Jumat, November 08, 2013
14
MYANMAR-(IDB) : Para prajurit TNI Angkatan Darat kembali menjuarai ajang ASEAN Armies Rifle Meet  (AARM) ke-23 di Myanmar, Kamis 7 November 2013.

Sambil bernyanyi semangat dan bertepuk tangan, 60-an prajurit TNI Angkatan Darat menyambut kedatangan Kepala Staf AD, Jenderal TNI Budiman. Acara ini berlangsung di Komplek Akademi Militer yang megah, sekitar dua jam perjalanan darat ke utara Mandalay, kota bisnis di Myanmar. Para prajurit itu sudah dua pekan berada di komplek militer itu untuk mengikuti Asean Armies Rifle Meet  (AARM)ke-23. 

Hasilnya, kontingen AD Indonesia mempertahankan posisi juara umum dengan merebut 28 medali emas dari 45 medali emas yang diperebutkan kontingan petembak AD se- ASEAN.

KSAD Jenderal Budiman menyampaikan rasa bangga dengan prestasi yang diraih para prajurit. "Tapi saya ingin agar para juara AARM bisa memenangi pula kejuaraan internasional seperti SEA Games dan Asian Games," ujarnya.

Sejak AARM tahun 2004, gelar juara umum tak pernah lepas dari kontingan TNI AD.  Tak heran jika KSAD gemas, dan berharap TNI AD bisa berkontribusi pada perolehan medali dari cabang olahraga tembak di berbagai ajang internasional.

KSAD Budiman berada di Mandalay, untuk kunjungan kerja selama tiga hari menghadiri pertemuan tahunan KSAD se-ASEAN (ACAMM) ke-14.  Selama satu setengah jam bertemu dengan prajurit, KSAD secara detil menanyakan data pribadi dan riwayat karir peraih medali di AARM Myanmar.  Selain bonus berupa uang tunai, KSAD juga memutuskan untuk memasukkan para pemenang ke sekolah calon perwira sebagai penghargaan atas prestasi.  Insentif bagi para juara juga diberikan dalam bentuk masa pendidikan yang lebih singkat. 

"Kalian membawa nama baik negara.  Prestasi harus terus ditingkatkan," kata dia.

Dalam kunjungan ke Myanmar, KSAD yang baru dua bulan menjabat ini didampingi Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen TNI Agus Sutomo dan Wakil Asisten Operasi Brigjen TNI George E. Supit.  Dubes Indonesia di Myanmar Sebastianus Sumarsono ikut berkunjung ke komplek akademi militer yang megah dengan fasilitas yang lengkap termasuk lapangan tembak standar lomba internasional.

Kemegahan fasilitas akademi militer di Myanmar itu menjadi salah satu tema dialog terbuka prajurit kontingen AARM dengan KSAD. Dibahas pula betapa kelengkapan senjata dan amunisi yang digunakan kontingen AARM untuk berlatih dan bertanding mulai ketinggalan dibanding negara lain seperti Thailand dan Singapura.  Satu per satu para kontingan AARM menceritakan pengalaman berkaitan dengan proses persiapan dan perkembangan kemampuan teknis dan senjata kontingen lain. 

"Waktu untuk persiapan petembak baru perlu ditambah agar hasilnya lebih baik," ujar Sersan Kepala Winarsih, yang tahun ini meraih medali emas. 
Ada lima anggota Korps Wanita AD dalam kontingen Indonesia kali ini, mereka semua berpengalaman meraih medali emas. "Pencapaian kalian hebat.  Tapi tidak boleh puas diri. Metode berbasis sains yang selama ini diterapkan dalam penyiapan tim AARM akan ditingkatkan," kata Budiman.  





Sumber : Vivanews

14 komentar:

  1. TNI memang TOP dan JOS!... Semoga, thn depan, semua personil yg ikut bs dpt emas smua dech!... lumayan... dpt sekolah gratis lagi!...

    BalasHapus
  2. Malon...mana...malon? wkwkwk

    BalasHapus
  3. berita HOAX...!!!
    juara umumnya askar jaguh hentak bumi malayshit...!!!
    dapat 50 emas...!! mas najib...!!!

    BalasHapus
  4. Kamu yg hoax kampret jumlah nya aja 45 medali emas km bilang malayshit dpt 50 medali dasar malon tukang bohong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah bos..bos!
      Ano diatas itu saudara setanah air kita, bos!
      Bahasanya sekilas kaya' muji malon, bos!... tp sbnrnya dia lg kentut di mulut malon, bos!

