Minggu, Oktober 13, 2013
33

Dinobatkan Sebagai Penerima Nanyang Outstanding Young Alumni Award 2013


JAKARTA-(IDB) : Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh penghargaan Nanyang Outstanding Young Alumni Award 2013 (Penghargaan Alumni Muda Nanyang) dari Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. Penghargaan untuk putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu diserahkan Menteri Kebudayaan, Komunikasi dan Pemuda Singapore, Lawrence Wong, Sabtu, (12/10), di gedung Auditorium NTU Singapore.


Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul dalam rilisnya ke media mengatakan, Agus Yudhoyono memperoleh penghargaan dari NTU karena dinilai telah berprestasi di bidang militer. "Agus Yudhoyono memperoleh penghargaan ini karena dinilai sebagai pemimpin muda berprestasi luar biasa di bidang kemiliteran di Indonesia," kata Iskandar mengutip keterangan resmi Presiden NTU, Professor Bertil Andersson.


Atas prestasi itu, Agus diminta oleh Kementerian Pertahanan Australia untuk berpartisipasi dalam program Special Young Future Leaders pada tahun 2012, serta untuk program serupa pada tahun 2013 yang digelar Departemen Pertahanan Republik Korea. Iskandar pun menyebut penghargaan dari NTU itu menambah deretan prestasi yang diukir salah satu putra terbaik TNI di dunia internasional.


Namun demikian Agus memang bukan orang pertama di Indonesia yang meraih penghargaan itu dari NTU. Sebab, sebelumnya penghargaan serupa juga diberikan kepada Merry Riana, penulis buku Mimpi Sejuta Dolar.


Iskandar menambahkan, Agus selama menjadi mahasiswa di S Rajaratnam School of International Studies di NTU memang sudah menonjol. Agus, kata Iskandar pernah ditunjuk sebagai pengamat di Shangri-la Dialog di Singapura dan sebagai peserta ASEAN 100 Leadership dan ASEAN Leadership di Malaysia pada tahun 2006.

Bahkan Agus pernah menerima penghargaan prestisius dalam masa pendidikan militer di Fort Benning, Amerika Serikat. "Agus merupakan satu-satunya penerima penghargaan yang bukan warga negara Amerika," ungkap Iskandar.





Sumber : JPNN

33 komentar:

  1. tokokuka.com

    DVD Tutorial, Peralatan Komputer, Sepatu dan Batik Bola.
    Koleksi terlengkap dari kami untuk anda :*.

    baroinfo.com

    Info info unik, fresh, hot untuk kita semua.

    BalasHapus
  2. Baguslah kalau ada orang ri dpt penghargaan spt itu, selama ini yg bikin ane kenal waktu dia tugas di timur tengah, tapi berada di eropa (honeymoon). Btw prestasi apa yg dibuat shg mendpt penghargaan ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aktivitasnya yang menonjol dalam setiap kegiatan taruna dan prestasinya di bidang kepribadian, akademik dan jasmani, dengan meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama -- pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada tahun 1999. Pemegang alat bass drum Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil ini, akhirnya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000. Lulus dari Lembah Tidar, ia lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Terinspirasi jejak ayahnya, Agus pun bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, saat menjabat Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Operasi Pemulihan Keamanan.


      Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) dan ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik guna melumpuhkan para pemberontak separatis. Seiring dengan operasi tempur -- menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer -- Korem Teuku Umar mendirikan media center, dimana Agus ikut berperan di dalamnya sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus mendapatkan kepercayaan sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.
      Agus mengatakan membaca buku bukanlah hobinya. Bagi Agus, membaca adalah suatu keharusan, sebagaimana halnya berolahraga dan mengasah kepemimpinan lapangan. Prinsip itulah yang setidaknya mendorong dirinya untuk mengikuti pendidikan Master di Singapura pada tahun 2005. Ia pun lulus dengan predikat sangat memuaskan dan berhak atas gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University. Selama berada di Singapura, Agus juga terlibat dalam berbagai kegiatan, baik sebagai observer pada kegiatan Shangri-la Dialogue maupun pada kegiatan Asia Pacific Program, serta peserta pada forum the Asean 100 Leadership, dan setelahnya, menjadi peserta forum Asean Leadership ketiga di Malaysia pada tahun 2006.

