JAKARTA-(IDB) : Sebagai bangsa yang besar Indonesia sudah
mampu membangun alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang tidak
kalah dengan bangsa lain. Salah satu karya anak bangsa yang dapat
diandalkan adalah kendaraan taktis (Rantis) 4X4 yang akan digunakan oleh
TNI.
Kalagiat Rantis 4x4 TNI, Kolonel Kavaleri Rihananto, menjelaskan, kendaraan tersebut merupakan kendaraan taktis (rantis) militer yang pertama lulus uji coba dari semua parameter teknis untuk kendaraan taktis yang telah ditetapkan oleh TNI. Dan kendaraan ini nantinya yang disiapkan untuk dijadikan kendaraan standart Operasional TNI.
"Kendaraan ini sudah diuji coba melebihi kendaraan lainnya, kemana saja seperti pulau Jawa, Madura. Kendaraan ini diuji habis-habisan. Dan kenyataanya performancenya tinggi," kata Rihananto, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (8/1/14).
Program pengembangan Rantis ini merupakan wujud kekuatan pokok TNI dan sesuai dengan arahan Presiden RI agar karya anak bangsa dapat dimanfaatkan.
"Mabes TNI telah melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka memenuhi kemandirian alutsista, dengan bekerjasama dan memberdayakan industri pertahanan nasional, guna mengurangi ketergantungan kebutuhan alutsista pada negara lain," terangnya.
Menurutnya, prototipe rantis ini semua komponen bodinya dirancang dan dibuat di dalam negeri.
Dalam kesempatan yang sama, koordinator mitra industri TNI, Riky Tampinongkol berharap ada dukungan terkait program pengembangan dan produksi Rantis TNI ini.
"Karena program yang dijalankan sudah menjadi sebuah gabungan dari tingkatan yang kecil (UKM) sampai yang besar (industri)," imbuhnya.
Program Rantis yang dicanangkan oleh TNI tersebut, dapat berdampak pada kemajuan karya anak bangsa lainnya. Hal tersebut juga sesuai dengan instruksi presiden.
Kedepan diharapkan, jenis prototipe ini akan memiliki konsorsium sendiri untuk bisa diproduksi massal. Selain itu juga direncanakan semua komponennya akan di produksi dalam negeri secara bertahap dan akan melibatkan berbagai komponen bangsa dari tingkat UKM, industri nasional, dan lembaga pendidikan.
"Kita berharap akan ada kebijakan pemerintah dan DPR khususnya Komisi I untuk memberikan dukungan anggaran terkait produksi Rantis tersebut sebagai program ke depan," ujarnya.
Menurut Riky, pihaknya sudah menyiapkan dua jenis prototipe. Ia juga mengaku menghabiskan biaya Rp5 miliar untuk pembuatan Rantis tersebut.
"Dan kendaraan ini sudah berhasil memenuhi spek TNI. Panglima TNI juga sudah memberi rekomendasi begitu juga dengan Menteri Pertahanan," pungkasnya.
Kalagiat Rantis 4x4 TNI, Kolonel Kavaleri Rihananto, menjelaskan, kendaraan tersebut merupakan kendaraan taktis (rantis) militer yang pertama lulus uji coba dari semua parameter teknis untuk kendaraan taktis yang telah ditetapkan oleh TNI. Dan kendaraan ini nantinya yang disiapkan untuk dijadikan kendaraan standart Operasional TNI.
"Kendaraan ini sudah diuji coba melebihi kendaraan lainnya, kemana saja seperti pulau Jawa, Madura. Kendaraan ini diuji habis-habisan. Dan kenyataanya performancenya tinggi," kata Rihananto, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (8/1/14).
Program pengembangan Rantis ini merupakan wujud kekuatan pokok TNI dan sesuai dengan arahan Presiden RI agar karya anak bangsa dapat dimanfaatkan.
"Mabes TNI telah melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka memenuhi kemandirian alutsista, dengan bekerjasama dan memberdayakan industri pertahanan nasional, guna mengurangi ketergantungan kebutuhan alutsista pada negara lain," terangnya.
Menurutnya, prototipe rantis ini semua komponen bodinya dirancang dan dibuat di dalam negeri.
Dalam kesempatan yang sama, koordinator mitra industri TNI, Riky Tampinongkol berharap ada dukungan terkait program pengembangan dan produksi Rantis TNI ini.
"Karena program yang dijalankan sudah menjadi sebuah gabungan dari tingkatan yang kecil (UKM) sampai yang besar (industri)," imbuhnya.
Program Rantis yang dicanangkan oleh TNI tersebut, dapat berdampak pada kemajuan karya anak bangsa lainnya. Hal tersebut juga sesuai dengan instruksi presiden.
Kedepan diharapkan, jenis prototipe ini akan memiliki konsorsium sendiri untuk bisa diproduksi massal. Selain itu juga direncanakan semua komponennya akan di produksi dalam negeri secara bertahap dan akan melibatkan berbagai komponen bangsa dari tingkat UKM, industri nasional, dan lembaga pendidikan.
"Kita berharap akan ada kebijakan pemerintah dan DPR khususnya Komisi I untuk memberikan dukungan anggaran terkait produksi Rantis tersebut sebagai program ke depan," ujarnya.
Menurut Riky, pihaknya sudah menyiapkan dua jenis prototipe. Ia juga mengaku menghabiskan biaya Rp5 miliar untuk pembuatan Rantis tersebut.
"Dan kendaraan ini sudah berhasil memenuhi spek TNI. Panglima TNI juga sudah memberi rekomendasi begitu juga dengan Menteri Pertahanan," pungkasnya.
