CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott meminta Pemerintah
Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama, terutama dalam hal
penanganan people smuggling atau penyelundupan manusia.
Dalam 100 hari pemerintahannya, PM Abbott
menyalahkan Indonesia lantaran belum juga memutuskan kembali kerja sama
dalam menangani kasus penyelundupan manusia. Pernyataan ini menyusul
meningkatnya 'manusia perahu' --sebutan untuk manusia penyelundup-- ke
Negeri Kanguru.
"Tak diragukan lagi, penghentian kerja sama yang ditempuh Pemerintah Indonesia jadi tak membantu proses penyelundupan manusia. Padahal ini kejahatan di Indonesia dan Australia juga," kata Abbott seperti dimuat Sydney Morning Herald, Senin (16/12/2013).
Oleh karena itu, Abbott meminta Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama dengan pihaknya sebelum Juli 2014. Menurut dia, saat ini sudah waktunya kedua negara kembali duduk bersama menghadapi kasus 'manusia perahu'.
"Saya kira sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali bekerja sama. Itu (kerja sama) adalah sikap seorang teman untuk menuntaskan bersama masalah ini," ujar Abbott.
"Sekali lagi, salah satu alasan kenapa pencari suaka meningkat karena diputuskannya hubungan oleh Indonesia," imbuh dia, dalam kesempatan berbeda, kepada ABC.
November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Australia, terutama dalam bidang militer dan mengatasi penyelundupan manusia. Langkah itu dilakukan setelah beredarnya kabar Australia menyadap pejabat tinggi Indonesia, termasuk SBY dan Ani Yudhoyono.
Sejak itu, hubungan Indonesia dan Australia memanas. Dialog sempat dilakukan antara menteri luar negeri kedua negara. Juga komunikasi yang dilakukan SBY dan Abbott lewat surat.
Pada Jumat 13 Desember 2013, sekitar 70 imigran gelap dilaporkan masuk ke wilayah Australia. Jumlah itu dinilai Australia telah meningkat sejak diputuskannya kerja sama oleh Indonesia.
"Tak diragukan lagi, penghentian kerja sama yang ditempuh Pemerintah Indonesia jadi tak membantu proses penyelundupan manusia. Padahal ini kejahatan di Indonesia dan Australia juga," kata Abbott seperti dimuat Sydney Morning Herald, Senin (16/12/2013).
Oleh karena itu, Abbott meminta Indonesia untuk menjalin kembali kerja sama dengan pihaknya sebelum Juli 2014. Menurut dia, saat ini sudah waktunya kedua negara kembali duduk bersama menghadapi kasus 'manusia perahu'.
"Saya kira sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali bekerja sama. Itu (kerja sama) adalah sikap seorang teman untuk menuntaskan bersama masalah ini," ujar Abbott.
"Sekali lagi, salah satu alasan kenapa pencari suaka meningkat karena diputuskannya hubungan oleh Indonesia," imbuh dia, dalam kesempatan berbeda, kepada ABC.
November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan Australia, terutama dalam bidang militer dan mengatasi penyelundupan manusia. Langkah itu dilakukan setelah beredarnya kabar Australia menyadap pejabat tinggi Indonesia, termasuk SBY dan Ani Yudhoyono.
Sejak itu, hubungan Indonesia dan Australia memanas. Dialog sempat dilakukan antara menteri luar negeri kedua negara. Juga komunikasi yang dilakukan SBY dan Abbott lewat surat.
Pada Jumat 13 Desember 2013, sekitar 70 imigran gelap dilaporkan masuk ke wilayah Australia. Jumlah itu dinilai Australia telah meningkat sejak diputuskannya kerja sama oleh Indonesia.
Abbott Desak Indonesia Maafkan Australia
Perdana Menteri Australia,Tony Abbott, pada Senin (16/12/2013), mendesak
Pemerintah Indonesia untuk memaafkan Australia terkait masalah
penyadapan. Abbott mendesak Indonesia melupakan masalah itu dan
melanjutkan kerjasama lagi dengan Australia.
Abbott sangat berharap, Indonesia segera melanjutkan kerjasama terutama soal pencegahan penyelundupan manusia. ”Penyelundupan manusia adalah kejahatan di Indonesia, dan saya berpikir bahwa Indonesia harus melanjutkan kerjasama dengan kami,” kata Abbott.
Mengutip laman ABC, Abbott ingin agar Indonesia bangkit dengan memaafkan dan melupakan masalah penyadapan. Kemudian, melanjutkan kerjasama untuk mencegah laju kapal para pencari suaka yang menuju Australia.
”Saya pikir salah satu alasan mengapa telah terjadi gelombang kedatangan para ‘manusia perahu’ selama beberapa minggu terakhir, karena dihentikannya kerjasama ini,” ujar Abbott.
”Jika kita dapat memastikan kapal (pencari suaka) tidak berlabuh di Australia, masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk dapat membantu kami di sini.”
Australia kini kewalahan mengatasi gelombang kedatangan para pencari suaka, setelah Indonesia menghentikan kerjasama pencegahan laju kapal “manusia perahu” itu.
