Jumat, November 08, 2013
8
Kedutaan amat mulia karena menjadi pendorong hubungan dengan negara sahabat. Menjadikan kantor kedutaan sebagai tempat penyadapan adalah pekerjaan hina. Begitu kata Ramadhan Pohan, politisi Demokrat di Komisi I DPR.

JAKARTA-(IDB) : Dokumen Edward Snowden tentang penyadapan Amerika Serikat dan Australia terhadap pejabat sejumlah negara termasuk Indonesia bikin dunia tersentak. AS maupun Australia tak memberikan bantahan sehingga banyak pihak berasumsi penyadapan itu benar adanya.



"Saya kecewa dan protes keras kepada Amerika Serikat dan Australia," kata anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan di Jakarta, Kamis (7/11).



Dua negara itu telah menjalin hubungan sangat baik dengan Indonesia. Bila menyadap, berarti AS dan Australia tak menunjukkan sikap bersahabat. Lebih dari itu, keduanya mengabaikan peran sentral Indonesia dan ASEAN di kawasan Asia Pasifik. 



Ramadhan mengingatkan, ada Konvensi Vienna soal kode etik yang jadi hukum internasional bahwa kedutaan punya fungsi mulia untuk mendorong kepentingan nasional. Sedangkan penyadapan adalah pekerjaan hina. AS dan Australia menghinakan fungsi kedutaan menjadi tempat penyadapan.



"Ini harus disikapi pemerintah Indonesia bahwa RI sejatinya tidak butuh mereka. Kita memerlukan mitra, bukan pendusta apalagi penista," tegasnya.



Di era reformasi dan teknologi informasi, RI telah menjadi sangat terbuka. Semua informasi bisa didapat lebih mudah dari era sebelumnya. Kini bukan zamannya lagi melakukan penyadapan.



"Penyadapan itu simbol keterbatasan atau rendahnya kualitas SDM. Memalukan jika AS dan Australia mau melakukannya," ujar pria yang pernah bermukim di Amerika Serikat ini.



Jika AS dan Australia tidak minta maaf, Ramadhan menegaskan,  maka ia ingin DPR mendesak Pemerintah RI meninjau ulang kerja sama dengan kedua negara tersebut. Toh, kata dia, "Masih banyak negara lain seperti Cina, Rusia, dan Jerman untuk menggantikan posisi mereka."





Sumber : Jurnamen

8 komentar:

  1. kali ini saya SS dgn Pak RD...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga yakin pemerintah memutuskan kerjasama,kenapa?jawab aja sendiri!!!!!!!

      Hapus
  2. RAHASIA SATPOL PP CANTIK TERNYATA MODEL

    baroinfo.com/informasi/satpol-pp-cantik-ternyata-pensiunan-model

    BalasHapus
  3. yoi bener bangat broooo masih ad CHINA, JERMAN, dan RUSSIA (paling keren). yang mungkin lebih baik jadi sahabat. Inget BUNG KARNO 8-) aja brooooo kalo tuh shabat lama yang sedang menunggu kita untuk membuka mata dan lebih dekat dgn mereka. SADARKAN INDONESIA

    BalasHapus
  4. Pertanyaannya, Beranikah Pemerintah untuk meninjau ulang hubungan dengan AS dan Australia???

    BalasHapus
  5. Pertanyaannya, beranikah Pemerintah meninjau ulang hubungan kerja sama dengan AS dan Australia???

    BalasHapus
  6. Hanya wacana ndak mungkin berani...hehehe

    BalasHapus