JAKARTA-(IDB) : PT Pindad menargetkan penjualan di akhir 2013 sebesar Rp 2
triliun. Direktur Utama Pindad Adik A Soedarsono mengungkapkan, nilai
ini meningkat signifikan dari penjualan tahun sebelumnya. "Tahun lalu
penjualan Pindad sekitar Rp 1,3-1,5 triliun," kata Adik di Jakarta,
Senin (1/7).
Di semester pertama, ujarnya, penjualan Pindad belum meningkat tajam.
Karena perseroan baru menandatangani kontrak penjualan di semester
pertama sehingga realisasi penjualan belum dapat dihitung. Sekitar 80
penjualan berasal dari kontrak dengan TNI dan Kementerian Pertahanan.
Ditambah lagi, perubahan anggaran negara 2013 yang dikabarkan
mengurangi porsi untuk pertahanan. Padahal anggaran 2012 perseroan
sangat optimistis. Adik mengatakan hal ini akan berpengaruh pada
penjualan perseroan. "Ada rencana pengurangan, tapi itu belum
terealisasi ke dalam kontrak," ujar Adik.
Tahun ini perseroan akan mendatangkan beberapa mesin pembuat amunisi
dari Eropa. Mesin-mesin tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi
perseroan sekaligus menambah variasi amunisi yang diproduksi. Mesin
tersebut didatangkan dari Jerman dan Belgia. Untuk mendatangkan mesin
ini, Pindad mengalokasikan dana dalam belanja modal yang totalnya Rp 360
miliar.
Sekitar Rp 50 miliar telah digelontorkan untuk uang muka mendatangkan
mesin amunisi tersebut. Dana belanja modal sendiri sebesar Rp 300
miliar berasal dari penyertaan modal negara (PMN). Sisanya dari kas
internal.
Selain ke pertahanan, perseroan juga menjual produk komersial,
seperti mesin industri dan kendaraan dan kereta api. Saat ini perseroan
tengah meningkatkan produksi kendaraan pertambangan. Perseroan ingin
membuat mesin berkualitas Eropa namun seharga produk Cina. Akan tetapi
produk komersial ini hanya berkontribusi 20 persen terhadap total
penjualan perseroan.
Terkait dengan ekspansi ke luar negeri, Pindad mengaku telah
melakukan hal tersebut sejak 20 tahun yang lalu. Secara volume, Pindad
merupakan pemain terbesar di Asia Tenggara. Meski pun secara kualitas
perseroan masih kalah.
Ke depan, Pindad tengah menjajaki tender senjata di Prancis. Pindad
ditawarkan untuk membuat senjata bagi negara di Eropa Barat tersebut.
Untuk dapat masuk ke Prancis, Pindad bekerja sama dengan sebuah
perusahaan konsultan Belgia yang memberi masukan soal kualitas senjata
standar Prancis.
"Kami ditawarkan masuk ke Prancis yang memiliki sistem kualitas
tinggi. Jadi kami bekerja sama dengan konsultan Belgia untuk cek
kualitas," kata Adik. Tender tersebut baru akan mulai tahun depan.
Sumber : Republika
nih baru asik,berani target tinggi apapun tantangannya,sikap positif banget
BalasHapus