BANDUNG-(IDB) : Lapan dan CNSA (lembaga antariksa Republik
Rakyat Tingkok atau RRT) mengadakan pertemuan untuk membahas kerja sama
di bidang antariksa. Pertemuan berlangsung di kantor Lapan, Rawamangun,
Jakarta Timur, Kamis (3/10).
Kepala Lapan, Bambang S. Tejasukmana,
mengatakan bahwa Lapan dan CNSA dapat melaksanakan kerja sama di bidang
penginderaan jauh dan satelit. Kedua kegiatan tersebut saat ini menjadi
program prioritas Lapan.
"Penginderaan jauh menjadi prioritas karena data
citra sangat dibutuhkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Sementara itu, di bidang satelit, Lapan saat ini sedang dalam
proses untuk meningkatkan kapasitas pembangunan satelit," ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya kerja sama tersebut,
Lapan juga dapat meningkatkan kemampuan dalam sistem stasiun bumi
penginderaan jauh dan navigasi.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari
penandatanganan naskah kerja sama oleh Menteri Negara Riset dan
Teknologi dengan Administrator CNSA. Penandatangan tersebut disaksikan
oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Cina, Xi
Jinping, Rabu (2/10).
Dalam pertemuan Lapan dan CNSA, Deputi
Bidang Penginderaan Jauh Lapan, Taufik Maulana, memaparkan mengenai
kegiatan Lapan di bidang penginderaan jauh. Ia menjelaskan, sesuai
dengan Inpres No. 6 tahun 2012 dan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013
tentang Keantariksaan, Lapan bertugas untuk menyediakan data
penginderaan jauh resolusi tinggi dengan lisensi pemerintah. Data
tersebut dimanfaatkan untuk berbagai bidang seperti pemantauan kebakaran
hutan dan banjir, pengamatan pertumbuhan padi, dan penentuan Zona
Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI).
Taufik mengatakan, saat ini stasiun bumi
yang dimiliki Lapan telah mampu menerima data satelit SPOT-6 yang
memiliki resolusi 1,5 meter.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut,
Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Prof. Dr. Soewarto
Hardhienata, memaparkan mengenai program pengembangan satelit,
penerbangan, dan roket di Indonesia.
Soewarto mengatakan bahwa saat ini satelit
pertama Lapan telah enam tahun mengorbit dan masih berfungsi dengan
baik. Lapan juga telah menyelesaikan pembangunan satelit Lapan A2, yang
rencananya akan diluncurkan tahun depan. Selain itu, saat ini Lapan
sedang membangun Satelit Lapan A3. Satelit tersebut direncanakan selesai
pada 2015.
Satelit yang dibangun Lapan sekarang
termasuk dalam kategori satelit mikro. Namun, dalam program pengembangan
satelit, Lapan berencana meningkatkan kemampuan diri dengan membangun
satelit penginderaan jauh.
Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Utama Lapan, para eselon II di lingkungan Lapan, serta Administrator, Secretary General, dan Direktur CNSA.
Sumber : Lapan
Ini baru cerdas, satelit militer merupakan kebutuhan utama perang modern, rudal, heli serang, fighter aircraft, tembakan artileri, airborne...semuanya dapat dituntun kalo kita punya satelit, ayo segera bikin satelit militer resolusi tinggi yang dapat mengintip tentara malingsia dan aussie yang lagi berak, hehe
BalasHapusMantap...hati hati sabotase dr barat,yg tdk ingin melihat kemajuan kita dan china
BalasHapusawas agen2 CIA dan Mossad bergerilya.......
BalasHapus