Jumat, Desember 06, 2013
34
JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut akan membeli sejumlah kapal selam class kilo dari Rusia dalam waktu dekat ini. Tujuan pembelian kapal selam tersebut untuk menjaga pertahanan batas laut selatan Indonesia.


"Karena di laut selatan Indonesia itu termasuk laut dalam dan cocok di sana. Selain itu di laut selatan terdapat lima titik jalur yang harus dijaga apabila musuh datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya usai rapat dengan Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio dan delegasi Rusia, Jumat (6/12).



Purnomo menambahkan alasan pembelian dari Rusia karena teknologi yang dimiliki negeri komunis itu sangat canggih. Kecanggihan tersebut yakni kapal selam class kilo memiliki rudal pengendali dari bawah laut ke permukaan.



"Tetapi untuk jumlah berapa yang dibeli dan barang baru atau bekas kita akan kirim tim dulu ke Rusia. Nanti tim akan melihat kondisi kapalnya seperti apa perbedaan yang baru dan bekas," katanya.



Mengenai sistem pembayaran, Purnomo memiliki dua opsi kredit atau cash. "Anggaran dari kabinet masih tersisa cukup banyak kok," tuturnya.



Sementara itu, Marsetio mengatakan saat ini Indonesia baru memiliki dua kapal selam dari Jerman yang beroperasi. Selain itu, saat ini TNI AL sedang membangun kapal selam dari Korea Selatan.



"Jadi idealnya kita butuh minimal 12 kapal selam untuk menjaga pertahanan laut Indonesia. Tetapi kita sesuaikan dengan budget negara," kata Marsetio.



Bangun Kapal Selam Besar-besaran, Indonesia Incar Rusia



Indonesia berniat membeli kapal selam buatan Rusia. Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan hal tersebut setelah menggelar rapat dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetyo.

"Ada rencana pembangunan kapal selam besar-besaran di Indonesia. Kami telah bicara dengan tim dari Rusia," ujar Purnomo saat jumpa pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2013).


Sebelumnya Indonesia juga telah memiliki 3 kapal selam baru hasil kerjasama dengan Korea Selatan pada Selasa (3/12) lalu. Sebanyak 2 unit dibuat di Korea Selatan, dan satu unit dibuat di dalam negeri.


"Kalau untuk jumlahnya (yang di Rusia), sekitar bulan depan kita akan kirim tim Angkatan Laut ke Rusia untuk melihat spesifikasi. Mereka akan lihat spesifikasi teknisnya serta disesuaikan dengan anggaran yang ada," imbuhnya.


Purnomo menyebut bahwa kapal selam buatan Rusia memiliki keunggulan pada teknologi peluru kendalinya. Kapal selam tersebut mampu menembak hingga 300-400 km dari subsurface hingga surface.


"Kapal selam tersebut namanya Kilo. Nantinya kita ada dua pilihan yakni beli kapal bekas kemudian kita modifikasi, atau kita akan beli kapal baru," tuturnya.


Purnomo pun menegaskan bahwa kerjasama ini tak ada kaitannya dengan isu intelejen yang dibocorkan oleh Edward Snowden. Karena saat ini Snowden berada di Rusia.


"Oh tidak ada kaitannya (dengan Snowden), karena kita kan sudah ada wacana kerjasama ini sejak 4 tahun lalu," pungkasnya.


Menhan Bantah Beli Kapal Selam untuk Hadapi Ancaman Australia


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah rencana pembelian kapal selam jenis Kilo Class dari Rusia yang ditempatkan di wilayah selatan Indonesia untuk menghadapi ancaman dari Australia. Menurutnya, pembelian kapal selam sudah direncanakan sejak lama sesuai dengan rencana strategis Minimum Essential Force (MEF).

