JAKARTA-(IDB) : Guna memperkokoh hubungan diplomatik dan
kerjasama pertahanan antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat
China, Senin (16/12), Menteri Pertahanan Nasional Republik Rakyat China
Jenderal Chang Wanquan bertemu dengan Menteri Pertahanan RI, Purnomo
Yusgiantoro di Kantor Kemhan, Jakarta.
Selain merupakan kunjungan balasan
kedatangan Menhan China ini dalam rangka merayakan hubungan diplomatik
RI dan China selama 63 tahun. Kunjungan Menhan China ini juga sebagai
tindak lanjut atas dicapainya konsensus antara Presiden Republik Rakyat
China Xi Jinping dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan
Oktober 2013 saat Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke
Indonesia.
Selama lawatannya ke Indonesia tanggal
15-19 Desember 2013 Anggota Komisi Militer Pusat, Dewan Negara sekaligus
merangkap Menteri Pertahanan Nasional Republik Rakyat China Jenderal
Chang Wanquan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono.
Menteri Pertahanan RI, Purnomo
Yusgiantoro menjelaskan pertemuan Forum Bilateral RI-China saat ini
digunakan untuk membahas peningkatan kerjasama pertahanan dan militer
kedua angkatan bersenjata yang mencakup beberapa bidang.
Disebutkan Menhan RI, pada kerjasama
konkrit militer dari Angkatan Darat, Laut dan Udara, yaitu untuk
Angkatan Darat yaitu latihan bersama dengan Korps Pasukan Khusus yang
terus akan dilaksanakan. Untuk kerjasama Angkatan Laut, yakni mendorong
percepatan dialog kedua AL atau Navy to Navy Talks yang akan menjadi kerjasama pertama Angkatan Laut China dengan AL asing.
Ditambah lagi akan dilaksanakan latihan
bersama kedua Angkatan Laut pada program kegiatan KomodoEx yang
diselenggarakan oleh TNI AL di perairan Laut Cina Selatan yang masih
masuk kedalam wilayah Indonesia pada tahun 2014 mendatang. Sedangkan
untuk kerjasama Angkatan Udara Pemerintah Indonesia mendorong tetap
diadakannya latihan Simulator pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 bagi
penerbang TNI Angkatan Udara di China.
Lebih lanjut Menhan Purnomo Yusgiantoro
mengatakan selain latihan bersama, Kementerian Pertahanan RI dan RRC
juga membicarakan peningkatan pertukaran personil atau kunjungan
delegasi baik pada tingkatan bawah, menengah dan atas sebagai upaya people to people contact.
Kerjasama pendidikan dan pelatihan
militer yang dibahas, dijelaskan Menhan RI, kedua negara sepakat untuk
terus mengadakan kerjasama pertukaran siswa yang mana pihak RRC dapat
mengirimkan siswa untuk mengikuti pendidikan Sesko di Indonesia.
Diharapkan juga pemerintah China akan berkontribusi pada pengembangan
Pusat bahasa Tiongkok di Indonesia melalui Laboratorium Bahasa Mandarin
dan pengiriman tenaga ahli bahasa ke Indonesia.
Pada kesempatan forum bilateral tersebut
tambah Menhan Purnomo Yusgiantoro, pihak China bersedia berpartisipasi
didalam pelaksanaan kerjasama keamanan multilateral pada tahun 2014.
Salah satunya kehadiran di acara Dialog Pertahanan Internasional Jakarta
atau Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) dengan mengangkat topik “Maritime Security”.
Diharapkan dengan kehadiran pihak China dapat mengirimkan delegasi
tingkat tinggi untuk berdialog terkait perkembangan isu-isu yang terjadi
di Laut Cina Selatan ataupun Laut Cina Timur.
Mengenai industri pertahanan, Menhan RI
menyampaikan kepada pihak China bahwa untuk mencegah ketergantungan
kepada negara lain dalam pemenuhan Alutsista, Indonesia saat ini sedang
melakukan kebijakan diversifikasi. Selain itu pihak Indonesia akan
terbuka dan menerima kerjasama industri pertahanan dengan pihak China
atas dasar konsep Transfer of Technology dalam rangka membangun
industry pertahanan dalam negeri. Nantinya untuk membicarakan perihal
yang lebih strategis akan ditindak lanjuti pada pertemuan tingkat
Menteri, Wakil Menteri Pertahanan hingga Direktur Jenderal.
Selama pertemuan Bilateral berlangsung
kedua negara juga saling bertukar pandangan seputar perkembangan situasi
keamanan internasional dan wilayah regional, serta membahas hubungan
bilateral antara China dan Indonesia. Kedua negara juga sepakat untuk
memberikan kontribusi aktif dalam pengembangan kemitraan strategis yang
komprehensif serta perdamaian dan stabilitas regional. Menhan RI
mengapresiasi pernyataan Menhan China yang menyampaikan pendapat bahwa
apapun masalah yang ada pada hubungan bilateral ataupun multilateral dan
regional perlu diselesaikan dengan konsultasi dan dialog.
Sumber : DMC
Kesempatan buat China nih krn Indonesia lg "Geram" pada Australia. China pun berusaha "PDKT" pada Indonesia. ahahah...
BalasHapusSekali lg Indonesia punya peranan penting di Kawasan Asia Tenggara, tgl pintar2nya Indonesia mainkan kartu.
*Ayam Jantan dari Timur