Ribuan Demonstran anti Presiden Mesir Muhammad Mursi, berkumpul di Tahrir Square |
KAIRO-(IDB) : Presiden Mesir Muhammad Mursi yang sebelumnya terpilih secara
demokratis menggantikan diktator Hosni Mubarak, akhirnya digulingkan
oleh militer, setelah ultimatum 48 jam tidak digubris. Militer juga
membatalkan konstitusi Mesir dan memerintahkan pemilihan umum presiden
segera digelar sebagai salah satu butir roadmap yang disokong oposisi.
Tokoh Ikhwanul Muslimin itu lantas ditahan oleh pihak militer di
Kementerian Pertahanan Mesir.
Mursi ditahan oleh militer bersama para ajudan seniornya setelah
mengeluarkan ajakan bagi para pendukungnya untuk mempertahankan
legitimasinya. Pernyataan tersebut dilontarkannya beberapa jam usai
pihak militer mengumumkan penggulingan dirinya dari kursi presiden.
Pihak militer menilai ajakan Mursi bernuansa hasutan dan dikhawatirkan
bisa semakin mengancam keamanan Mesir yang masih bergejolak. “Dalam
beberapa hal, kami harus melawan hal itu (ajakan Mursi). Itu adalah
retorika yang mengancam. Dia telah menciptakan perselisihan di antara
rakyat Mesir,” kata pejabat militer.
Kicauan Mursi di twitter sebagai bentuk perlawanan tak mampu melawan
moncong tank baja. Twitter jadi salah satu media yang digunakan Mursi
untuk mempertahankan diri di tengah gempuran demonstran dan ultimatum
militer. Intensitas kicauannya bahkan semakin kencang dalam beberapa
hari belakangan, yang berisi pembelaan, pembenaran, hingga persoalan
legalitas penggulingan oleh militer.
Terakhir, Mursi nge-tweet pada Selasa (2/7) lalu. Dia menegaskan
penolakan ultimatum dan kudeta oleh pihak militer. Tak hanya twitter,
Mursi juga menggunakan situs jejaring sosial YouTube untuk menyuarakan
pendapat terakhirnya saat terjadi pergantian kekuasaan. “Saya presiden
terpilih Mesir,” ujar Mursi di video amatiran tersebut.
Namun apa daya, ultimatum pihak militer akhirnya menjadi nyata.
Prosesnya tidak memakan waktu lama. Pihak militer mengerahkan pasukan
dan tank-tank baja dan Mursi terkepung. Muhammad Mursi digulingkan
jutaan rakyatnya dibantu oleh kekuatan militer. Pemimpin gerakan paksa
ini adalah Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi yang mengklaim
sudah mendapat dukungan penuh dari pemimpin politik, agama dan pemuda.
Dorongan rakyat agar Mursi mundur berawal sejak 30 Juni lalu. Jutaan
orang turun ke jalan meminta sang presiden terpilih hengkang karena
dianggap tak memenuhi janji reformasi. Dia juga dianggap selalu
mementingkan kepentingan Ikhawanul Muslimin.
Setelah menggulingkan Presiden Mursi, militer menunjuk Ketua Mahkamah
Konstitusi Tertinggi Adly Mansour sebagai presiden interim. Ironisnya,
Mansour merupakan politisi yang ditunjuk Mursi untuk duduk di kursi
tertinggi lembaga penegak hukum di Mesir. Sebelum ditunjuk sebagai
presiden sementara, Mansour baru dua hari ini menjabat sebagai Ketua
Mahkamah Konstitusi.Mansour merupakan lulusan dan peraih beasiswa dari
institusi pendidikan Perancis, Ecole Nationale de l’Administration dan
dekat dengan militer.
Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas dalam gejolak di Mesir yang
berlangsung sejak 30 Juni lalu. Menyusul tergulingnya Mursi, Polisi
Mesir juga menangkap kepala Partai Kebebasan dan Keadilan Saad Al
Katatni, serta Wakil Pemimpin Tinggi Ikhwanul Muslimin Rashad Bayioumi.
Tergulingnya Mursi disambut gembira oleh ratusan ribu massa anti
Mursi di seluruh Mesir. “Militer Mesir adalah yang terbaik di muka bumi.
Kami bangga pada militer kami, mereka melindungi kami,” kata seorang
demonstran di Tahrir Square. Rakyat Mesir merasa tidak puas dengan
kinerja presiden yang baru mereka pilih satu tahun lalu. Mursi dianggap
terlalu berpihak/memusatkan kekuasaan kepada satu golongan serta tidak
bisa memperbaiki kondisi ekonomi rakyat.
Sumber : JKGR
artikel : copy-paste dari Jakarta Greater..
BalasHapusisi artikel : ga nyambung sama pertahanan indonesia..
tapi gapapa, nambah wawasan (admin pasti sdh kehabisan bahan) :P
segera menyusul Erdogan (turki)
BalasHapushttp://tinyurl.com/terpaksa-kaya/
one by one,..fallen into ruin..