"Saya tidak pernah mengatakan ancaman dari selatan dalam buku putih. Dalam rencana itu, dalam konteks regional yang diprioritaskan itu di perbatasan," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Menurut, Kementerian Pertahanan sudah merencanakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) sejak MEF dibuat dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama (2010-2014), tahap kedua (2015-2019), dan tahap ketiga (2020-2024). Terkait rencana pembelian kapal selam, ia mengatakan pembelian alutsista bisa saja dipercepat sesuai dengan kemampuan anggaran.

"Selama kami memiliki dukungan dari pemerintah dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), itu kita lakukan," ucapnya.


Purnomo mengatakan rencana pembelian kapal selam dari Rusia untuk menjaga checkpoint perairan Indonesia. Indonesia, katanya, memiliki lima checkpoint, yaitu selat sunda, selat Lombok, dan tiga checkpoint di wilayah timur perairan Indonesia. Ia mengatakan kapal selam ini nantinya akan ditempatkan di wilayah timur karena perairannya yang cukup dalam. 


Ia mengatakan kapal selam jenis Kilo Class yang dibeli dari Rusia adalah kapal selam bekas yang akan dimodernisasi, termasuk dilengkapi peluru kendali jarak jauh. Namun, ia mengatakan kapal selam itu masih dioperasionalkan oleh AL Rusia.

"Di dalam military base-nya, mereka punya ratusan kapal selam yang masih digunakan," kata Purnomo.

Terkait dengan alokasi dana, Purnomo mengatakan kementeriannya tidak memiliki masalah dengan anggaran. Mengenai nilai pembeliannya, ia juga mengaku masih bernegosiasi dengan pihak Rusia, termasuk soal opsi jenis pembiayaan yang akan digunakan.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetiyo mengatakan saat TNI-AL sudah mengirimkan sebuah tim untuk memeriksa spesifikasi teknis kapal selam tersebut. Namun, ia menggarisbawahi salah satu keunggulan dari kapal selam buatan Rusia tersebut.


"Kemampuannya yang memiliki peluru kendali yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan (laut) dengan jarak jauh. Itu yang kita enggak punya," tandasnya.




Sumber : Merdeka

34 komentar:

  1. Bagus sekali dan saya sangat setuju pembelian ks ex russia,krn kalo beli baru butuh waktu lama dan musuh sudah semakin agresif mau mengoyak NKRI baik ausit dan singa porn,..lanjutkan cepat pak Pur

    BalasHapus
    Balasan
    1. TERHARUUUUU, ;(( ...... MAJU TERUUUUUSSSS INDONESIAKU JADILAH NEGARA YANG TERKUAT DI DUNIA BIAR HARKAT MARTABAT DAN HARGA DIRI BANGSA DAN NEGARA INI BISA SEDIKIT MENENGADAH KE ATAS DAN TIDAK LAGI SELALU TERPERUNDUK KE BAWAH KARENA TAKUT MERASAA LEMAH NYA DIRI KARENA KITA BUKAN LAGI NEGARA DAN BANGSA YANG MUDAH DI JAJAH SEPERTI TEMPO DULU. AMMIN YA ALLOH

      Hapus
  2. Akhirnya datang juga kabar Gembira ttg KS...Semakin menampakan taring hiu AL kita.....MENDEBARKAN....

    BalasHapus
  3. mimpi kita jd nyata akhirnya.... jgn pernah takut untuk bermimpi.... hidup berawal dari mimpi.
    mudah2an mimpi koruptor di hukum mati pun bisa jadi nyata.... OPTIMIS SLALU.
    AMIN.

    BalasHapus
  4. Busyet om rusky punya seratus unit lebih KS yang masih aktif, saya harap 10 KS bekas yang ditawarkan pemerintah indonesia ambil semua, kalau perlu tambah beberapa unit yang baru. INDONESIA BISA, NKRI HARGA MATI

    BalasHapus
  5. bukan sesuatu yang istimewa lagi untuk saat ini, Vietnam udah punya tuh.. dan chino juga punya banyak..., justru kita ini yang ketinggalan.
    Seharusnya ks yang lebih gede lagi yang diincar kemhan, apalagi peruntukannya untuk dilaut dalam (samudra).

