Jumat, September 06, 2013
18
PAK-FA T-50

MOSCOW-(IDB) : Rusia saat ini telah secara aktif mengembangkan pesawat tempur generasi keenam tak berawak, ujar Jenderal Pyotr Deynekin, seorang Purnawirawan Komandan Angkatan Udara Rusia, mengatakan kepada RIA Novosti sesaat menjelang pameran udara MAKS 2013 yang dibuka di Rusia pada 27 Agustus lalu.


Pesawat tempur generasi kelima Rusia saat ini "PAK-FA T-50" sudah selesai dikembangkan dan direncanakan untuk segera operasional pada tahun 2016 -namun mesin terbaiknya baru akan siap pada 2020. Kini Rusia juga tengah mencari teknologi pertempuran udara di masa depan dengan melakukan penelitian dan pengembangan guna menghasilkan pesawat tempur yang bisa mendominasi wilayah udara pada pertengahan abad 21 nanti.

Untuk menghasilkan pesawat tempur generasi ke-6, Deynekin mengatakan bahwa Rusia sudah mulai memasuki fase aktif dari pengembangannya, dan kemungkinan besar pesawat tempur tersebut akan tak berawak.


Terkait pesawat tempur generasi kelima Rusia PAK-FA, Deynekin menolak untuk memberikan perbandingannya dengan pesawat tempur generasi kelima lainnya seperti F-22 Raptor Amerika atau J-20 China yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. "Hanya praktek nyata yang dapat mengekspos kekuatan dan kelemahan masing-masing pesawat ini," katanya.


Namun Deynekin mengatakan bahwa dalam situasi pertempuran yang sesungguhnya, PAK-FA akan memanfaatkan semua peralatan silumannya, menjadikan pesawat ini tidak terdeteksi oleh radar musuh. Namun, secara umum ia juga mengakui bahwa untuk membuat sebuah pesawat benar-benar tidak terdeteksi tampaknya adalah pekerjaan yang mustahil.


Deynekin dalam pandangannya juga mengatakan bahwa kemampuan "super manuver" dari PAK-FA menjadi keunggulan tersendiri, karena meskipun saat ini sudah ada rudal udara ke udara yang canggih, "dog fight" akan tetap menjadi salah satu opsi pertempuran udara. Oleh karena itu selain keterampilan, seorang pilot juga membutuhkan teknologi pesawat yang andal dan kemampuan terbang yang sempurna.


Deynekin juga berpendapat bahwa mempersenjatai PAK-FA dengan rudal udara ke udara yang memiliki jangkauan 400 kilometer itu juga menjadi keunggulan tersendiri. Pesawat ini bisa menjadi pesawat pembom taktis daripada sekedar pesawat tempur.


Deynekin menekankan bahwa pemikiran militer Rusia ini bukan berarti dimaksudkan untuk melakukan tindakan agresif di wilayah asing, tapi dengan mempertimbangkan ukuran dari Federasi Rusia, maka kemampuan jarak yang jauh dari PAK-FA adalah kebutuhan mutlak.


Terlepas dari kenyataan bahwa perang di masa depan akan menjadi ajang uji coba jenis-jenis baru alutsista untuk pertempuran udara, hal ini bukan hanya untuk dan oleh Angkatan Udara saja, Deynekin mengakui.


Awal bulan lalu, seorang pilot utama untuk uji coba PAK-FA, Sergey Bogdan, mengatakan bahwa pesawat generasi selanjutnya (keenam) belum bisa direalisasikan untuk Angkatan Udara Rusia dalam waktu dekat.


"Orang berpikir bahwa teknologi sangat berkembang pesat, namun kita ketahui bahwa butuh 35 tahun untuk menggantikan pesawat tempur generasi keempat menjadi generasi kelima. Saya yakin pesawat tempur generasi berikutnya (generasi keenam) baru akan bisa dibuat dalam waktu tidak kurang dari 15 tahun," ujar Bogdan, yang juga menampilkan manuver udara dari PAK-FA saat MAKS-2013.


MiG Skat Stingray
MiG Skat Stingray, pesawat tempur tak berawak Rusia yang dihentikan pengembangannya
untuk diubah menjadi lebih baik lagi.
Menurut para analis Amerika, pesawat tempur generasi keenam harus memiliki fitur siluman yang ekstrim -sejauh ini hanya karakteristik umum saja-, memiliki kemampuan multimode dalam pertempuran, mampu menghancurkan target apapun dalam semua posisi terbang, dan dari kecepatan subsonik ke atas hingga kecepatan 5 mach (sekitar 6000 km/jam). Pesawat generasi keenam diyakini analis mungkin akan memiliki kemampuan untuk "menyembuhkan diri," dikombinasikan dengan "morphing" dan fitur "smart skin".