BalasHapusthe countries of free men in Mid east..
but in the end,..time will tell ! coz they don't have RULES in the world but ALLAH SWT !
Jujur saya heran,apa maunya oposisi mesir ini,rakyat mesir minta mubarak turun,mubarakpun turun mrk minta demokrasi,dikasih demokrasi dgn pemenang Morsi dan partainya.Kalau kaum oposisi jentel mstinya mrk legowo kalah pemilu bebas,bukan malah mencari pembenaran tuk merebut kekuasaan.Jadi ingat reformasi indonesia 1998,merubah negara dr otoriter ke demokratis itu mmng tdk instan,hal ini mngkin yg krg disadari rakyat mesir dan dimanfaatkan kaum oposan-oprtunis Audzubillah..!!
BalasHapusSuka tidak suka, Mursi adalah presiden yg terpilih secara demokratis, ketidakmampuan menyelesaikan masalah ekonomi dan kondisi negara yg amburadul adalah sumbangan oposisi, tuduhan ke Mursi yg selalu memakai ikhwanul muslimin untuk menduduki jabatan2 semacam gubernur karena oposisi tidak mau menerima undangan rekonsiliasi / berbagi kekuasaan dengannya. Hal ini berakibat tuduhan terhadap Mursi bahwa dia akan menjadikan mesir sebagai negara Islam, org yg bisa berfikir jernihlah yg akan bisa memaknai tujuan sebenarnya penggulingan Mursi. Demokrasi selalu berlaku abu2 terhadap muslim
BalasHapusBiar sajalah kemelut di Mesir kita nggak usah ikutan, mau jadi negara Ihkwanul Muslimin ya itu urusan rakyat Mesir, mau jadi negara demokratis itu juga urusan rakyat Mesir.
BalasHapusKita mendoakan semoga apa yg tejadi sekarang di Mesir segera teratasi dg baik dan jangan sampai jatuh korban jiwa yg tidak perlu.
Lebih baik, kita berpikir positip saja.
heu..heu
BalasHapussaya bingung dengan oposisi mesir ini, diajak berunding gak mau, diajak mengisis kabinet gak mau, demo terus demo terus, yah akhirnya ekonomi jatuh, kejahatan merajalela, kayaknya oposisi ingin kekuasaan penuh deh atas mesir
BalasHapusnasibnya mesir gak beda jauh sama Indonesia, rakyatnya gampang dihasut n tidak pernah memikirkan kepentingan nasional.Apa lagi Mahasiswa2 Indonesia,kuliah sudah gak ada yg bener demo tok ae bisanya demi sebungkus nasi rela mempertaruhkan nasib negaranya. Indonesia butuh diktator,terbukti reformasi cuma menghasilkan korupsi.
BalasHapuspake diktator apa lagi, udh korupsi gak kecium pulak, sampe bener2 busuk baru kecium, skrg mending korupsi dikit ada diberita
Hapussama aja kayak kudeta di indonesia dulu,semua ada permainan intelijen asing,kalo di mesir pastinya sih us dan israel yg bermain,kalo di indonesia ya us. Negara yang suka ngerusak negara orang,krn tidak sepaham maka dilakukan permainan intelijen luar spy rusak tu negara.
BalasHapusKalau saya kok merasa militer mesir sendirilah yang bermain menghasut demonstran dengan operasi intelejen pada mulanya,setelah terhasut/terprovokasi mereka tinggal tunggu saatnya saja beraksi,sukar dibuktikan memang,tp mengingat apa yg terjadi di Indonesia dulu(ingat kasus PDI-P vs PDI Soeryadi) semua sangat mungkin terjadi,lagipula selama mubarak berkuasa jendral2 mesir begitu menikmati posisi mereka yg terbiasa makan uang bantuan militer dr AS milyaran dolar pertahun,berkuasanya mursi menimbulkan kekhawatiran akan terhentinya bantuan itu...ENTAHLAH HANYA TUHAN YANG TAHU..!!
BalasHapusMesir itu negara Militer!!!!! Bukan militer yg kuat kelyar, tapi kuat mencengkram segala sendi kehidupan--persis spt jaman p harto, militer kuat ke dalam, ompong alutsista!-- bisnis militer menghasilkan milyaran dolar dan masuk ke jendral2. ketika mursi mengusik itu, para jendarl serakah itu tentunya muntab!!, jadilah rekayasa2 demo oposisi. ketika kondisi tak teratasi--jelas tak teratasi, wong di biarkan oleh militer!!--militer ambil alih kekuasaan. Strategi kuno dan gampang di baca!!! untung Indonesia segera mempreteli bisnis militer, kalau tidak??? Saya cinta militer Indonesia yg kuat,perkasa ke luar, di segani di dunia, bukan militer yg beraninya mengarahkan moncong bedil ke rakyat dan sipil!! sekali lagi, saya bersyukur Indonesia mengarah ke militer yang profesional seperti itu.
BalasHapusgara gara HAM .. ADU DOMBA MERAJALELA
BalasHapusSemua pendapat saya setuju.. G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ jadi koment soale.. Semua sudah terangkum
BalasHapus