      Hapus
  3. Inilah dunia politik internasional,Negara kecil harus pandai pandai membesarkan hati negara besar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini bukan soal membesarkan hati bung, ini soal pencapaian anak bangsa di level internasional.Beliau punya kapasitas, kemampuan dan prestasi.Silakan dicek di sini http://hankam.kompasiana.com/2013/10/14/segudang-prestasi-mayor-agus-harimurti-yudhoyono-601417.html

      Hapus
  4. Perestasi ?... bencong gopblok mintak ampun berperestasi , aneh !

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngiri ya mbak? makanya sekolah yg benar!!

      Hapus
    2. wah yang komentar jelas gak berprestasi tuh nulisnya blepotan gitu

      Hapus
    3. Aktivitasnya yang menonjol dalam setiap kegiatan taruna dan prestasinya di bidang kepribadian, akademik dan jasmani, dengan meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama -- pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada tahun 1999. Pemegang alat bass drum Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil ini, akhirnya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000. Lulus dari Lembah Tidar, ia lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Terinspirasi jejak ayahnya, Agus pun bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, saat menjabat Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Operasi Pemulihan Keamanan.


      Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) dan ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik guna melumpuhkan para pemberontak separatis. Seiring dengan operasi tempur -- menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer -- Korem Teuku Umar mendirikan media center, dimana Agus ikut berperan di dalamnya sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus mendapatkan kepercayaan sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.

      Hapus
    4. kamu bilang dia bencong ??? saya pengen lihat kalau kamu di adu tangan kosong satu lawan satu tidak pakai senjata,,, katehuan nanti siap yang bencong,,, emang kalau udah sifat sirik,,, apapun juga salah !

      Hapus
  5. AWAS... jangan sampai setelah dipuja puji terus mudah disetir...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan Beliau tetap Profesional dan tetap konsisten, Kita sama2 dukung demi kemajuan Indonesia

      Hapus
    2. Parah parah ....brooo....nkri sudah jadi negara monarki , gumpet di eropa jalan 2 terrus dapat penghargaan ?....
      " ini bukan luar biasa tapi keterlaluan !!

      Hapus
    3. ente kemana aja? ngomong asal mangap, baca nih Segudang prestasi Agus Yudhoyono http://hankam.kompasiana.com/2013/10/14/segudang-prestasi-mayor-agus-harimurti-yudhoyono-601417.html

      Hapus
  6. HOI...GUOBLOK KABEH!!!...

    Nilai orang dr kwalitas pribadinya, Blok!...

    Orang rendah, ngehina orang tinggi...
    Yg tinggi aja merendah!...
    Lihat diri Lu!!!... siapa Lu?!
    Rendah, miskin, goblok, hebatnya cuma ngehina orang....
    Hei Goblok!!!
    SARAP Lu!...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabarrr... Sabarr..gak usah di pikirin. Emang dari dulu dia punya dendam pribadi ama bung Agus ky nya ..

      Hapus
  7. orang yang punya pendidikan, orang yang bisa menghargai orang lain, di lihat dari cara bicara n komentar, bukan menilai salah orang lain

    BalasHapus
  8. Kira2 kalau bkn anak RI 1 dapat ngk ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya udah susah lah man kalo dah gini. Apapun yg diperbuat akan salah aja di mata loe. Coba lah dirubah persepsi negatif dikepala loe, biar sehat juga buat otak dan tubuh loe. Jangan sirik aja bawaannya.

      Hapus
    2. Aktivitasnya yang menonjol dalam setiap kegiatan taruna dan prestasinya di bidang kepribadian, akademik dan jasmani, dengan meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama -- pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada tahun 1999. Pemegang alat bass drum Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil ini, akhirnya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000. Lulus dari Lembah Tidar, ia lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Terinspirasi jejak ayahnya, Agus pun bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, saat menjabat Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Operasi Pemulihan Keamanan.


      Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) dan ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik guna melumpuhkan para pemberontak separatis. Seiring dengan operasi tempur -- menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer -- Korem Teuku Umar mendirikan media center, dimana Agus ikut berperan di dalamnya sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus mendapatkan kepercayaan sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.

      Hapus
    3. Jangan asal fitnah seenaknya, coba berpikir normal dan waras..baca prestasinya mulai dari sekolahnya...bapak nya jadi presiden dari 2004...sementara prestasi saura Agus didapatkan tahun-tahun sebelunya pakai logika waras dan pikiran jernih bukan karena ditunggangi perasaan iri lihat prestasi apa yang kalian punya dan pikirkan dengan hati jernih...salam dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan untuk bung Agus...raih prestasi setinggi-tingginya ...Anda adalah salah satu putra terbaik dan asset besar buat bangsa Indonesia ...Terima kasih atas prestasi dan dedikasi serta kerja kerasnya untuk menjadi yang terbaik...Salam Sukses...

