SURABAYA-(IDB) : Latihan gabungan (latgab) TNI 2013 resmi ditutup secara militer. Latgab
selama 40 hari itu berjalan sesuai meski ada beberapa rangkaian latihan
yang harus ditingkatkan.
"Sebelum ditutup diadakan kaji ulang atau evaluasi. Dari semuanya itu tujuan dari latgab bisa dicapai. Semua aspek yang dipenuhi ada beberapa hal yang ditingkatkan," kata Laksamana Agus Suhartono kepada wartawan usai upacara militer penutupan Latgab di Dermaga Ujung Koarmatim, Jumat (24/5/2013).
Panglima TNI ini memberikan contoh, rangkaian latihan yang perlu ditingkatkan diantaranya, adanya kendala prajurit saat melakukan terjun payung saat malam hari. Kata Agus, para prajurit mengeluh tidak dapat melihat sesama prajurit karena terlalu gelap.
"Kalau kita beri lampu pasti akan terang dan terlihat sehingga menjadi sasaran empuk. Kedepan akan kita ciptakan dan memodifikasi sebuah alat sehingga prajurit yang melakukan terjun malam hari bisa melihat kawan tanpa terlihat musuh," ungkapnya.
Mantan KSAL ini menambahkan, latgab yang diikuti 16.745 prajurit TNI tiga unsur ini dinilai sangat penting karena merupakan national power yang dibutuhkan Indonesia.
"National Power sangat penting untuk melangsungkan pembangunan Indonesia dalam menyongsong era globalisasi. Dan latgab sendiri sangat berperan penting selain untuk makin meningkatkan keahlian prajurit untuk menjaga kesatuan NKRI," tandas Agus.
Dalam penutupan latgab yang dilakukan secara militer, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono melepas tanda pita secara simbolis kepada perwakilan prajurit peserta latgab TNI 2013. Dalam upacara ini seluruh prajurit peserta latgab hadir termasuk beberapa peralatan tempur yang digunakan.
"Sebelum ditutup diadakan kaji ulang atau evaluasi. Dari semuanya itu tujuan dari latgab bisa dicapai. Semua aspek yang dipenuhi ada beberapa hal yang ditingkatkan," kata Laksamana Agus Suhartono kepada wartawan usai upacara militer penutupan Latgab di Dermaga Ujung Koarmatim, Jumat (24/5/2013).
Panglima TNI ini memberikan contoh, rangkaian latihan yang perlu ditingkatkan diantaranya, adanya kendala prajurit saat melakukan terjun payung saat malam hari. Kata Agus, para prajurit mengeluh tidak dapat melihat sesama prajurit karena terlalu gelap.
"Kalau kita beri lampu pasti akan terang dan terlihat sehingga menjadi sasaran empuk. Kedepan akan kita ciptakan dan memodifikasi sebuah alat sehingga prajurit yang melakukan terjun malam hari bisa melihat kawan tanpa terlihat musuh," ungkapnya.
Mantan KSAL ini menambahkan, latgab yang diikuti 16.745 prajurit TNI tiga unsur ini dinilai sangat penting karena merupakan national power yang dibutuhkan Indonesia.
"National Power sangat penting untuk melangsungkan pembangunan Indonesia dalam menyongsong era globalisasi. Dan latgab sendiri sangat berperan penting selain untuk makin meningkatkan keahlian prajurit untuk menjaga kesatuan NKRI," tandas Agus.
Dalam penutupan latgab yang dilakukan secara militer, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono melepas tanda pita secara simbolis kepada perwakilan prajurit peserta latgab TNI 2013. Dalam upacara ini seluruh prajurit peserta latgab hadir termasuk beberapa peralatan tempur yang digunakan.
Sumber : Detik
sekarang udah jaman nya para prajurit make night vision donk pak gitu aja kok repot.. kalo belum bisa bikin ya beli dulu trus di oprek2 baru bikin sendiri yg banyak..
BalasHapusKemAna aja nih pak jendral, sekarang ini Di jagat raya Ada namanya infra red, night vision, body heat sensor, dasar geblek kowe hahahaha
BalasHapusSalah Pake obor bro atw pasang senter di helmet prajurit..wkwkwkwk.
BalasHapus