Sabtu, Agustus 17, 2013
13
JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan membenarkan kepastian pembelian delapan unit helikopter serang canggih AH-64-D Apache Longbow dari Amerika Serikat. Saat ini Indonesia dan Amerika Serikat sedang menyusun kontrak jual-beli helikopter ini.

"Sedang dalam pembicaraan intensif oleh kedua negara," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 Agustus 2013.


Materi pembicaraan kontrak, dia melanjutkan, antara lain harga kedelapan helikopter dan skema pembayaran. Termasuk soal pembayaran uang muka sebagai tanda jadi jual-beli.


Soal berapa biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli delapan unit Apache, Rachmad memilih bungkam. Begitu pula soal uang muka yang sudah disiapkan pemerintah. "Prinsip uang muka dibayarkan setelah kontrak berlaku efektif," kata dia.

Kemarin, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko mememastikan pembelian delapan unit helikopter Apache Longbow dari Amerika Serikat. Sesuai rencana, kedelapan helikopter akan diterima Indonesia secara bertahap mulai tahun 2018 hingga 2021.


Komisi Pertahanan DPR akhirnya merestui pembelian helikopter ini. Padahal sebelumnya, DPR bersikukuh menolak pembelian dengan alasan harga Apache yang terlalu mahal.


Wakil Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin, salah satu anggota dewan yang sebelumnya menolak Apache, mengatakan parlemen akan membicarakan pengajuan anggaran ini pada rapat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2014. "Harganya sekitar Rp 3,1 triliun, nanti kami alokasikan," kata dia.





Sumber : Tempo

13 komentar:

  1. Mantap beli aja trus ndan bayarnya kridit ini!!!

    BalasHapus
  2. Knp gak sukhoi sajo..tgl tambah dikik pitinyo...biso patroli jauh2...apo sekalian S-300 jugo...TNI AD kito la ado MBT..javlin jugo...iko heeli di labrak raphael or mig jiran...klg kabut..mk nyo kito beli sajo pespur...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apace ini buad bantu defense para leo
      kalo pake sukoi yg ada bom JDAM nya bakal meleset semua
      secara kecepata terbang minimal 250 km/h

      Hapus
  3. Da.. heli ini buat basmi OPM uda...selain buat ngusir tank pendekar negeri pondan yg nerobos perbatasan..

    BalasHapus
  4. Beli ratusan heli ini,ditambah ratusan sukhoi famili yg berkombinasi dng rafale, dan tambah alutsista utk kavaleri dan arteleri serta kapal perang,kapal selam,LPD,LST,kapal bantu cair,kapal patroli,pesawat tangker,UAV yg dipersenjatai,heli anti kapal selam, pesawat amphibi,pesawat patroli maritim dan pesawat peringatan dini yg semuanya dipersenjatai, lalu serang malaysia jika sekali dia buat provokasi lagi, hancurkan sampai malaysia merasakan penyesalan mendalam dan meminta maaf atas provokasi yg sering dilakukan.

    BalasHapus
  5. Wah penyerahannya kok baru tahun 2018? keburu Papua lepas tuh ... akal-akalan AS aja tuh ... sengaja kaliiii tuh ... waspadalah waspadalah ....

    BalasHapus
  6. Dp duluan, kontrak pengadaan 2018 terlalu lama pak,, berani jamin 4 thn kedepan US nggak berubah pikiran jika situasi geo politik RI berubah.. Emang nggak ada alternatif lain..? janganlah menggantunkan kepentingan strategis kepada negara yg mempunyai kepentingan ekonomi yang besar di Indonesia pak..! Atau anda adalah pelayan mereka (US) hanya keledai yang terperosok di lubang yang sama..

    BalasHapus
  7. belinya berapa biji ko' lama datengnya,???

    BalasHapus
  8. freeport dinasionalisasi,kontrak hibah dan penbelian alutsista dgn asu..eh,usa dibatalin semua,
    berani g ya pemerintah menasionalisasikan freeport..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, tapi nanti pejabatnya bisa d bilang ALIEN datang deh tuh Men In Black he....

      Hapus
  9. bs bro asal presiden indo sodara kembar mendiang hugo chaves.....

    BalasHapus
  10. kenapa jauh2 saudara mendiang hugo chaves,photo copyannya mendiang soekarno juga dah cukup bro,hehe

    BalasHapus
  11. Seharusnya Indonesia sebagai Negara Netral( Non Blok ) selayaknya Persenjataannya lebih baik ke Rusia atau china, Iran yg teknologinya tidak kalah dengan EROPAH BARAT,negeri Paman sam sering menggunakan Tameng Demokrasi untuk mengembargo Negara RI. Jangan menyandarkan persenjataan ke barat.

    BalasHapus