Selasa, Januari 28, 2014
31
ANALISIS-(IDB) : Kepanikan PM Australia dengan pergerakan angkatan laut dan udara Indonesia di depan Darwin sangat terlihat ketika dia dalam sebuah wawancara dengan Independent Australia mengatakan akan memanggil pulang seluruh kapal perang yang sedang bertugas di luar negeri dan menunjuk seorang menteri urusan pertempuran.  Dalam ruang pandang diplomatik ini merupakan langkah overdosis yang justru akan mentertawakan kualitas kepemimpinan Abbott yang selalu umbar pernyataan emosional dan kepanikan.  Kenyataan memang begitu, uji cerdas cermat dan intelektual kepemimpinan dari unsur partai Liberal kalah kualitas jika ditandingkan dari unsur partai Buruh.  Karena mata pelajaran yang tak diajarkan kepada Tony Abbott selama kuliah di kampus partai Liberal adalah mata pelajaran kesantunan dan budi pekerti.

PM Australia ini mesti berhati-hati dengan model arogansi pertetanggaannya.  Jika buruknya hubungan ini tidak dikelola dengan hati nurani dan kualitas intelektual kepemimpinan maka kerugian lebih besar akan ditanggung negeri itu.  Kerugian paling fatal dari semua akibat gaya kepemimpinan yang sok jagoan itu adalah dibukanya kartu truf diplomatik yang selama ini disimpan di lemari pendingin Kemenlu.  Yaitu merapatnya Indonesia ke Cina dan Rusia. Jika ini terjadi maka sesungguhnya negeri aborigin itu sudah terisolasi dari mata rantai utama Asia Pasifik, dan benarlah  kata Gus Dur waktu itu, Australia menjadi negeri usus buntu.
Sebaran sejumlah KRI
Perhitungan visioner Indonesia ini harus bisa dianalisis dengan cermat oleh Australia kalau tak mau terjadi sebuah kisah perjiranan yang patah arang, sesal kemudian tak berguna. Kedekatan hubungan diplomatik dan militer Indonesia dengan Cina tak terbantahkan saat ini. 
Paman Panda sedang mendirikan sekolah rudal di Indonesia, sesuatu yang jarang terjadi di dunia karena negara pemilik teknologi rudal sangat pelit ilmu. Jika transfer teknologi rudal C 705 ini di wisuda, maka mulai tahun 2017 Indonesia akan mampu memproduksi peluru kendali anti kapal yang bisa dikembangkan menjadi peluru kendali varian lain yang lebih gahar. 

Demikian juga dengan Rusia.  Masih ingat ketika KTT APEC di Bali Oktober 2013, Presiden SBY bermain gitar dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Vladimir Putin. Lalu keduanya berpelukan hangat sementara Abbott salah tingkah, padahal pemimpin APEC yang lain bertepuk tangan hangat.  Bukankah ini sinyal kedekatan RI-Rusia.  Buktinya ada tawaran 10 kapal selam herder dari Rusia dan rencana beli Sukhoi SU35 serta persenjataan maut lainnya.  Penting juga diketahui bahwa Cina dan Rusia akan mengikuti latihan gabungan angkatan laut 17 negara bertajuk Latgab Komodo April mendatang di Natuna.  Sementara Australia mengundurkan diri, sebuah sikap serba salah. Kalau diikuti malu hati karena hubungan militer dengan RI sedang dingin.  Kalau tidak diikuti kok merasa terkucil padahal latihan itu ada di medan konflik yang harus diikuti percaturannya, Laut Cina Selatan.
2 KRI jenis fregat siaga di pangkalan aju
Jika Indonesia merapat ke Cina maka konflik teritori di Laut Cina Selatan secara psywar telah dimenangkan negeri semilyar ummat itu.  Dengan Cina memeluk Indonesia sebagai pemilik teritori bumper untuk Australia maka bisa dipastikan negeri selatan itu akan klimpungan sendiri, meski di belakangnya ada AS.   
Belum lagi dengan kekuatan ekonomi Cina yang akan mengambil alih posisi kepemimpinan liga kekuatan ekonomi dari AS pada tahun 2018 dan akan terus memimpin tanpa bisa dikejar lagi oleh AS.  Sementara pada saat itu kekuatan ekonomi Indonesia yang saat ini menduduki 15 besar dunia, nomor satu di ASEAN akan terus melaju menuju anak tangga 13 besar dunia.  Tahun 2030 diprediksi kekuatan ekonomi Indonesia menduduki 9 besar dunia dimana di sepanjang urutan itu tidak ada nama Australia.

Makanya kita harus berwawasan visioner dong dalam memandang masa depan.  Bukan mencak-mencak gak karuan, reaksioner, emosional, merasa lebih hebat, besar kepala karena dilindungi oleh Pak De dan abang sepupunya, AS dan Inggris.  Persekutuan Indonesia dengan Cina dan Rusia, jika terbentuk, akan mampu menjungkirbalikkan peta kekuatan ekonomi dan militer Asia Pasifik.  Abad Asia Pasifik sudah di depan mana.  Kan gak pernah disebut abad Asia Australia atau abad Asia Australia Pasifik.  Dari ungkapan itu saja tersirat bahwa memang ke depannya negeri benua selatan itu tidak dianggap oleh negara-negara “asli” Asia Pasifik. Jadi harap maklum ya, dia kan “pendatang” bukan penduduk asli Asia Pasifik.
Jet tempur Sukhoi menjatuhkan bom
Kahadiran armada angkatan laut Indonesia di pagar halaman Darwin tentu sudah terukur tujuannya.  Seperti yang disampaikan Menlu Marty bahwa ada 4 perahu “milik” Australia yang dikembalikan ke teritori Australia oleh tiga KRI.  Jadi diantar sampai batas 12 mil pantai utara benua itu.  Jadi jelas tujuannya, bukan mau ofensif atau menyerang.  
 Ini operasi kawal border dan boleh saja disebut unjuk kekuatan, tapi kan unjuk kekuatannya di pagar halaman sendiri.  Jadi sangat lucu kalau kehadiran kapal perang sebuah negara lalu disikapi dengan pernyataan kepanikan, siaga perang sampai menyebut operasi darurat mempertahankan daratan Australia, memanggil kapal perang yang sedang bertugas di luar negeri, menunjuk menteri pertempuran.  Alamak, macam gelap saja dunia ini di wajahnya.  Mengapa harus panik dan berkeringat.

Biasanya operasi siaga militer tidak untuk konsumsi publik.  Pengerahan armada laut RI ke NTT tidak diumbar di media dalam negeri.  Demikian juga ketika RI mengirim 2 fregat dan 1 LPD ke Somalia untuk membebaskan KM Sinar Kudus, semua rakyat bangsa besar ini tak ada yang tahu karena ini menyangkut strategi militer.  Jadi semua yang dilakukan Indonesia itu terukur, terkontrol dan proporsional.  Hubungan pertetanggaan RI dan Australia adalah takdir sejarah karena letak keduanya tidak bisa dipindah sampai kiamat. Jadi marilah melihat hubungan bilateral ini dalam perspektif yang luas dan visioner.  Bagaimana ke depannya generasi penerus kedua bangsa bisa saling mengisi kelas-kelas kesejahteraan dan kebagusan cara pandang. 

Semua persoalan hubungan bisa diselesaikan dengan otak bukan otot.  Karena Australia lebih dulu mengedepankan otot untuk urusan manusia perahu, kita juga bisa tunjukkan bahwa kita juga punya otot. Ini lho otot kami, kata sejumlah KRI di pagar Darwin, ditemani herder bawah laut.  Anehnya 3 KRI itu tidak ada yang “menyambut”. Memang keki juga berhadapan dengan pemimpin tetangga yang berkarakter “trouble maker”. Tapi percayalah model itu tidak mewakili suasana bathin sebagian besar rakyat dan bangsa Australia.  Dan kita yakin suatu saat nanti Tony Abbott akan terengah-engah sendiri dengan lagak cowboynya.  Apalagi kalau Pak De dan abang sepupunya AS dan Inggris bilang setengah membentak : “Mr Abbott, stop your cangkem, mingkem !”.
Sumber : Analisis

31 komentar:

  1. ini namanya analis yg brillian!

    BalasHapus
  2. Menghadapi Ausie yang memang turunan troublemaker,kita harus gunakan kartu ekonomi.Stop import sapi,susu,woll dan barang konsumsi lainnya dari sana.Toh banyak pemasok lain.Mereka akan kelimpungan sendiri.

    BalasHapus
  3. Hehe. Emang sekarang Ausie sdg banyak tingkah. Aneh bin ajaib. Punya apa sih Ausie itu tanpa Asia Tenggara? Nggak bisa ngpa2in. Tingkah-nya kayak negara yang makmur. Klo china sedang bergaya di atas catwalk itu emang sembodo alias wajar karena dia emang baru naik daun. tapi klo Australi? hihih gak taulah itu negara. negara gak tau diri kali.

    BalasHapus
  4. tidak saya rasa ada agenda tersembunyi australia di balik ini semua,, tujuan australia mungkiin hanyalah supya indonesia menjaga halamn belakangnya dr pra pencari suaka,, karna selam ini jarang indonesia menghadirkan kapl untuk mgontrol halamn belakan.. kalau kapl2 indonesia sudah hadir di situ mka mereka fkir pra pencari suaka akan berkurang. terus mereka pelan2 mulai memnggil pulang seluruh armda mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. KRI kita uda di order buta klo liat kapal pencari suaka mas Bro....
      ini soal ada 2-3 ekor (ato kilo-an laah..) "piaraan ratu kidul"
      yg mulai ngerjain anzac & collins class

      Hapus
  5. Klo sy jd tukang tombol rudal S Club ks kilo, langsung tak tuomboli smua Bro! Tak paskan ke mulut abott biar ndower terus sampe kiamat...

    BalasHapus
  6. pasti ni karena kemaren.. mungkin saja begitu oz dah masuk ke perairan kita.. eeh di belakang udah ada yang munculin tiang.. terus bilang.. ozzz mau tukeran gak maen nya? haa.3x

    BalasHapus
  7. salah pilih pemimpin negara ,. berakibat fatal kayak begini nih ,.
    semoga" pemimpin indonesia selanjutnya bisa lebih cerdas, cermat dan bijaksana dalam mengambil keputusan ,. Amin..

    BalasHapus
  8. Australi sama aja dgn negara saudara persemakmuran lain, malaysia. Australia dan malaysia ini punya watak yg sama "pengecut". Sekarang frigate, corvette, FAC misile dan FAC torpedo TNI-AL sdh siaga, tp dimana dan kenapa kapal perang australia tdk ada 1 aja yg shadow???
    Mana itu ANZAC Class yg katanya hebat? mana itu COLLINS Class yg kononnya jago itu? Dasar negara persemakmuran BANCI, kl mereka jual ini kita siap beli! sama sprt malaysia ini australia sama-sam BANCI!

    BalasHapus
  9. Berita yang baik dan membangun (h) ..

    *Ayam Jantan dari Timur

    BalasHapus
  10. waduh2 katanya gak panik,tapi aussie masuk ceroboh kawasan indon aja gak sadar dan tiada satu pun kapal perang yg dihantar utk monitor..kenapa ya?oh ya kerana TNI AL banci dan lg satu bukan semua kapal perang KRI yg beroperasi kerana sudah kadaluarsa dan masih adayg ompong seperti beberapa VS,fatahillah...KCR pun hanya menggontong dummy box utk effect detergent..wakakaka..parchim aja sudah dicabut sonar dan ASW warfarenya kagak guna lg..hanya mengharapkan sigma aja..hihihihi..kasihan sama tentera undon kerna memiliki alutsista tua yg ketinggalan jaman dan bnk perajuritnya yg BANCIIIIIIIIIIIIIIIII

    BalasHapus
    Balasan
    1. perkataan anda menggambarkan watak bangsa anda yang bermental pengecut,
      Indonesia merdeka bukan karena alutsista modern dan canggih tetapi atas rahmat Allah dan semangat juang tinggi,
      lain dengan malon yang kemerdekaanya hibah dari inggris, watak pengecut anda dpt di ukur dari pernyataan anda yang mendewakan alat saja. Apakah anda tidak tahu kalau tentara australi takut mati? seperti ATM

      Hapus
    2. menyerbu tentara Sulu yang bergreliya sedikit kok pakai pesawat F18 hornet...??? itu sudah menggambarkan ketidakmampuan ATM Malaysia...

      Hapus
    3. ini Malaysia bodoh udh mmau diserang Cina masih aja komentar ga jelas di sini. Cina sdh kirim kapal ke James Shoal 50 mil dari garis pantaimu..... pergi hadapin Cina sana lo banci. kali aja bermanfaat lo jadi target latihan flotilla Cina :-d

      Hapus
    4. Hussss hussss nih pisang cepet pergiii pergiii
      Hahaha...

      Hapus
  11. setuju kalau abott keringetan liat anzac dan collin dikerjain piaraannya ratu kidul....
    belum lagi yg datang hajatan pitchback su 27/30 koq yang nongkrong di kupang sekarang su-35

    BalasHapus
  12. eh ano 14:48, ini urusan NKRI dengan Ausi, jadi Maling kaga usah komentar manas2in udah urusa saja sana Lahad Datu yang cuma numpas 100an aja pake seluruh armada dikeluarin.

    BalasHapus
  13. Saudara tony abbot sudah upa atau pura 2..lupa akan dirinya yata 2... manusia buangan dari LONDON . Beda negeri raksasa sebelah nantua sudah ribuan tahun di huni suku asli dari saman brobudur pandai bertempur , beda saman sekarang bukan saman harto lagi tapi saman negara dalam kontrol rakyat sendiri . Tidak ada istilah salah kelola lagi economi ...meliter harus buat kepentingan NKRI jangan heran " tony sollbott......negara anda ibu kota mallbane siap kami tongkrongi kalau anda tony salbott...tidak sadar sadar ausi bakal menerima hukuman yg sangat berat .INVASION dari utara !!!

    BalasHapus
  14. mudah2 aja hubungan RI-China-Rusia semakin erat.....
    mudah2 jg dengan menjalin hubungan dngn China, China bisa gak komunis lg.
    contoh ky uni soviet skrng rusia yg sdh mulai berubah.
    ada yg tau gak cerita Masjid yg di jdkan gudang senjata sm rusia dulu???
    ini dia.
    Rusia – Mesjid Biru Soekarno di St. Peter
    sburgh
    Di negeri komunis Uni Soviet, nama Soekarno sangat dikenal. Bukan hanya dianggap sebagai teman dalam Perang Dingin melawan poros Barat, namun juga sebagai presiden muslim yang memberikan “berkah” sebagian muslim di negeri palu arit. Semua berawal ketika sang presiden pada tahun 1955 silam, berkunjung ke kota terbesar kedua di Russia ini. Kala itu, Soekarno sedang menikmati indahnya kota St. Petersburg yang didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Dari dalam mobil itu, Soekarno sekelebatan melihat sebuah bangunan yang unik dan tidak ada duanya, yang kelak diketahuinya sebagai Mesjid yang telah dijadikan sebuah gudang senjata.

    Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam pertemuan itulah Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid indah yang dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai. Sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuilpun mengapa itu semua bisa terjadi. Tetapi, umat muslim hingga saat ini sangat berterima kasih dan meyakini bahwa Soekarno orang dibalik semua ini. Maka tak heran jika muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.

    nah gima broo... gw yakin China pun bisa memberikan kebebasan untuk umat muslim....
    bukan hal yg mustahil klw 1 miliar orang bisa masuk islam di sana. amin.

    BalasHapus
  15. jiiiaaahahahaha.... gw suka kalimat “Mr Abbott, stop your cangkem, mingkem !”.

    BalasHapus
  16. yg harus di waspadai oleh indo,australia dam malingsit bisa menjadi negara bandel kawasan,kita hrs siapkan alusists yg canggih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jgn khawatir bro, Cina juga lagi gangguin Malingshit, sedangkan kita mau dapat senjata yang sang Maling takutkan

      Hapus
  17. Analisis yg bikin semangat nasionalisme

    BalasHapus
  18. Kapal perang aushitt ANZAC Class Frigate itu pada kemana dan dimana kok tdk pada kelihatan? padahal di depan sdh ada Van Speijk yg sdh siap sambut kedatangan ANZAC Class dgn Yakhont, jgn cuma berani main belakang kayak banci.
    Malingsia jgn ribut dulu, karena kapal perang malingsia cuma guna canon tdk punya misile AShM. Entar nyesal kl kena hantam misile dr KCR 40/KCR 60. Kalau tenggelam, malingsia tdk mampu beli kapal perang baru, tidak ada uang! Oke!

    BalasHapus
  19. analisis budak nya ausis dasar antek2

    BalasHapus
  20. Hi Aussie,kalau jadi orang bule itu harus cerdas dan pinter,berwawasan luas,visinya jauh ke depan gak grusa grusu seperti itu,jangan malu maluin nenek moyangmu yang asal eropa sana ya.....
    kalau mau mendekat dan merapat ke asia harus tahu adab dan pakailah sopan santun,jangan gaya koboy kamu tonjolkan, kalau kamu gak mau di bully nantinya.
    baru kali ini ada orang bule kok blo'on alias oneng......

    BalasHapus
  21. setelah skenario militer, kita siapkan skenario ekonomi, kita putus impor dari australi, kita blokade perairan kita dari kapal australi, hmm.. apa lagi ya..

    BalasHapus
  22. semua mata dunia lagi tertuju ke batas indonesia-australi nih...

    BalasHapus
  23. gile lu ndro
    ini baru bagus

    BalasHapus
  24. “Mr Abbott, stop your cangkem, mingkem !”.

    BalasHapus
  25. Saya gembira kalau Cina mengobrak abrik pantai malai-cret, tinggal singso biar dihujani roket Cina krn banyak kapal AS dan kita lihat kungkuru apa yg sdg diperbuat sebenarnya kesempatan bumi putra aborigin utk memerdekakan diri dr penjajahan inggris spt afrika selatan. Maju terus bumi putra Aborigin, Salam persaudaraan................................

    BalasHapus