    BalasHapus
  6. kok baru sadar, betapa pentingnya Kapal Selam bagi kekuatan TNI AL..., telmi (telat mikir) kok dipelihara toh cung..cung..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mending telat dari pada nggak coy..

      Hapus
    2. asil akhir "AKAN", bilang blog sebelah anjing menhan dan dan panglima tertinggi yg notabene presiden akan condong ke produk AS dan kroninya. pemimpin bangsat

      Hapus
    3. Ano 23.44
      ngomong opo???kalo ngomong pake bahasa manusia oke??....biar bisa dimengerti kita-kita nii..

      Hapus
    4. Itu ano 23:44 pasti anteknya BARAT,,, mereka sudah diinstruksikan oleh tuan-tuan mister untuk mengacaukan Indonesia ,,, waspadalah waspadalah ...

      Indonesia beli kapal selam ,,, perhatikan dalam waktu dekat pasti kita digoyang abis ,,, dolar udah mau 15,000 nih ,,, makanya pendukung NKRI harus bersatu dan waspada !!!

      Hapus
  7. Ano-ano yang punya data harga KS kilo, kira-kira harganya berapa ya yang baru?? mohon di sher..

    BalasHapus
  8. Baru sadar setelah disadap Australia...tak ada teman yg benar2 sejati semua punya kepentingan masing2 ....Maju terus TNI AL

    BalasHapus
  9. akhirnya harapan kita smua menjadi kenyataan, bravo tni, love tni. . . . (h)

    BalasHapus
  10. Nah gitu dong...! kalo dah dikencingin ama ausi...baru bertindak..

    BalasHapus
  11. Jangan lupa minta TOT ama rusky untuk sistem peluncuran rudal subsurface, kalo perlu 10 hibah plus beli baru 3 unit yang kelas Amur atau Lada supaya dapet TOT nya

    BalasHapus
  12. huuussst..., berisik amat sih..!
    KSAL : "Saat ini TNI AL memiliki tujuh unit kapal selam"
    http://strategi-militer.blogspot.com/2013/12/ksal-saat-ini-tni-al-memiliki-tujuh.html#more :-d

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minta pencerahanya ( apakah yg 2 ks dari franc? ).

      Hapus
  13. Usul ambil yang hibah 10 unit trus di upgrade, 5 diupgrade di Rusky sambil kirim tenaga PT.PAL, Dislitbangal, Kemenhan, LIPI, LEN, BPPT, dan Unair untuk mempelajari teknologi upgrade Kilo, trus yang 5 biji diupgrade sendiri di PT. PAL dengan bantuan Rusky, 10 tahun lagi kita bisa bikin KS sekelas Lada atau Amur

    BalasHapus
    Balasan
    1. kenapa Unair?? mau kirim dokter?? Unair gak punya fakultas teknik.

      Hapus
    2. iya mw kirim dokter ta,kirim ITS ato ITB

      Hapus
  14. Sekalian untuk teknologi pesawat tempur kita blajar dari Rusia aja, pesan 3 skuadron Su 27/30/35 dengan syarat TOT dilibatkan dalam rancang bangun, instalasi dan pembuatan pespur, 2 skuadron dibuat di Rusia, 1 skuadron dibuat di PT. DI

    BalasHapus
  15. Berapa gan dibeli 10-5 eh kilo sub nya

    BalasHapus
  16. Ini baru berita!!.. Sekarang kita beli kapal selam rusky dulu, selanjutnay kerja sama pembangunan kapal selam, lalu secara mandiri memproduksi kapal selam hitech secara massal.. karena amrik sudah menempatkan pasukannya di Darwin dan Cocos, dekat negara kita, kita juga harus secepatnya menjalin kerja sama militer dengan negara Amerika Latin, dekat sarang amrik.. kapal perang kita bisa hilir mudik disana.. 10 aja kita lawan apalagi 1,!..

