JAKARTA-(IDB) : TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan ABDB (Angkatan Bersenjata Diraja
Brunei) terus melanjutkan kerjasama militer kedua negara dalam kerangka
kemitraan komprehensif yang di dalamnya memuat sejumlah bidang penting.
Demikian sepenggal amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono,
S.E., usai penandatangan “The Joint Understanding Between Indonesian
National Defence Forces and The Royal Brunei Armed Forces on BRUNESIA
High Level Committee” dengan Panglima ABDB Yang Mulia Dato Paduka Seri
Mejar Jeneral Haji Aminuddin Ihsan Bin Pehin Orang Kaya Saiful Mulok
Dato Seri Paduka Haji Abidin di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin
(4/3/2013).
Penandatangan kerjasama pertahanan tersebut juga dihadiri oleh Kasum TNI, para Wakil Kepala Staf Angkatan dan para Asisten Panglima TNI. Bidang kerjasama tersebut meliputi intelijen, operasi dan latihan serta pendidikan dan pelatihan. TNI juga telah melaksanakan kerjasama High Level Committee, dengan beberapa negara sahabat seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia.
Penandatangan kerjasama pertahanan tersebut juga dihadiri oleh Kasum TNI, para Wakil Kepala Staf Angkatan dan para Asisten Panglima TNI. Bidang kerjasama tersebut meliputi intelijen, operasi dan latihan serta pendidikan dan pelatihan. TNI juga telah melaksanakan kerjasama High Level Committee, dengan beberapa negara sahabat seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia.
BRUNESIA High Level Committee (HLC) merupakan pedoman dan sekaligus
landasan hukum bagi pelaksanaan lebih lanjut kerjasama antara TNI dan
ABDB, yang diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan hubungan dan
kerjasama militer kedua negara.
Penandatangan tersebut tidak terlepas
dari naskah sebelumnya yang merupakan kesepahaman antara Kementerian
Pertahanan kedua negara, yakni ‘Memorandum Saling Pengertian antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Negara Brunei Darussalam
tentang kerjasama di bidang pertahanan’ yang ditandatangani oleh
Menteri Pertahanan RI dan Menteri Pendidikan Negara Brunei Darussalam di
Jakarta pada tanggal 10 April 2003.
Sebelumnya ditempat yang sama, Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei melaksanakan Courtesy Call dengan Panglima TNI, kemudian di lanjutkan dengan Courtesy Call kepada Menhan RI dan pelaksanaan pertemuan sidang ke-1 BRUNESIA HLC di Hotel Shangri-la Jakarta.
Adapun agenda pada sidang ke-1 BRUNESIA HLC, yaitu laporan kemajuan bersama di bidang Intelijen (JISC) oleh Ketua JISC Indonesia Mayjen TNI Tisna Komara, laporan kemajuan bersama di bidang Operasi dan Latihan oleh Ketua JOESC Indonesia Mayjen TNI Hambali Hanafiah dan laporan kemajuan bersama bidang Latihan dan Pendidikan (JTESC) oleh Ketua JTESC Marsda TNI Bambang Wahyudi.
Sebelumnya ditempat yang sama, Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei melaksanakan Courtesy Call dengan Panglima TNI, kemudian di lanjutkan dengan Courtesy Call kepada Menhan RI dan pelaksanaan pertemuan sidang ke-1 BRUNESIA HLC di Hotel Shangri-la Jakarta.
Adapun agenda pada sidang ke-1 BRUNESIA HLC, yaitu laporan kemajuan bersama di bidang Intelijen (JISC) oleh Ketua JISC Indonesia Mayjen TNI Tisna Komara, laporan kemajuan bersama di bidang Operasi dan Latihan oleh Ketua JOESC Indonesia Mayjen TNI Hambali Hanafiah dan laporan kemajuan bersama bidang Latihan dan Pendidikan (JTESC) oleh Ketua JTESC Marsda TNI Bambang Wahyudi.
Sumber : Okezone
beli anoa lagi dong pa' cik
BalasHapusBrunei Darussalam nak beli lagi Anoa, kerena Anoa Indon nak make munisi, isi Anoa ada kondom. Berarti Anoa najis mughaladoh, ih najis Anoa, nak beli lah, Brunei Darussalam beli dari western bagus.
BalasHapushalah! malingsial ga usah banyak cing-cong
BalasHapusurus saja tuan-tuan UMNO kalian yang bersuka sodomi..
dr.M dan para tuan UMNO jealous, tau kalo lobangnya dipake oleh Anwar sahaja..
betul tak? kah kah kah..
dasar negeri tak beradab..
Sukarno benar! malaysia akan menjadi negeri paling brengsek di kawasan.
yg melatih MNLF siapa? malaysia, buat rusuh di Filipine, yang melindungi perusuh di Thailand selatan siapa kalo bukan malaysia?
dan gue yakin banget, otak teroris di Indonesia saat itu juga monyet-monyet dari malaysia.
Kesultanan Sulu kalian tipu dengan hanya bayar uang sewa tanah Sabah dengan sangat murah.
Kalau dirunut sejarah, Sabah adalah milik kesultanan Sulu dan Sarawak milik kesultanan Brunei Darussalam.
Jadi biarkan Borneo Utara merdeka..seperti cita-cita Sukarno.
Dukung Gerakan Koin untuk SULU. HANCURKAN MALINGSIAL
BalasHapusMajikan Malaysia harusnya balikin Sarawak dan Sabah ke Brunei. Karena merampas itu dari Brunei, tapi itu memang taktik british ciptakan api dalam sekam di Nusantara.
BalasHapus