Kamis, April 04, 2013
14
SEOUL-(IDB) : Ditengah memanasnya situasi semenanjung Korea, Korea Selatan tampak makin mempertajam kukunya. Tidak tanggung-tanggung, Korsel berminat membeli sebanyak 60 buah jet tempur siluman F-35 dan 60 buah F-15 versi Silent Eagle. Niatan tersebut tertuang dalam notifikasi dari Badan Kerjasama Pertahanan Amerika Serikat (DSCA) kepada kongres AS.


Pembelian sebanyak 60 buah F-35 itu dibandrol sebesar US$ 10,8 Milyar. Jumlah tersebut termasuk 9 mesin cadangan, perlengkapan sistem perang elektronik dan lain sebagainya. Termasuk juga pelatihan, dukungan serta manajerial pesawat tersebut untuk jangka waktu 15 tahun ke depan.

 
Sementara, untuk F-15SE, kontrak diperkirakan mencapai US$ 2,408 Milyar. Pembelian F-15SE ini nantinya melalui skema Direct Commercial Sales bukanmelalui skema FMS. Termasuk dalam deal ini adalah 60 buah radar AESA, sniper targeting system, dan berbagai dukungan logistik lainnya.

 
Dalam 2 buah notifikasi berbeda itu, disebutkan pula F-35A dan F-15SE nantinya akan menggantikan F-4 Korsel yang telah lama mengabdi. Dan uniknya, Amerika menyatakan, pembelian ini tidak akan mengubah keseimbangan militer di kawasan semenanjung Korea.

 
Bagi Indonesia, pembelian ini bisa menjadi tanda tanya. Apakah dengan demikian maka program KFX/IFX benar-benar batal?, atau malah pembelian ini nantinya akan mendukung program KFX/IFX?. Karena pada awalnya, dikabarkan alasan Korsel mengadakan program FX-III salah satunya adalah untuk mengambil teknologi yang ada untuk dicangkokkan pada KFX. 

Dengan kata lain, pada skema ToT di FX-III, maka KFX akan mendapatkan teknologi yang belum dikuasai baik oleh Korsel maupun Indonesia. Mari kita tunggu saja kejelasannya.





Sumber : ARC



14 komentar:

  1. Lhaa kalo korsel dapet F35 udah gak butuh kfx lagii,
    Dan sekali lagi selamat buat indonesiaaaa,
    Selamat menangis.

    BalasHapus
  2. Mari kita tunggu saja kejelasannya ???

    Ngapain ditunggu minn.....

    Darpda nunggu dngan hal2 yg tdk jelas, lebih baik ambil ancang-ancang dengan ketidakpastian ini, lebih baik kita ngedefense pertahanan udara NKRI sekarang daripada nunggu 60 pesawat KFX diwaktu 15 tahun mendatang kelama'an,
    Bukannya pesimis, tapi lebih baik wanti-wanti... beli 3 Skudaron Sukhoi terbaru sambil menunggu kelanjutan IKFX yg dipertanyakannnn

    BalasHapus
  3. Setuju ano 20.21 kita harus berfikir cepat soalnya membeli pesawat tidak seperti membeli mobil.Butuh tahunan apalagi bila minta satu skuadron.Dari sekarang harus direncanakan jangan sampai terjadi kekosangan.Pt DI terus kembangkan sendiri IFX dalam negri andai jadi lanjut kerjasamanya kan tak tertunda waktunya.Juga siapa tau kita bisa kembangkan sendiri nanti.

    BalasHapus
  4. saya masih pecaya dan optimis proyek kfx/ifx bsa jadi kenyataan. Krn korsel sdr kalo dilihat komposisi 60-60 F35 n F15 jelas kurang,pastinya akan nambah dari kfx sdr yg buatan sdr biar lebih mandiri. Walaupun specnya dibawah F35. Kan korsel sdg berseteru nyata dan hebat dengan sodaranya utara. Berapa jumlah F4 dan F5 yg dimiliki rokaf yg bakal pensiun,lebih 200 kan,trs pilotnya apa gantian pake tu pesawat2 canggihnya. Jadi saya tetap optimis kfx/ifx ttp jalan biar lambat. Dan saya percaya akan ilmuwan2 pt.di mereka juga pasti menstranfer dikit dm dikit tu pesawat tempur. Kan uang sdh masuk besar buat ngedanain proyek tsb.

    BalasHapus
  5. Soal pengadaan skadron sukhoi baru,kan udah dikasih tau menhan om pur,kalo di MEF 2 bakal ditambah lagi si sukhoi ga tau apa SU35 apa pakfa,jga tambahan F16 lagi. Sesuai dg anggaran yg disediakan pemerintah berikutnya. Soal jumlah jgn muluk2 lah,karna harga alutsista kan mahal,perawatan dan operasionalnya juga mahal. Dan yg psti ada expired date nya,kalo kebanyakan dan negara kita tdk sedang berseteru dg negara lain yang bener2 nyata dan hebat kan mubazir,yg penting bsa buat defensif dan strike lawan yg mengancam/mengganggu. Beda kan dengan korsel vs korut...

    BalasHapus
  6. harga 60 F-35 US$ 10,8 Milyar, harga 60 F-15 SE US$ 2,408 Milyar sudah termasuk pendidikan, maintenance selama 15 Tahun, pernikanya.....dana untuk MEF US$ 150 Milyar, kok kita ndak mampu...??????????

    BalasHapus
  7. goblok bkn US$150 Milyar, tp Rp. 150 triliun. Sotoy loe...
    itupun dibagi 3 AD, AL, AU. jd gk mngkn buat beli pesawat semuanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha...3x, ampe ketawa dan takjub ane...mungkin saking semangatnya kalee..

      Hapus
  8. Mau sangar ambil 2 skuadron t 50 pak fa,..pugacev cobra...pugacev cobra ...pugacev

    BalasHapus
  9. sukhoi 27 jg udah bisa manuver pugacev cobra mas brow...

    BalasHapus
  10. MEF 2 perkiraan dana Rp200trilyun,beli sukhoi semua bisa, ntar TNI AD MA TNI AL PADA GIGIT JARI SEMUA GA KEBAGIAN JATAH...wkwkwkwk

    BalasHapus
  11. Kapan RI Borong Shukoi 35 gan?.
    Gmana kelanjutan kfx/ifx?

    BalasHapus
  12. Sabar bro, gak perlu marah

    BalasHapus
  13. Program KFX/IFX dipending sementara oleh Korsel karena ada teknologi yang belum dikuasai Korsel, kalau tidak salah teknologi radar AESA. Korsel memang berencana membeli alutsista yang memiliki fasilitas radar aesa dengan jumlah tertentu agar dapat ToT radar tersebut. Kalau memang Korsel jadi beli pesawat plus radar tersebut, berarti kemungkinan dapat ToT akan terbuka lebar dan kemungkinan program KFX/ IFX akan bisa dilanjutkan lagi.

    BalasHapus