Jumat, September 06, 2013
24
Kata KSAD Letjen TNI Budiman, untuk menyelesaikan pengerjaan jalan sekitar 120 km di 14 titik itu, pihaknya optimistis bisa mengerjakannya dalam waktu sekitar enam bulan
JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letjen Budiman menyatakan, TNI AD siap melaksanakan direktif Presiden untuk melaksanakan program Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (P4B), berupa pengerjaan 14 titik ruas jalan tertentu di dua provinsi itu, senilai Rp 425 miliar.

"Tentunya kita ke dalam harus segera introspeksi dan mempersiapkan lebih baik lagi. Kemudian, lakukan langkah-langkah mengatasinya, juga dipersiapkan secara baik. Karena kita kan tidak bisa pendekatan bersenjata di Papua. Maka kita tidak punya hak dan kewajiban untuk atasi setiap kelompok yang lakukan perbuatan dengan bersenjata. Sehingga atas penugasan pada TNI di Papua dan Papua Barat dalam pembuatan jalan tertentu, kita siap laksanakan," ujar Budiman seusai rapat tertutup di Komisi I, Rabu (4/9).

Rapat itu membahas program percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat. "Kita mendapat tugas membangun 14 poros jalan di Papua dan Papua Barat dengan menggunakan personel TNI AD dibantu Zeni Marinir. Dan pembuatan jalan ini diharapkan multi years 2013 dan 2014," jelasnya.

Kata Budiman, untuk menyelesaikan pengerjaan jalan sekitar 120 km di 14 titik itu, pihaknya optimistis bisa mengerjakannya dalam waktu sekitar enam bulan. "Kalau dalam empat bulan tidak bisa terpenuhi, karena medan dan cuaca yang berat. Kita minta waktu diperpanjang, tapi kita siap mengerjakan. Bukan tidak mampu selesaikan tapi kan ada keterbatasan dengan medan seperti itu, bekerja hanya bisa satu arah."

Dan, Budiman menegaskan, dari pengalaman pembuatan jalan dengan medan yang ditentukan itu, TNI AD melihat perlu waktu enam bulan. Proyek tersebut akan melibatkan lebih dari 2.000 personel yang terdiri dari batalyon zipur 4,5, dan 8, serta dari marinir. Juga dari perbekalan angkutan, kesehatan, perhubungan, penerbang, dan lainnya.
Alasan Komisi I Setuju Proyek Jalan Papua-Papua Barat Digarap TNI
Komisi I DPR menyetujui mandat Presiden SBY kepada TNI Angkatan Darat untuk melaksanakan pembangunan 14 ruas titik jalan di Papua dan Papua Barat. Persetujuan ini disampaikan Komisi I setelah mendengar keterangan dari Kementerian Pertahanan, Senin (2/9) dan Kepala Staf TNI Angkata Darat, Rabu (4/9).

Wakil Ketua Komisi I DPR Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, proyek senilai Rp 425 miliar itu sesuai Perpres Nomor 4 Tahun 2013 dengan sumber pendanaan dari pos anggaran khusus BA 999. Pos itu berada di bawah Bendahara Umum Negara untuk program percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat. Sama sekali tidak mengganggu anggaran reguler pada Kemenhan.

"Meski demikian, penggunaan anggaran itu tetap akan dipertanggungjawabkan pihak TNI karena BPK juga akan bertugas melakukan audit. Tidak perlu dikhawatirkan hal pertanggungjawabannya," ujar Agus.

Komisi I menyetujui TNI AD mengambil alih tugas Kementerian Pekerjaan Umum membangun infrastruktur jalan di dua propinsi di ujung timur Indonesia. Alasannya, Kementerian Pekerjaan Umum kesulitan menggarap proyek itu karena banyak faktor penghambat seperti beratnya lapangan dan situasi keamanan.

"Kami sependapat dengan pemerintah bahwa perlu ada percepatan pembangunan di Papua. TNI dengan segala perlengkapannya bisa melaksanakan tugas seperti itu di luar perang," kata poliitisi Golkar ini.

Pihak TNI sendiri menyatakan sanggup mengerjakan proyek 14 titik jalan sepanjang  120 kilometer itu dalam tempo enam bulan. Namun, karena tahun ini cuma tinggal tiga bulan, maka Komisi I bisa memahami jika proyek ini berlanjut pada tahun berikutnya.




