MADURA-(IDB) : Pemerintah Republik Indonesia (RI)
mengimbau Jepang dan Tiongkok saling menahan diri untuk mencegah
terjadinya konflik militer.
Hubungan Jepang-Tiongkok memanas menyusul langkah agresif Beijing
mengumumkan zona pertahanan udara, yang meliputi pulau-pulau yang
disengketakan kedua negara.
"Saya khawatir kalau masing-masing pihak tidak mampu menahan diri,
maka bisa terjadi konflik militer yang akan membahayakan keamanan,
perdamaian, dan stabilitas di kawasan Asia Timur," kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten
Bangkalan, Madura, Jumat (6/12).
Presiden mengaku prihatin atas ketegangan yang terus terjadi di Asia Timur, khususnya yang melibatkan Jepang dan Tiongkok.
Dia menyebutkan, kawasan Laut Cina Selatan yang selama ini
dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konflik militer, justru relatif
bisa dikelola.
RI, kata Presiden, memainkan peran yang sangat aktif dan konstruktif, baik dalam konteks ASEAN maupun secara bilateral.
"Disaat isu Laut Cina Selatan bisa dikelola dengan baik, belakangan
Kawasan Asia Timur terjadi ketegangan baru. Menahan diri dan tidak
membuat situasinya ekskalatif dan bertambah buruk," kata Presiden.
Sumber : BeritaSatu
Baguslah kalo china bisa membayar lunas hutang hutang darah nya selama perang dunia ke 2, andai jepang lenyap kan bagus buat indonesia...hutang kita. Yg sangat besar pada jepang tdk usah bayar lagi.
BalasHapusMaksud nya jepang hrs membayar hutang darah selama pendudukan nya di negara yg pernah di jajah nya?
HapusKayanya..China itu balas dendam ke Jepang....Hukum karma kalee.......
BalasHapusDarah hrs dibalas dg darah, berapa yg menjadi korban keganasan Jepang thd Cina dan sewajarnya kalau Cina menuntut Jepang hengkang dr pulau2 yg didudukinya. Maju terus.................
BalasHapus