      Hapus
  5. RAHASIA SATPOL PP CANTIK TERNYATA MODEL

    baroinfo.com/informasi/satpol-pp-cantik-ternyata-pensiunan-model

    BalasHapus
  6. Kpd rekan rekan TNI POLRI PNS dan seluruh Nasabah bank BRI.... Agar semua rekan mengetahui.. Bahwa Bank BRI telah memberlakukan sistem anuitas / peraturan/ kebijakan yg sgt merugikan seluruh nasabah Bank BRI. Dalam PELUNASAN AWAL Bank BRI membebankan SELURUH BUNGA KREDIT kpd nasabah. Padahal menurut ketentuan awal,apabila PELUNASAN AWAL yg wajib dibayar adalah HUTANG POKOK ditambah BUNGA 1 BULAN ditambah PINALTY. Kebijakan Bank BRI sangat memberatkan seluruh nasabah (sekarang BRI melebihi RENTENIR) contoh 2 bln yg lalu seorang nasabah menanyakan pelunasan awal sebesar Rp 50 jt, tetapi stlh diberlakukan aturan baru / sitem anuitas, nasabah itu harus melunasi sebesar Rp.62 jt an. Hari jum'at kemarin 8 Nov 2013 anggota Korem Surakarta akan melakukan pelunasan hutang 90jt yg sudah diangsur 24bln klo mo ditutup harus membayar 84,5jt bukti2 masih disimpan. Itulah kebijakan Bank BRI yg sgt merugikan kita semua sebagai nasabah. kami harapkan Bank BRI jgn hanya memikirkan keuntungan saja, tapi perhatikan aspek kemanusiaan terhadap seluruh nasabah. Berlakukan kembali kebijakan spt dulu, jgn khianati seluruh debitur/nasabah mu, ingat Bank BRI besar karena kerjasama dgn seluruh nasabah.. Yg sdh terjalin sgt baik selama ini.... Kpd rekan rekan semua..broadcast BBM ini semoga pemimpin BRI mendengar keluhan dari seluruh nasabah BANK BRI. Kita TNI-Polri sudah dibodoh2i BRI dengan alasan "SISTEM".

    BalasHapus
  7. Malaysia kabarnya dapet medali timah untuk kategori bersetubuh dengan bumi!!!

    BalasHapus
  8. di aussie kemaren menang, sekarang di myanmar menang lagi.. SS pindad donk senjata nya hehehe

    BalasHapus
  9. " Kemegahan fasilitas akademi militer di Myanmar itu menjadi salah satu tema dialog terbuka prajurit kontingen AARM dengan KSAD. Dibahas pula betapa kelengkapan senjata dan amunisi yang digunakan kontingen AARM untuk berlatih dan bertanding mulai ketinggalan dibanding negara lain seperti Thailand dan Singapura "... kutipan di atas bisa jadi masukan buat TNI agar tempat pelatihan di indonesia juga harus di modern kan walaupun tetap mau semodern apapun juga fasilitas nya juga kalo manusia2 nya tidak berkualitas ya sama aja bohong...

    BalasHapus
  10. menembak sasaran tdk bergerak/melawan?..kenyataan dimedan tempur sesungguhnya berbicara lain..di timor timur(timor leste) ribuan prajurit tni menjadi korban taktik gerilya fretilin,timor timur lepas tni jd pecundang.
    Di aceh,menurut tni pasukan gam tdk lbh dr 1200 org,pd saat DOM TNI menempatkan 28rb pasukan+3rb dr brimob..apa yg terjadi? Kembali kita disuguhkan keterampilan gam dlm strategi gerilya yg memakan korban tni/polri lbh dr seribu org..tni frustasi,mereka membabi buta menangkap menembaki rakyat aceh yg tak berdosa..akhirnya utk kesekian kalinya tni polri jd pecundang..bicara papua,kita seluruh rakyat indonesia bhkan dunia tahu betapa tni/polri jd bulan2an opm,korban dr pihak tni dan polri berguguran nyaris tanpa mampu membalas..strategi perang gerilya yg luar biasa, tni sndiri mungkin harus byk belajar dr fretilin,gam dan opm..atau klo perlu berguru dgn gerilyawan moro hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya iya..gak salah jg pendapat Anda!
      Tp jgn bilang gitu kan knapa!
      Ato mungkin aja perusuh2 itu yg pengecut!
      Lawan orang pengecut itu susah lho, Bro!
      Ya nggak?

      Hapus
    2. ano 16:06

      sok tau lu kayak lo ada di sana aja pas konflik.. yg nama nya perang gerilya mau di berantas sampai habis total ya pasti berat dan sulit bgt ngebedain antara perusuh dan warga sipil biasa.. kalo tni kalah gak mungkin ampe sekarang tni masih berbaur di sana.. kecuali timles itu karena referendum akal2 an aussie doank buat ngambil blok minyak celah timor.. coba kalo gak ada referendum2 man pasti ampe sekarang juga tni masih ada di sana... pas waktu perang kemerdekaan justru taktik perang gerilya ntu yg nyiptain ya tni oleh jendral sudirman...

      Hapus