHapus
  3. hahhhha LSM LSM ... keliatan sekali antek luarnya... DPR aja msh berpikir ehh si LSM langsung angguk angguk aja.. kaya doggie... liat potongan tulang..

    BalasHapus
  4. yaaa LSM itu bukan rahasia umum lagi, mereka itu kepentingan luar negri... salah salah negara hancur sama LSM yg mengatanamakan masyarakat

    BalasHapus
  5. LSM asuuuu
    gara2 LSM, PLTN di INA gk di bangun2

    SDM kita dah kemana2
    dosen ane dah pernah kerja di PlTN jepang dan korsel

    BalasHapus
  6. LSM sama saja dengan anjingnya amerika, antek2 amerika ya LSM Bajingan ini... Jarang skali LSM ini muncul di media, slh satu anggotanya saja kita tidak tahu, mereka ini pengecut beraninya cuma koar2 mengatasnamakan rakyat... Tapi batang hidungnya saja pun tak terlihattt

    BalasHapus
  7. Disini berarti yg pintar amerika yg tdk pintar indonesia. Jika dilihat tindak tanduk LSM smp saat ini spt kontras, green peace dll berkesan sgt pesan sponsor dan sgt menginginkan indonesia tdk maju. Pemerintah tdk perlu mendengarkan LSM-LSM itu, semakin didengarkan, donasi mereka akan bertambah dan mereka akan kuat donasinya dan akan selau merintanginya pembangunan kita

    BalasHapus
  8. buanglah LSM pd tempatnya

    BalasHapus
  9. Jellas ini saman pemerintahan budak sekutu apa 2... yg sekutu mau langsung di tanda tangani , negara indonesia 100% sudah di kuasai antek antek asing ....alangkah bodoh dan goblok kalau sampai tai kucing ...permintaan barat di tanda tangani .
    BAGUS NKRI TOLAK !!!

    BalasHapus
  10. Kenapa pada malu2 nyebutnya?
    LSM itu dikendalikan intelijen asing !
    Jadi LSM itu harus dilihat dengan penuh curiga dan penuh militansi !
    LSM itu adalah tangan-tangan Liberalisme !
    LSM itu bagian dari assymetric warfare yang dilancarkan oleh Barat terhadap bangsa yang terlalu kuat Nasionalismenya,,, mereka ingin Indonesia jadi universalis, internasionalis,... supaya gampang dagangnya dan ngeruk kekayaannya !
    akakakakakakakakkk

    BalasHapus
  11. Bangsa yang maju bangsa yg mandiri teknologi, penguasaan nuklir mutlak diperlukan sebagai bagian dari bangsa yang maju,pengusaan nuklir bisa untuk bahan bakar listrik, bahan bakar kapal perang kapal selam dan kemungkinan bahan bakar pesawat ulang alik untuk itu jangan pernah bersedia bangsa ini didikte oleh bangsa lain. kasihan anak cucu kita nanti hanya jadi budak dinegri sendiri, bila benar benar terjadi perang karena kita tidak bisa melawan.karena yang menang adalah bangsa yg menguasai nuklir.LSM yg mendukung agar Indonesia ikut meratifikasi nuklir adalah LSM yang membodohi saudaranya sendiri, bangsanya sendiri, serta anak cucunya sendiri. untuk itu jangan pernah bersedia Indonesia di dikte bangsa lain apalagi LSM.

    BalasHapus
  12. Kalau sampai di tanda tangani NKRI gak sampai 10 tahun lagi BUBAR , uu menerba di refisi hanya butuh 1 minggu akibat terlallu tunduk ke barat , semua serba barat ....nkri sudah tidak punya yali dan sang...peminpin tidak pernah menghormati rakyat sendiri .
    Asing di utamakan akibat nya nazionalisme amblas tampa sang peminpin sadari . Lupa NKRI lupa masa depan anak cucu hidup dalam lingkaran nkri tidak berguna lagi . Bubar jalan terbaik !!!

    BalasHapus
  13. tayangkan foto LSM di media2 dan tulis " ini antek asing dan penghianat bangsa"

    BalasHapus
  14. Lsm kok di percaya , kalo perlu lsm itu kasih pantat aja ! Gag ada manfaatnya buat rakyat indonesia lsm itu , mending bubarin aja lsm di indonesia

    BalasHapus
  15. LSM pas mau hibah leopard aj juga ngg begitu setuju...eh ini pas nuklir kok kayak ny buat keputusan yang ngg mikir. orang DPR yang biasanya ngg mikir aja keliatan mikir tuhhh
    haha

    BalasHapus
  16. Teroris nuklir dlm negri aja gk gk d urusin,,tuh thn 2007 BATAN kecolongan minyak nuklir buktinya d peti eskan,,yg kerja d batan d hatinya pst ngaku ,,,

    BalasHapus
  17. NGGAK USAH TEKEN..,BAHKAN KALAU PERLU CABUT AJA NPT YG SUDAH DITEKEN....LSM NUKLIR DIBIYAI BARAT..MEREKA SENDIRI(BARAT) NGGAK MAU TEKEN,DASAR... MUNAPIK..!

    BalasHapus
  18. lsm emang asuu!!!

    antek-antek barat..,ga usah dengerin Lsm membela kepentingan yang ngasih duit tuh..,shit lsm

    BalasHapus
  19. LSM tugasnya cuman ngoceh2 gak jelas asal dapat uang, menjual nama rakyat demi kepentingan pribadi dan golongan, gak jelas kinerjanya, selalu bersebrangan dengan apa yang sebenarnya rakyat butuhkan. paling setuju kalu LSM dibubarkan...i ni merupakan salah satu jalan orang luar masuk utnuk menghancurkan masa depan indonesia. BUBARKAN LSM...

    BalasHapus