Sumber : Okezone
sudah kah diuji coba lintas sumatra dan trans kalimantan? klo bisa dicoba dulu disana,dan jika sudah terbukti kualitas nya teruji baru bisa diproduksi massal, rekan2 ada yg sudah mencoba lintas sumatra belum? klo sudah dan menyetir sendiri baru anda lelaki,hahahahaha
BalasHapusBattel proven di papua ya, biar mantaf.....
HapusAyo coba bikin mesinnya ,kita pasti bisa.Masa kalah sama esemka yang udah pakai mesin sendiri.
BalasHapusEsemka buat mesin sendiri??? Hahahah ngaco lu broo. Itu china semua brooo
Hapusalahhhhh kebanyakan prototype gak pernah produksi masal
BalasHapusLebih Cepet di produksi massal sang...comodo , lebih terjamin keselamatan prajurit di perbatasan papua kalimantan , kupang . Jangan sampai setelah di produksi massal malah buat gaya gyaan...sang commandan di jawa sumatra sudah kebiasaan lama para perwira menegah pada kaya sang ....prajurit gak ada yg nayak gontrak kesana kemari bayaran kos telat saban bulan .
BalasHapusItu yg telat byr kosan LLUUUU....
HapusKita bicara fakta para para perwira hanya sibuk kawal kayu golondongan ke singapore , saudara ano 07.06 kalau bicara sekali kali bantu negara bukan sebaliknya jadi antek asing ...ikut gejarah iyaa...toh . Hehe...kalau aq mana mungkin telat bayar kos , hasil peras krigat hampir 5 m...hehe....negara mu sudah di kuasai maling yaa....badan sampai sebesar badak kerjaaa ....kura kura jalan ....
HapusDi jawa tengah tni malah banyak yg jadi bandar TOGEL
Hapustanya: klo perwira menengah negara maju pada kaya gak?.. atau apakah pamen negara maju itu sikap nya lebih sederhana dan disiplin patriot...dari pamen2 RI-
BalasHapusKebanyakan Proto type yg ujung2-nya seneng proyek.
BalasHapusSudah banyak proyek demikian yg di lakukan lembaga R@D.
Sayang tidak ada yg melakukan R@D bgm agar birokrat tidak terjebak pada "penyakit" korupsi.
Saban tahun proyek lagi proyek lagi, yg sdh mendapat Sertipikat saja g di kembangkan menjadi produk massal, kecualai "Anoa" karena YK turun tangan.
Loh bukannya udah ada komodo, kenapa ga beli banyak aja yang komodo kan variannya banyak juga tu. dari pada harus riset2 lagi. toh komodo juga made in indonesia kan ?
BalasHapuskomodo binatang yang dilindungi, bukan dijual belikan... tauuuu,
Hapusmas bro.. Komodo buatan PINDAD itu trmasuk kendaran taktis.. Yg dimaksud gambar di atas ya itu Rantis KOMODO
Hapusano.. 17:01 @ klo ga tau jgn nyeletuk.. Jd bikin ketawa aja..
Salut, produk lokal rasa humvee, ayo diproduksi sebanyak mungkin, kirim ke perbatasan dan misi PBB, setelah cukup jumlahnya segera ekspor ke negara-negara afrika dan asia, jadikan komoditi ekspor utama, uang devisa hasil ekspor buat beli Su35 dan destroyer
BalasHapusModelnya gitu2 aja... knp ga model kaki2 tinggi anti ranjau darat
BalasHapusSelama babi antek orde baru masih berkeliaran di tanah air nkri di jamin gak bakal maju atau malah sebaliknya bangkrut , tanda 2... sudah ada kan....merampok ke uangan negara pelaku utama jadi peminpin pelaku 2..3 di suruh kabur atau di tangkap kpk . Liat noh ...penjarahan di batu bara nikelll migas....emmas . Kalian kalau bicara jangan terlalu muluk 2.... dan jangan pernah percaya ama perampok jadi penguasa faktanya ada penumpukan nikell dan batu bara sampai menjorok ke laut di cina dan asuu...buka matamu .gambar di atas hanya basa basi penguasa sekarang asli nya palsu boong...besar .
BalasHapuskamu ano 10.02 kalau gk suka ya udah tinggalin aja negara ini... pindah tuh ke AS atau ke saudi atau kemalaisia... drpd lu maki2 orang maki2 negara sendiri dgn bahasa yg kampungan rendahan.... kelaut aja lu sonooo ... PKI luuu !!
Hapus(nggak enak kan kalau dimaki org seperti ini?)
Kami tidak suka babi para....babi asing penjarah , anda sebagai antek barat harus ikut di basmi migas di daearahku di keruk bagi hasilnya gak jellas hanya bikin kenyang kaum bangsat # paham !!!!
HapusLoh ko palsu kan udh di pamerkan dan dipakai, wah telat infonya
BalasHapussaran saya sebelum dproduksi masal.. Alangkah lebih baik nya infrastrutur nya di perbaiki dlu. Jalan2an di perbatasan trutama nya. Selain bs digunakan masyrakat sekitar utk meningkatkan taraf ekonomi nya.. Bisa juga utk akses kendaraan taktis ini..
BalasHapusKlo buat di kota kyk nya akan memperburuk kemacetan saja.. Sdh bnyk mobil murah.. Di tambah kendaraan ini lg.. Hadeuhhh.. Percuma perfoma nya baik jg klo cm bisa jalan 30km/jam karena kehalang macet.