      Hapus
  9. Ada 2 org yg pernah dapat award ini sebelum Mayor Agus,salah satunya Merry Riana... Selamat utk Mayor Agus,anda berbuat dan bekerja keras...anda layak mndapatkannya...

    BalasHapus
  10. Artinya Merry Riana bukan anak Presiden pun bs dapat award.. mmg biasanya org2 yg slalu berfikiran suudzon dan dengki itulah yg susah berprestasi,kerjanya nol hanya nyusahin org melulu...

    BalasHapus
  11. Itulah sistem penugasan di PBB...sy pernah tugas di PBB,setiap 4 bulan penugasan kita dapat libur 21 hari.Anggota sy ada yg liburan ke eropa,ada yg umroh dan byk jg yg plg ke Indonesia...terserah rencana masing-masing.

    BalasHapus
  12. Jadi serba salah ya. Anak presiden dapat penghargaan dicibir. Dia berbuat apapun jadi salah. Yang komentar negatif itu sepertinya memang bisanya cuma begitu. Dia gak akan bisa berbuat maju. Percaya deh.

    BalasHapus
  13. Segudang prestasi Agus Yudhoyono http://hankam.kompasiana.com/2013/10/14/segudang-prestasi-mayor-agus-harimurti-yudhoyono-601417.html

    BalasHapus
  14. Mau anak siap kek,,, kalau berprestasi buat Indonesia emangnya kenapaaaaa???
    Seharusnya itu jadi pemacu semangat buat berprestasi dibidang masing-masing,,, bukannya malah menghujat ! kritik boleh-boleh saja tapi bukan begitu caranya! umpamanya wah dia tinggi ganteng Mayor TNI anak Presiden,,, cucu Jendral TNI legendaris Sarwo Edie, keponakan KSAD Pramono Eddie, dapat penghargaan dari luar yaa? kok saya yang jelek miskin dan sirikan ngumpet jadi ano,,, gak bernasib sepeti dia yaa? nah gituuu ... kesian deh luuuu

    BalasHapus
  15. satria - satria piningit sudah bermunculan.. mudah2an bisa membawa negara ini menjadi negara yg di dambakan rakyat2 nya.. menjadi lebih baik, amin yaa robalallamin

    BalasHapus
  16. mau berprestasi , mau gak berprestasi , apa untungnya buat negara ? kau tengok kebelakang peteran2 perang indo,banyak prestasi, gak perlu digadang-gadangkan,,ntar jd penjilat ente...

    BalasHapus
    Balasan
    1. oooh gituuu ,,, supaya ga jadi penjilat semua dihujat ya? dilawan semua ya? di sepelekan semua? wah wah wah,,, coba periksa ke dokter dulu kau,,, ada krisis kepribadian kalii kau tuh,,, Kalau orang sekarang yang intelektualitasnya tinggi,,, walaupun seseorang itu tidak kita senangi karena latar belakang keluarga atau apalah,,, tetapi kalau dia berprestasi dan bisa mengangkat nama bangsa,,, ya secara ksatria harus kita akui,,, memang dia berprestasi ,,, kalau nggak ya silahkan untuk mojok sonooo antisosial benci ini benci itu,,, gak usah gaul ! gitu aja kok refot,,,

      Hapus
  17. Agus mononjol mononjol ...apanya ?.... negaramu yaris bangkrut karna ulah mereka kenapa kalian pujaa...bak mata dewa ? ...agus tidak secemerlang yg kalian dunga , bertempur di pedalaman papua tampa suplai tampa pengawalan ketat itulah kami 7 thn lampau ...sempat jadi anggota balck water demi menghidupi keluarga zederhana karna kemiskinan meraja rela , bertempur di falutjah tahunan tampa pengawalan ketat mirip agus .itu baru lelaki , kaya dari peras kerigat lumrah , kaya dari hasil krupsi jellas 2 musuh negara !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ITU GUE..SUKA BGT SAMA YG BERHUNGAN DENGAN TENTARA , APALAGI TENNTARA BERPRESTASI BIKIN HARUM NAMA BANGSA .HEHE...

      Hapus
    2. jalan sukses dan prestasi berbeda - beda bung jadi semua ada resiko, jadi jangan mengeluh tetap iklas kalau demi negara indonesia

      Hapus