TEHRAN-(IDB) : Panglima
senior Pangkalan Pertahanan Udara Khatam Al-Anbiya, Brigadir Jenderal
Farzad Esmaili, mengkonfirmasikan bahwa militer Iran berhasil
mengidentifikasi dan mengusir sebuah pesawat mata-mata U2 milik Amerika
Serikat yang berusaha memasuki wilayah udara Iran dari Laut Oman.
Brigjen Esmalili, Selasa (12/3) menyatakan, sistem pertahanan udara Iran berhasil mendeteksi pesawat siluman AS itu pada 10 Februari lalu, yang segera membatalkan upayanya menyusup wilayah udara Iran setelah mendapat peringatan dari militer Republik Islam.
"Pesawat U2 itu terbang dari barat daya Pakistan menuju timur Laut Oman dan gerakannya selalu dimonitor oleh sistem radar kami," kata Brigjen Esmaili seraya menegaskan bahwa radar Iran di Teluk Persia memberikan peringatan ketika pesawat tersebut hendak memasuki zona udara Iran di atas Laut Omat dan di barat daya Selat Hormuz.
Pesawat U2 yang termasuk di antara salah satu pesawat siluman tercanggih di dunia itu kemungkinan bertugas untuk mengambil foto dari udara dan mengumpulkan informasi di wilayah selatan Iran.
Sebelumnya, pada bulan November 2012, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan bahwa militer Iran telah berhasil mengusir sebuah pesawat yang belum teridentifikasi yang melanggar zona udara Iran di atas perairan Teluk Persia. Vahidi menyatakan bahwa radar akurat Iran memonitor seluruh gerakan musuh.
Brigjen Esmalili, Selasa (12/3) menyatakan, sistem pertahanan udara Iran berhasil mendeteksi pesawat siluman AS itu pada 10 Februari lalu, yang segera membatalkan upayanya menyusup wilayah udara Iran setelah mendapat peringatan dari militer Republik Islam.
"Pesawat U2 itu terbang dari barat daya Pakistan menuju timur Laut Oman dan gerakannya selalu dimonitor oleh sistem radar kami," kata Brigjen Esmaili seraya menegaskan bahwa radar Iran di Teluk Persia memberikan peringatan ketika pesawat tersebut hendak memasuki zona udara Iran di atas Laut Omat dan di barat daya Selat Hormuz.
Pesawat U2 yang termasuk di antara salah satu pesawat siluman tercanggih di dunia itu kemungkinan bertugas untuk mengambil foto dari udara dan mengumpulkan informasi di wilayah selatan Iran.
Sebelumnya, pada bulan November 2012, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan bahwa militer Iran telah berhasil mengusir sebuah pesawat yang belum teridentifikasi yang melanggar zona udara Iran di atas perairan Teluk Persia. Vahidi menyatakan bahwa radar akurat Iran memonitor seluruh gerakan musuh.
Sumber : Irib
Amerika cmn lg ngetes seberapa sensitif sistem radar iran. yah syukur kalau luput dari radar iran biar bisa sekalian intip wilayah musuh.. Iran musti hati2 nih soal amerika selalu mencoba segala kemungkinan untuk mendeteksi kelemahan sistem radar musuhnya dgn sistem coba-coba
BalasHapusSiapa ini yang nulis berita? U 2 bukan pesawat siluman...ini produk tahun 50an akhir. Pantas kalo bisa dideteksi...keunggulan U 2 adalah mampu terbang tinggi...tapi kemampuan ini toh juga masih bisa dijatuhkan dengan rudal anti pesawat yang kuno, yaitu SA 2 guideline...meski dengan cara salvo. Ini iran yang kurang analisa jenis pesawat atau yang nerjemahkan berita ngasal...
BalasHapusEnggak jelas apa bener apa bohong nih beritanya. Iran sering melakukan propaganda kebanyakan.
BalasHapusU2 walaupun berada diatas garis pantai tp mampu mengambil gambar sampai jarak 60km ke dalam daratan dengan ketinggian 60km diatas laut dengan baik. Tp ngapain jg kalau bs dipantau lewat satelit, kecuali ada misi khusus.
BalasHapusIni mungkin aja, bahkan saya bisa percaya, karena toh mendeteksi U 2 bukan perkara yang terlalu sulit, sebab U 2 bukan pesawat yang tidak kasat radar, cuma yang nulis berita terlalu membesar-besarkan kemampuan U 2 sebagai salah satu pesawat siluman tercanggih di dunia....siluman dari spec apa tuh?
BalasHapusYg jelas iran telah membuktikan kemampuannya menangkap pesawat mata2 tanpa awak canggih!! Tak banyak yg bisa seperti ini, termasuk mungkin china!!!