 Sumber : Jurnamen

24 komentar:

  1. lanjutkan dan benahi papua sebelum papua di serang dan mendirikan negara sendiri kita wajib mmerekrutnya kebali dengan di anak emaskan setidaknya pembngunan infrastruktur di papua berjalan sehingga papua bisa lebih maju,,
    tapi hati" bnyak ilegal logging di papua..dr perusahaan malaysia yg embuka cabang di sana....jgn sapai ladan uranium nd emas kita di !bil org Asu lagi....

    Percepat mobilisasi di papua serta aankan lgunung emas nd uraanium kita..


    Salam 1jiwa NkrI

    BalasHapus
  2. mantap bro
    ini barunya budaya INA yaitu gotong royong

    dari 2000 pasukan ditambah masyarakat sekitar ini baru hebat

    BalasHapus
  3. Inilah namanya TNI manungggal rakyat... Libatkan terus TNI kita secara langsung dalam pembangunan bumi papua biar masyrakat papua merasakan aman, damai, tentram, makmur dan sejahtera.. ajarilah mereka cara bercocok tanam dengan baik dan moderen karena mayoritas dari mereka adalah petani yang berpindah pindah.. semoga kegiatan ini menjadikan rakyat papua semakin mencintai TNI amin.. by: E-Kafa

    BalasHapus
  4. jangan lupa....jalannya harus mampu dilewati tank leopard ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha aah sampean ini profokator yaaa

      Hapus
  5. sebenarnya tentara jadi contraktor hanya di indonesia adanya dan tidak lasim dan berakibat buruk kebelakang , kita berkaca ke afganistan berkecamuknya perang luar biasa tentara sekutu dan afganistan hanya jadi pemantau dan keamanan tentara harus fokus di medan perang .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Papua beda bro...kontraktor tidak ada yg mampu mengerjakannya, terlalu banyak kendalanya terutama keamanan dan medan yang sangat sulit. Lagian pasukan Zeni kita dah biasa membangun jalan di daerah konflik diluar negeri seperti Kongo dan Fiji, masa di negara sendiri enggak.....

      Hapus
    2. naaahhhh...setuju gan# Anonim6 September 2013 17.24....bayangpun dari 2.000 tentara bs bangun 14 ruas jalan....coba kalo 100.000. wwaaaaaahhhhhhh....jalanan kita mangstaaaaaaaaaabbbbb

      Hapus
  6. "maka kita tdk punya hak dan kewajiban untuk atasi setiap kelompok yg lakukan perbuatan dengan senjata" lah yg berhak ngatasi siapa?oma elly atw uncle sam gtu yg berhak?hehe..ngga usah tkt lah,kita bantu saudara kita di papua dgn ngrim logistik masa hrs terus2an ditembaki & jatuh korban [-(

    maaf kalau saya salah mentafsirkan kata2 komisi 1 budiman

    BalasHapus
  7. lama 2 kodam hanya kejar proyek papua malah tambah gak aman ? bagus di stop bagus nya pembangunan jalan gedung pemerintahan serahkan ke ahlinya !!

    BalasHapus
  8. habis bangun jalan, bangun pasar dan kota mandiri ya pak, biar masyarakat sana bisa memperoleh kebutuhan hidup dengan mudah, bangun sarana semcam perusahaan air minum ( PDAM ), listrik tenaga panas bumi.

    ini langkah yg tepat TNI tidak mengutamakan senjata tp membangun terlebih dahulu, untuk parakomando tugasnya jelas habiskan separatis rampok, pembunuh yg ganggu rakyat papua yg cintai damai x-)

    BalasHapus
  9. Langkah tepat selama ini sudah trilyunan duit sudah dikucurkan di Papua tp mana hasilnya tidak ada alias di korupsi org setempat.

    Pemerintah lebih percaya TNI yg menjalankan pembangunan jd gampang di telusuri kalau TNI bermain kotor, tp sy yakin karena TNI bersifat tugas jd klo diperintah atasan ya hormat menjalankan tugas meski tidak dibayar semacam kontraktor, anggota TNI akan siap membangun (h)

    BalasHapus
    Balasan
    1. maka dari itu bung.. Sekarang TNI mendukung semua aspirasi raakyat papua trutama mewujudkaan papua yg agraris,kan papua cocok dg pertanian... Makanya pada bulan mei kemarin .para warga di papua dan kostrad bersama" nanem semangka nd melon. Nd skrg bisa di ambil buahnya... Dg lahan yg cm 2 hektar itu...skrg papua mulai kedepan akan mmmaju dan lancar. Bila TNi mengayomi mereka dr goliat tabuni,,,

      DisHub hanya bisa mmakan saja ,gk bs di percaya lg skrg,mkanya lgsg di ambil alih oleh para TNi sebanyak 2000 tNi gbungan dr marinir dan kostrad..


      Silahkn di tambahin



      salam 1jiwa NkrI

      Hapus
  10. jangan lupa bangun hanggar untuk mi35+apache.....gak usah pakai peluru,itu sumpit papua yg buat onar kasih gas air mata dari apache cukup

    BalasHapus
  11. Kementrian PU kesulitan menggarap proyek itu karena situasi keamanan, gimana mau aman jika selalu diganggu GPK, salah2 bisa tambah tumbal nyawa lagi, kelihatan banyak antek2 asing yg gak suka bila Papua dibangun & lebih maju, karena mereka tidak ingin masyarakat Papua sadar & maju, jadi biar Papua tetap terbelakang & mudah dibodohi untuk dikuras sda nya, sadarlah saudaraku di Papua, analogi padi, banyak lidi lebih kuat & berdaya guna, jangan lupakan perjuangan orang tua kita, mari kita satu kata dalam satu barisan, NKRI harga mati...

    BalasHapus
  12. Siiip... khususnya saudara2 kita yg sekarang belum sadar menjadi antek2 asing, cepatlah sadar, kemajuan di Papua akan meningkatkan kemajuan kalian juga dalam segala bidang, dengan kemajuan itu bisa menjadi modal kalian dalam membangun Papua selanjutnya, jadi teringat perjuangan Majapahit dulu dalam mempersatukan nusantara, ada musuh Majapahit rela berkorban demi bersatunya nusantara ( coba search kisah KEBO IWA Bali), bagaimanapun bangsa yg besar & kuat akan diperhitungkan lebih daripada yg kecil & lemah... mari satukan barisan & jangan terpecah2, NKRI harga mati...

    BalasHapus
  13. selain bangun jalan, juga harus dibangun pendidikan untuk rakyat papua, karena rakyat papua terdiri dr beraneka ragam suku kalau masih primitif akan sulit menegakan hukum yang ada hanya hukum rimba, mangkanya disana banyak perang suku gara-gara hal sepele

    BalasHapus
  14. Kereeeeeen...akhirnya ada pemikiran seperti, bagusnya setiap pembangunan memperhatikan segi strategis bidang hankamnya

    BalasHapus
  15. Itu alokasi dana pembangunan di papua sgt besar, dialokasikan untuk percepatam pembangunan dan kemajuan papua sejak tahun 2003, tapi kondisi papua sekarang kayak gak terlalu terlihat kemajuannya, tanya knp???? Selain itu jgn lupa di bgn jg sdm nya, terutama pemimpin2 nya agar bisa lebih mementingkan kepentingan bersama yg lebih besar drpd kepentingan pribadi, jangan seperti kasus2 yg mulia dpr di gedung dHEWAN

    BalasHapus
  16. Iya bro... ujung ujungnya pemerintah yg di jadikan kambing hitam gak becus urusi pembangunan disana...hadehhh...

    BalasHapus
  17. Memang sangat perlu pembangunan infrastruktur di Papua perlu melibatkan TNI. Selain medan, keamanan juga kepercayaan kita saat ini lebih pada TNI. Perjuangan tidak harus dengan perang tapi keikhklasan dalam membangun bangsa.

    BalasHapus
  18. yaaa...bagus lah , kita tahu dan jangan munafik lah , banyak para jendral kontras dengan ke adaan anak buah nya , para jendral soall harta bukan isapan jempol rumah bertaburan klapa gading , bintaro . bogor . aturan para pemborontak di buru tni harus fokus di pertahanan . bukan proyek multi year bisa 2 mirip jln di pantura ?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan kita juga enggak boleh munafik bahwa ada BEBERAPA JENDRAL yang merupakan ANAK ORANG KAYA.....dan MENANTU ORANG KAYA, sehingga bisa punya rumah di KAWASAN ELITE. Dan banyak pula JENDRAL yg hidup tergolong SEDERHANA ( untuk ukuran PATI )......
      Pembangunan jalan oleh TNI merupakan STRATEGI yg jitu. ......untuk pembangunan dan sekaligus memburu pemberontak...

      Hapus
    2. Setuju dengan pendapat diatas, untuk memburu GPK sudah ada tim tersendiri, jadi pembangunan jalan, pemburuan GPK juga jalan, knapa multi years? Ya karena pembangunan yg maksimal kan pada musim kemarau, & komisi I bilang waktunya (kemarau) tinggal 3 bulan.

      Hapus