Penghentian kerjasama itu dilakukan Indonesia, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat Indonesia lainnya pada 2009 terbongkar. Skandal penyadapan itu, dibocorkan bekas kontraktor National Security Agency (NSA) Amerika Serikat, Edward Joseph Snowden, 30.
Abbott sangat berharap, Indonesia segera melanjutkan kerjasama terutama soal pencegahan penyelundupan manusia. ”Penyelundupan manusia adalah kejahatan di Indonesia, dan saya berpikir bahwa Indonesia harus melanjutkan kerjasama dengan kami,” kata Abbott.
Mengutip laman ABC, Abbott ingin agar Indonesia bangkit dengan memaafkan dan melupakan masalah penyadapan. Kemudian, melanjutkan kerjasama untuk mencegah laju kapal para pencari suaka yang menuju Australia.
”Saya pikir salah satu alasan mengapa telah terjadi gelombang kedatangan para ‘manusia perahu’ selama beberapa minggu terakhir, karena dihentikannya kerjasama ini,” ujar Abbott.
”Jika kita dapat memastikan kapal (pencari suaka) tidak berlabuh di Australia, masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk dapat membantu kami di sini.”
Australia kini kewalahan mengatasi gelombang kedatangan para pencari suaka, setelah Indonesia menghentikan kerjasama pencegahan laju kapal “manusia perahu” itu.
Penghentian kerjasama itu dilakukan Indonesia, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat Indonesia lainnya pada 2009 terbongkar. Skandal penyadapan itu, dibocorkan bekas kontraktor National Security Agency (NSA) Amerika Serikat, Edward Joseph Snowden, 30.
Sumber : SCTV
Moddaaaarrr......aushit
BalasHapusBener2 aneh mrk yg cari gara2 kita disuruh memaafkan, baru masalah penyelundupan manusia udah nangis2 gimana diperluas sampai pemutusan hub. ekonomi, kamu bisa rasakan skrg bagaimana super power nya indonesia
BalasHapussejak tni istirahat jagain orang2 perahu....beritanya nyaring sampe ke negara eropa timur...tambah mantabbbb exodus ke benua kangguru....ayo nelayan pantai utara klo perlu buka shelter "alfamart" ditengah laut
BalasHapusgak salah pantai utara??? tapi tni sebaiknya jangan istirahat, justru sebaliknya patroli di perbatasan memantau aktivitas kapal-kapal patroli australia. dan pake bahasa khusus campuran jawa-sunda pantai selatan untuk kasih info posisi mereka shg menjadi semacam penunjuk jalan khusus hel..he....he....
HapusMencari suaka adalah hak asasi manusia, dan pencari suaka bukan kriminal. Indonesia nggak perlu menghalangi pencari suaka yang ke aushit.
BalasHapusTp pencari suaka wajib mencari jalan yang benar dan halal ketika menuju ke Australia. Dan jalan yang halal bin aman adalah melalui rute yang sudah dibisikkan patroli TNI-AL yang tidak ada kapal patroli Australia he..he.....sambil jangan lupa bayar gerbang tol keluar yah.....
Hapuspm nya seperti abg labil aja .
BalasHapusBentar angkuh bentar lembek....wkwkw
Dibuka lowongan pencari suaka besar besaran diaushit.... yang mau jadi warga aushit silahkan datang bersama kerabat dan saudara saudaranya.... ongkirnya gratis tis tis,,,,,
BalasHapusKami meminta anda " minta maaf" anda tak mau!!! Jadi apa yg perlu kami maafkan?
BalasHapusKurang ajar betul ini si Abbot. Sdh Australia yg salah malah menyalahkan Indonesia terkait Manusia Perahu. Itu konsekuensi keras kepala dr si Abbot.
BalasHapus*Ayam Jantan dari Timur
Ini strategi indonesia yg paling keren utk menghajar tetangganya yg kurang ajar, kapan giliran malaysia dan singapur yg sering bikin gemes rakyat indonesia ...
BalasHapusJanuari 2014 tidak teratasi masalah penyelundupan manusia ke aussie, dipastikan akan ada demo besar2an di aussie, Maret 2014 tidak tidak teratasi masalah ini dipastikan kabinet abbot pasti jatuh
BalasHapusTingkah aussie yg mementingkan dirinya sendiri nampak jelas kelihatan...
BalasHapusJa ngan lagi mau jadi anjing penjaga bagi negeri kangguru,walaupun nanti kita di iming imingi daging lembu,biarkan manusia perahu serbu mereka
BalasHapusAnda yg salah,anda yg harus minta maaf.kenapa hrs memaafkan.Aussie jual Kami beii.
BalasHapus"Abbot desak indonesia maafkan australia" ... emang sudah minta maaf ya? Bilang dulu baik2 dengan hati yg ikhlas, berjanji tidak akan mengulangi lagi dan umumkan di mass media international, gitu om abbot.
BalasHapusBotol", kemaren lo kan uda lempar botol ke laut tuh botol sampai ke negara imigran. Di baca deh tuh isi botol lo, ternyata lo itu PA. Kata imigran makasih kepala botol he....
BalasHapusTwo thumps up for SBY Dan TNI.. Bye bye abbot
BalasHapus