Pesawat generasi keenam ditarget akan memiliki sensor yang sangat jauh yang akan memberikan gambaran yang sangat rinci dari medan perang, di mana setiap jaringan pesawat generasi keenam menjadi bagian dari sebuah jaringan yang lebih besar. Yang paling dipercaya para pengamat adalah bahwa suatu hari pesawat tersebut akan dipersenjatai dengan senjata "energi terarah."

Di AS sendiri program pesawat tempur generasi keenam dijuluki dengan "Next Generation Tactical Aircraft / Next Generation TACAIR", dan dipastikan belum akan operasional hingga tahun 2030.



Sumber : Artileri

18 komentar:

  1. Gen 5 kebawah terlalu bertele-tele dan buang2 waktu.
    Saran saya: Indonesia sebaiknya bersaing di level ini!...

    BalasHapus
  2. Belajar dari perkembangan pesawat tempur yg begitu sarat teknologi canggih dan berkemampuan robotik,...sdh sewajarnya ilmuan2 dan cendikiawan dari berbagai disiplin ilmu di nkri ini,berpikir jauh kedepan untuk menciptakan senjata yg jauh dari kesan konvensional..karena perang masa depan adalah perang robotik ,(by:liem ban piet)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Becak thn 2030 akan sangat nyaman, aman, dan mudah dikendalikan...
      Sekarang masih dalam tahap penelitian tetapi diharapkan 10 tahun kedepan sudah jadi prototipenya....
      Utk alutsista, Indonesia tlh sejajar dg bangsa2 yg sdh maju yg intens dlm mengembangkan iptek.
      SDM Indonesia jg sangat berkualitas, cerdas, kreatif, dan menghargai karya orang lain, sopan, tidak suka menghina dan melecehkan orang lain.

      Hapus
    2. Nga maksud ngehina palagi nglecehin Anda!
      Ente mabuk ya?

      Hapus
    3. Ano 09.02...yg menghina itu siapa,.payah dlm mencerna kalimat,(by liem ban piet)

      Hapus
    4. Kontol semua.lbh baik kalian itu ke sawah tanam kedelai ada guna untk bngsa dan negara.selain menbntu pemerinth jg menbntu rkyt yg di pulau jawa pada berteriak kedelai mahal.otakny otak tempe tahu..pulau2 lain pada diam. Mkn enak ee org dijawa pada ribut, .dri pada lo komen gk betul disini...tai kontol lo pada.

      Hapus
  3. junjung tinggi harkat martabat para peneliti,klo ingin nkri berjaya

    BalasHapus
  4. Ano 09.02 ini contoh ilmuan kecil2 cabe rawit!!! Ngomonh irit tapi pedas!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan ilmuwan cabe rawit,tapi ngga nyambung karena sedikit sinting..

      Hapus
  5. Beuhhh.....
    Kaga ada slahnya bermimpi asal ada kerja keras untuk mewujudkan nya.bisa bikin prootipe nadih abal2 juga harus di sukurin..emang pada ga tau ea,industri mobiil jepang ama korea pd awalnya di sepelekan ma negri asu.coba lihat sekarang..bisa jadi kita ini masih merangkak menuju lebih maju..yang nyepelein sesuatu itu orang yang ga mau maju.,pinter nya cuma ngehina orang

    BalasHapus
  6. dan indo masih berkutat di level generasi 4+++ pun masih kacau ha ha ha.....jadilah bangsa yg selalu tertinggal selamanya,katrok,bekasiyah,ngeteng iyah+hibahiyah

    BalasHapus
    Balasan
    1. wih ni orang orang kritis bgt,tp lo dah kasih apa sm negeri ini bung?atw benalu yg cm numpang makan tp menggerogoti indonesia

      Hapus
  7. sekalian ajja ngemissiyah hehe....

    BalasHapus
  8. Ano 10.42 lu paling kuliah di universitas swasta kurang mutu IPK gede hasil hasil lobi, masuk universitas negeri kagak trima karena goblok!!!!!

    BalasHapus
  9. wikikiki,sindiran pedes banget oeyyyyyy(tapi kok bener juga ya???)wakakakaka

    BalasHapus
  10. ano 11.03 kata2 yang di ucapkan mencerminkan dirinya,.... mental pengemis, penjilat...ha..ha..ha

    BalasHapus
  11. loe semua pada ngtain diri loe sendiri.....sama goblok ... tolol ... bodoh alias bahlul...bukannya mikirin ide yg cemerlang malah saling hujat antara sesama sendiri... teryata politik adu domba belanda masih melekat dalam diri kalian semua....gimn indonesia bisa maju...ingat itu para generasi penerus bangsa....huhzzz...

    BalasHapus
  12. tenang kita ikuti aza perkembangannya ok??..

    BalasHapus