BalasHapusU2 itu bukan pesawat stealth, bahkan radar SAM jadul macam SA-2 Guideline aja bisa mendeteksi, tapi yang harus diwaspadai itu kemampuan kamera onboardnya yg luar biasa. di ketinggian 80.000 kaki bisa menyapu wilayah 400 Km2, jadi memang standar operasinya U2 di waktu damai itu hanya terbang sekitar 20-30 km dari perbatasan suatu negara. yah U2 memang cukup terbang di perbatasan buat bisa memotret wilayah iran, ngga usah sampe masuk wilayah udaranya... jadi percuma aja iran memeoeringati U2, toh dia tetap bisa mengambil gambar di wilayah udara internasional
BalasHapusKalo yang bilang Iran cuma hoax doang kita lihat saja nanti. Denger2 Iran akan menunjukkan pesawat mata2 terbarunya hasil salinan sentinel buatan AS. Iran itu kan Yahudinya Islam (yahudi hisbahan), adik dari yahudi israil (zionis). Makanya sama2 pintar antara kakak dan adik ini, terlihat mereka berperang padahal mereka itu saudara. Kelak nanti ribuan prajurit yahudi hisbahan (Iran) yg akan mengawal Dajjal dalam menguasai dunia berperang melawan pasukannya Imam Mahdi (umat muslim), dan tidak ada sejengkal tanah pun di muka buni ini yg tidak diinjak oleh Dajjal kecuali 2 kota suci Mekkah dan Madinah. Kalo yahudi israil (zionis) mah udh kaga ada pada jaman itu. Karena sudah dibantai sama pasukan Islam dan Kristen. Ini seperti yg di ucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. mengenai masalah akhir jaman. Dan umat yahudi israil mempercayai peristiwa ini akan terjadi.
BalasHapusArgument yang menyesatkan, boleh jadi merekalah yang benar. Coba renungkan surat Hujurat ayat 11, semoga membuka pandangan dan mendalami islam lebih jauh. Intinya utamakan toleransi antar sesama terutama orang yang bersyahadat yang hakekatnya adalah saudara.
Hapus@ersato, kita nggak bahas kepercayaan agama yah, kita cuma bahas ketepatan penulisan sebuah berita yang didukung dengan fakta2 yang terlibat dalam peristiwa ini, kalo menurut anda bener nggak tuh penulis menulis headline seperti itu?......bener nggak tuh penggambaran 'tokoh' utama berita yaitu pesawat mata2 U 2?
BalasHapuskayaknya iran tuh suka bgt ya propaganda, hoax.
BalasHapusCoba aja liat qaher, mana lagi beritanyaa???
Gaada kan???
Aslinya saduran nih....cek link ini...masalahnya yang nyadur salah mengartikan "The plane, which is one of the world’s most technologically-advanced reconnaissance aircraft, probably intended to take images of and gather information about Iran’s southern region, he added."
BalasHapushttp://www.presstv.ir/detail/2013/03/12/293181/iran-repels-us-u2-reconnaissance-plane/
gak penting beritanya mau saduran kek, mau hoax kek, propaganda kek, nyata nya ya mereka memang lebih cepat maju kalo di bandingkan dengan indonesia dalam hal produk2 militer buatan sendiri...
BalasHapusNah kan bener yang nerjemahin beritanya yang kacau....dan ngasal..
BalasHapushehehe sebenernya indonesia juga pernah deteksi u2 di tahun 60an, pas terbang dari filipina ke australia buat foto armada mig sama tu16 kita, tapi gak ditembak karena ketinggian...
BalasHapusMotto U2 kala itu kan 'tembaklah daku bila kau bisa jangkau' bukan 'sembunyi dari deteksi radar'(deteksi sih bukan perkara terlalu sukar, cuma nembaknya yang sukar karena terbang begitu tinggi).......nah kalo pengintai generasi berikutnya SR 71 blackbird mottonya sudah berganti 'catch me if u can'...karena mengandalkan kecepatan sekitar 3 mach untuk menghindari kejaran rudal atau pesawat pemburu, dimana sampai pensiunnya Blackbird, tidak ada yang bisa dijatuhkan satupun...
BalasHapusSr71 emang gak jatoh...
BalasHapusTapi susah ngerawatnya.
Jadi kalo gak dipensiunkan bisa" jadi pesawat yang jatoh tanpa ditembak.....
Ya mungkin anda benar....tapi era saat SR 71 pensiun memang sudah berubah....waktu itu perang dingin sudah usai, biaya menerbangkan SR 71 juga mahal, dan kala itu beberapa peran SR 71 sudah digantikan oleh satelit yang makin canggih dan relatif tidak bisa dijangkau oleh anti pesawat manapun....jadi ngapain mempertahankan armada SR 71. Bagaimanapun SR 71 akan tetap dicatat dalam sejarah dirgantara sebagai pesawat 'untouchable'...
BalasHapusGendiwa qta gmn yaaa (⌣́_⌣̀)
BalasHapusternyata banyak mata-mata samiri, di sini
BalasHapusAmerika terlalu bernafsu menyerang Iran
BalasHapus