    BalasHapus
  17. Paling2 kena intervensi ASU lagi...batal beli ks kilo.

    BalasHapus
  18. Krn ada ancaman baru cepat2 beli

    BalasHapus
  19. Gooooooooooo Dekatkan diri dengan sahabat lama kita Russia. jangan mau dibutakan dengan hibah F 16 dari amrik dan sekutunya yang ternyata malah memata matai kita.

    BalasHapus
  20. beli baru aja, tetapi juga minta dipinjami sampai barang siap....

    BalasHapus
  21. mantapppppppp,,,, ini baru berita yg ditunggu tunggu....
    maju terus indonesia hancurkan aushit singa porn dan kroni-kroninya...

    BalasHapus
  22. KSAL : "Saat ini TNI AL memiliki tujuh unit kapal selam" ..???
    Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Slamet Soebijanto mengatakan, penambahan kapal selam itu sangat dibutuhkan mengingat dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan.

    KSAL : Saat ini TNI AL memiliki tujuh unit kapal selam..???
    Kapal selam INS Chakra buatan Rusia | Foto : altileri.blogspot.com

    Sementara alat sistem utama pertahanan (alutsista) untuk mendukung operasi laut masih jauh dari batas ideal minimum pertahanan. Untuk mendukung pertahanan laut, minimal Indonesia harus memiliki 12 kapal selam.

    "Jumlah ini sesuai dengan poin yang ada di wilayah laut Indonesia," kata Slamet di Jakarta, Jumat 6 Desember 2013.

    Saat ini TNI AL memiliki tujuh unit kapal selam. Dua kapal selam jenis U-209/1400 dari Jerman. Dua jenis kapal selam jenis Scorten buatan Prancis dan tiga kapal selam jenis U-209 dari Korea Selatan.

    "Kita akan menambah kekurangan kapal selam buatan Rusia jenis Kilo Class (B/M), dua kapal selam Kilo (S/H) dan dua Amur Class 950 (B/M). Keduanya dilengkapi senjata seperti seperti peluru kendali, torpedo, antiranjau, anti peluru kendali dan rudal Yakhont," ujarnya.

    Slamet menilai, kapal selam buatan negeri beruang merah ini cocok untuk beroperasi di wilayah perairan dalam Indonesia. "Kedalaman laut kita itu 150 meter lebih. Ini cocok buat kapal selam yang akan kita beli dari Rusia," ujarnya.

    Ia mengakui pembelian kembali kapal selam dari Rusia membuka memori lama sejarah kekuatan kapal selam Indonesia. Di mana pada era 80-an kekuatan kapal selam di dominasi buatan Rusia. "Sekarang kita punya kekuatan kombinasi dengan kekuatan kapal buatan Jerman, Korea Selatan, Prancis dan Rusia," kata Slamet.

    Kapal selam ini kedepan menjadi andalan pertahanan terutama di seluruh wilayah perbatasan. "Kapal selam ini sangat efektif untuk pertempuran, terutama yang akan kita beli dari Rusia. Daya hancurnya satu banding 10 dengan kapal yang beroperasi di permukaan laut," katanya.

    Untuk merealisasikan pembelian ini TNI AL sedang menyiapkan tim untuk mengecek dan menguji coba kapal selam yang ditawarkan Rusia. (VivaNews), http://strategi-militer.blogspot.com/2013/12/ksal-saat-ini-tni-al-memiliki-tujuh.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. $-) @-) cing..,pakde slamet uwis pansion..wkwkwk =))

      Hapus
    2. Wartawan bodrek kali neh....pak Slamet kan sudah pensiun

      Hapus
  23. awas, jangan hiraukan intervensi dari negara2 lain, pengadaan KS kali ini harus sukses, selain 10 kilo class + 10 amur class + U-218

    BalasHapus