Minggu, Agustus 25, 2013
6
Komisi DPR RI menitipkan sejumlah agenda penting yang harus segera dijalankan kepada Jenderal TNI Moeldoko setelah dilantik Presiden menjadi Panglima TNI.

JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR RI menitipkan sejumlah agenda penting yang harus segera dijalankan kepada Jenderal TNI Moeldoko setelah dilantik Presiden menjadi Panglima TNI.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8). Sejumlah agenda penting tersebut, pertama, segera memadukan kekuatan tiga matra TNI agar lebih solid lagi dan tidak terpecah belah.

Pertama , "Bagaimana membangun manajemen TNI yang terpadu karena ada 3 matra. Kita tidak ingin ada ego sektoral, tetapi ada manajemen yang terpadu. Sehingga, TNI itu menjadi institusi yang utuh, dan akan meningkatkan postur pertahanan TNI," ujar Mahfudz Siddiq.

Kedua, kata Mahfudz, terkait persoalan peningkatan kemampuan SDM prajurit. Ini penting untuk menghadapi dinamika ancaman yang semakin kompleks. Karena ini bukan ancaman perang 
terbuka, tapi ancaman perang asimetris yang menuntut kemampuan prajurit dan kecanggihan teknologi. "Menurut kami itu penting untuk diprioritaskan oleh Panglima TNI baru," tukasnya.

Ketiga, yang harus dilakukan Panglima TNI baru adalah, pemberdayaan atau pendayagunaan sumber-sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi di luar TNI untuk mengakselerasi kemampuan TNI.

Keempat, "Kami juga ingin menegaskan dan mengingatkan kembali mengenai komitmen Jenderal Moeldoko atas posisinya untuk tetap menjaga sikap politik TNI agar netral dalam pemilu 2014 mendatang," tegasnya.





Sumber : Jurnamen

6 komentar:

  1. Baguslah kalau begitu bapak-bapak DPR tidak mengagendakan pengurangan personil TNI, karena berbahaya untuk negara seluas ini ... jumlah yang sekarang saja tidak cukup... yang benar adalah jumlah personil yang cukup dan berkwalitas. Rupanya wacana negara-negara Barat yang meminta dibubarkannya KODAM-KODAM sudah tidak ada lagi ... syukurlah kalau begitu ... apa masih mengendap ya?
    Ancaman adanya perang terbuka jangan dianggap tidak ada pak,... kelakuan yang ekspansif dari beberapa pemain dunia harus jadi tolok ukur ... lihat saja waktu Timor Timur lepas kita tidak berdaya apa-apa ... Semoga saja kekuatiran masyarakat kecil seperti kami ini tidak beralasan ya pak.

    BalasHapus
  2. Penulis mohon maaf sebelumnya, title "DPR Titipkan Emapt Agemda Penting Ke Moeldoko" apa tidak "empat agenda penting"

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Acceh Boreh...terima kasih atas koreksinya

      Hapus
  3. ide Komcad (komponen cadangan) itu sangat bagus, kembali ke masa lampau, agar semua PNS dibekali kemampuan militer, PNS kan sangat banyak, apabila terjadi perang, semua PNS dapat menjadi tentara.
    sedangkan untuk masa damai cukup TNI segitu saja, jangan terlalu banyak. cukup yang organik saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget! supaya PNS agak langsinglah .. jangan gemuk-gemuk seperti pedagang dipasar Glodok, dan yang paling penting agar lebih sadar bahwa menjadi PNS itu "pengabdian dan pelayanan masyarakat" bukan untuk dilayani ...

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus