Jumat, Mei 31, 2013
14
 


ARC-(IDB) : Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Indonesia dan Turki sepakat bekerja bersama membangun medium tank. Penandatanganan MoU kerja sama itu sendiri sudah dilakukan pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal mei lalu. 

Disebutkan pula, masing-masing negara akan berpartisipasi sebanyak 50%-50% dalam hal pembiayaan dan pembuatan prototipe. Skema produksi bersama sendiri nantinya akan meniru proses pembuatan CN-235 antara IPTN (sekarang PT.DI-red) dan CASA.



 Namun, bagaimana detail kerjasama tersebutbbelumlah banyak terungkap. Redaksi ARC kemudian mencoba mencari tahu ke beberapa pihak yang terkait dalam skema kerjasama Medium tank ini. ARC kemudian mendapatkan sedikit jawaban.



Yang pertama, Medium tank yang akan dibikin nanti adalah benar-benar desain baru. Jadi tidak merujuk kepada Ranpur ACV-300 bikinan FNSS, yang telah dipelajari pula dari Pindad. Yang kedua, biaya untuk pengembangan desain hingga membuat prototipe adalah sebesar US$ 24 juta. Dengan demikian, Indonesia Turki akan dibebani masing-masing sebesar 12 juta dollar.



Selanjutnya, pada akhir Juni atau awal Juli, Pindad dan FNSS sudah menyerahkan proposal skema pembuatan Tank Medium kepada Kementrian Pertahanan RI. 

Proposal itu berisikan mengenai perkiraan besaran biaya, timeline produksi, hingga desain medium tank. ARC juga mendapatkan informasi, nantinya akan dibuat sebanyak 3 prototipe yang rencananya selesai pada 3-4 tahun mendatang. 1 prototipe dibuat di Pindad, dan 2 lainnya di FNSS. 

Namun, salah satu prototipe yang dibuat di FNSS hanya berupa Tank tanpa kelengkapan isi, alias kosongan. Prototipe kosongan ini nantinya digunakan untuk uji ketahanan berbagai macam tembakan.


Namun demikian, informasi ini barulah tahapan awal. Kedepannya, masih bisa berubah banyak tergantung hasil diskusi antara pihak Pindad dan FNSS serta Kementrian Pertahanan kedua negara. Apapun hasilnya, kita doakan saja semoga rencana ini berjalan lancar.






Sumber : ARC

14 komentar:

  1. kerjasama dgn FNSS, pindad kalah cepet sama malaysia ya..?

    BalasHapus
  2. Ini bukan masalah kalah cepet atau paling duluan Bro...
    Tapi kita mesti apresiasi keinginan Pemerintah melalui PINDAD untuk "BERANI" memulai.. itu aja sih..
    Karena dari dulu yang kita tau kan hanya sebatas wacana.
    Kita lihat saja endingnya.. semoga akan membuat kita semua bisa tersenyum bangga.....

    BalasHapus
  3. malon joined with FNSS untuk bikin pars 8x8 odong odong with turret epret epret...
    PINDAD buat medium tank with 105mm Canon or 120mm Canon..plus rcws 20mm and 12,7mm from belgia and german technology. and Body armour + mesin dari technology Turky. GOOOO PINDAD..!!!! I lop u pul....

    BalasHapus
  4. Semoga bisa berjalan dengan lancar dalam kerjasama PINDAD dan FNSS dalam pembuatannya.
    Semoga tidak meniru malaysia yg membeli utuh cuma numpang ngrakit di turki....

    BalasHapus
  5. BAGUS,...MAJU TERUS INDONESIAKU jadilah negara yg terkuat di dunia biar harkat, martabat dan harga diri bangsa dan negara ini bisa sedikit menengadah ke atas dan tidak lagi selalu terperunduk ke bawah karena takut akan lemah nya diri, karena kita bukan lagi negara dan bangsa yg mudah di jajah seperti tempo dulu. AMIN,....JAYALAH INDONESIAKU.

    BalasHapus
  6. Yulius Ery
    HAHA komen ente bikin ngakak broo..

    BalasHapus
  7. Bentuknya koq kayak Tank T-34,?

    BalasHapus
  8. Smoga nnti jadi tank yg top markotop....amiiiinnnnn ya robbal alamin......

    BalasHapus
  9. Boler...... mana Boler..................,........

    BalasHapus
  10. FNSS turki dengan malaysia join produksi bikin panser beroda 8x8 pars,sdg dengan PINDAD bikin tank medium beroda rantai,semoga desainnya bisa spt kelak tank2 masa depan yg futuristik,serta ditunjang sista terbaik dan perangkat elektonik canggih dan modern.

    BalasHapus
  11. Panser 8X8 di Indonesia kaga cocok. Anoa lah yg lebih cocok. Krn panser 8X8 lebih berat sehingga bs amblas jk digunakan di Indonesia. Kecuali tank yg luas permukaan yg menapak ke bumi lebih luas shg lbh stabis. Tank seberat 70 ton pun masih bs kalo di gunakan di Indonesia. Makanya malaysia pusing. Mereka butuh panser 6X6 tp blm bs bikin. Mau beli ke Indonesia kena kecaman dr rakyatnya. Sedangkan panser 8X8 blm bs mengakomodir kebutuhan tentaranya.

    BalasHapus
  12. Good job, percepat prototype kosongannya utk bisa ditest bermacam tembakan. Kalo bisa material baja dari indonesia karena kualitas nomor wahid. Kalau sudah teruji pasang kamera malam,radar,komunikasi,deteksi ranjau, canon cal yg dipasang leopard,gatling sisi kiri,kanan, atas turret kendali remote dan manual, segera produksi massal utk posisi kommando barat,tengah,timur dan pprc pusat jawa

    BalasHapus
  13. turkey , jerman, korea selatan dan rusia kayax sekarang sudah menujuh ke indonesia pt.pindad di bandung semoga aja market pasar indonesia laris manis tanjung kimpul dagangan habos uang ngumpul untuk generasi muda indonesia ku

    BalasHapus
  14. Sy hrp Indon punya ribuan tank msg2 utk tank medium dan main battle tank,panser dng canon cal 90 mm, 120 mm, dlngkapi radar, rudal anti pswt n anti tank, raitling gun cal 12,7 dan 7,5 mm, pelontar granat utk mengaburkan posisi.

    BalasHapus