SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut
yang diwakili Komando Armada RI Kawasan Timur menggelar latihan bersama
dengan Angkatan Tentara Laut Diraja Brunei Darussalam di Surabaya pada
4-6 Februari 2013.
Latihan bersama dengan sandi "Helang Laut 14-A/13" itu, dibuka Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Darwanto di Pusat Latihan Kapal Perang Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Senin.
Hadir pada pembukaan itu, Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Gupurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, utusan Angkatan Tentara Laut Diraja Brunei (ATLDB) yang dipimpin Letnan Kolonel (L) Pengiran Mohammad Bin Pengiran HJ Damit, Komandan Kapal Diraja Brunei (KDB) Darulaman, dan petinggi Koarmatim.
Panglima Komando Armada RI Kawasana Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono dalam sambutan yang dibacakan Kasarmatim mengatakan bahwa latihan bersama ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan memelihara serta menjaga kesiapsiagaan prajurit.
"Dengan Latihan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan hubungan baik dan saling pengertian antara Angkatan Laut kedua negara," katanya.
Menurut Pangarmatim, sebagai dua negara yang bertetangga baik dalam naungan komunitas ASEAN, Indonesia dan Brunei Darussalam sangat menyadari pentingnya memelihara dan meningkatkan hubungan baik kedua negara.
"Hubungan baik itu dapat dilihat dari berbagai kerja sama yang sudah dijalin, termasuk salah satunya di bidang militer," ujarnya.
Menyadari pentingnya stabilitas keamanan maritim di wilayah kedua negara, Pangarmatim berharap kerja sama Angkatan Laut kedua negara perlu terus diperkuat dan latihan ini dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai hasil yang optimal.
"Latihan bersama ini harus dilaksanakan dengan serius dan fokus untuk meningkatkan profesionalitas sesuai tugas sebagai angkatan laut guna menjaga dan melindungi negara kita," tambahnya.
Kegiatan latihan bersama ini meliputi diskusi taktik bertempat di KRI Sultan Hasanuddin-366, paparan skenario latihan di ruang "Tactical Floor Game" Kolatarmatim, dan latihan "Command Post Exercise" di ASTT Kobangdikal.
Latihan bersama dengan sandi "Helang Laut 14-A/13" itu, dibuka Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Darwanto di Pusat Latihan Kapal Perang Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Senin.
Hadir pada pembukaan itu, Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Gupurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, utusan Angkatan Tentara Laut Diraja Brunei (ATLDB) yang dipimpin Letnan Kolonel (L) Pengiran Mohammad Bin Pengiran HJ Damit, Komandan Kapal Diraja Brunei (KDB) Darulaman, dan petinggi Koarmatim.
Panglima Komando Armada RI Kawasana Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono dalam sambutan yang dibacakan Kasarmatim mengatakan bahwa latihan bersama ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dan memelihara serta menjaga kesiapsiagaan prajurit.
"Dengan Latihan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan hubungan baik dan saling pengertian antara Angkatan Laut kedua negara," katanya.
Menurut Pangarmatim, sebagai dua negara yang bertetangga baik dalam naungan komunitas ASEAN, Indonesia dan Brunei Darussalam sangat menyadari pentingnya memelihara dan meningkatkan hubungan baik kedua negara.
"Hubungan baik itu dapat dilihat dari berbagai kerja sama yang sudah dijalin, termasuk salah satunya di bidang militer," ujarnya.
Menyadari pentingnya stabilitas keamanan maritim di wilayah kedua negara, Pangarmatim berharap kerja sama Angkatan Laut kedua negara perlu terus diperkuat dan latihan ini dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai hasil yang optimal.
"Latihan bersama ini harus dilaksanakan dengan serius dan fokus untuk meningkatkan profesionalitas sesuai tugas sebagai angkatan laut guna menjaga dan melindungi negara kita," tambahnya.
Kegiatan latihan bersama ini meliputi diskusi taktik bertempat di KRI Sultan Hasanuddin-366, paparan skenario latihan di ruang "Tactical Floor Game" Kolatarmatim, dan latihan "Command Post Exercise" di ASTT Kobangdikal.
Sumber : Antara
inilah melayu yang benar-benar sahabat indonesia...
BalasHapuskalo melayu sebelahnya, atau yg di semenanjung? suka mengaku sahabat indonesia.. tapiiiii...?
INDONESIA BRUNEI MEMANG SERUMPUN SEJATI ........KALAU MALON MAH ITU KERAJAAN PARA MALING DAN HARUS DITUMPAS ...........MALON ASU BIN BABI MALING HAHAHAHA !!!!!!
BalasHapusMalon emang wajib di binasakan.....
BalasHapusngakunya saudara tapi suka nusuk dari belakang...
bangsa pengecut...
Najib suruh pake rok aja....
Betul brow....najib ma braninya nusuk dari blakang.....pantesan pake rok.....
HapusBrunei benar2 mandiri, berpisah dengan malaya dan tidak ikut persemakmuran Inggris, kita harus bantu Brunei jangan sampai negara kecil itu di invasi negara lain,,
BalasHapus