PEKANBARU-(IDB) : Inilah jadinya bila pesawat milik TNI AU batal mengangkasa karena
mengalami gangguan teknis di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat komersial menjadi terganggu.
Informasi dari pihak Bandara SSK II Pekanbaru, pesawat itu bersiap terbang sekitar pukul 13.30 WIB. Sang pilot pun sudah membawa pesawat yang tak disebutkan jenisnya itu menuju runway. Namun tiba-tiba pesawat berhenti di ujung runway.
"Karena evakuasi butuh waktu, maka bandara untuk sementara ditutup selama 20 menit," kata petugas bandara yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Selasa (5/2/2013).
Pesawat Garuda dan Lion tujuan Jakarta terpaksa harus menunda keberangkatannya. Sementara dua pesawat yang datang, Garuda dari Jakarta dan Wings Air dari Batam, hanya berputar-putar saat evakuasi berlangsung.
Setelah beberapa lama, pesawat berhasil TNI AU itu berhasil ditarik dari runway sehingga bandara pun berangsur normal. "Pesawat sudah di apron. Sekarang semua normal," jelasnya.
Bandara SSK II terletak di kompleks yang sama dengan lanud TNI. Saat kejadian, cuaca cerah. Hujan baru turun setelah evakuasi selesai.
Sejauh ini belum ada keterangan dari pihak TNI AU mengenai insiden ini.
Informasi dari pihak Bandara SSK II Pekanbaru, pesawat itu bersiap terbang sekitar pukul 13.30 WIB. Sang pilot pun sudah membawa pesawat yang tak disebutkan jenisnya itu menuju runway. Namun tiba-tiba pesawat berhenti di ujung runway.
"Karena evakuasi butuh waktu, maka bandara untuk sementara ditutup selama 20 menit," kata petugas bandara yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Selasa (5/2/2013).
Pesawat Garuda dan Lion tujuan Jakarta terpaksa harus menunda keberangkatannya. Sementara dua pesawat yang datang, Garuda dari Jakarta dan Wings Air dari Batam, hanya berputar-putar saat evakuasi berlangsung.
Setelah beberapa lama, pesawat berhasil TNI AU itu berhasil ditarik dari runway sehingga bandara pun berangsur normal. "Pesawat sudah di apron. Sekarang semua normal," jelasnya.
Bandara SSK II terletak di kompleks yang sama dengan lanud TNI. Saat kejadian, cuaca cerah. Hujan baru turun setelah evakuasi selesai.
Sejauh ini belum ada keterangan dari pihak TNI AU mengenai insiden ini.
TNI AU Benarkan Pesawat Gagal Take Off di Pekanbaru: Ada Masalah di Rem
TNI AU membenarkan salah satu pesawatnya mengalami gangguan di Bandara
Sultan Syarif Karim (SSK) II Pekanbaru. Mereka menyebut ada masalah di
rem, sehingga latihan urung dilakukan.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Pekanbaru Mayor Filfadri mengatakan, awalnya pesawat jenis Hawk-100 tidak ada masalah. Bahkan sebelum dioperasikan, pesawat sudah dicek secara keseluruhan. Semuanya normal.
"Belum sempat terbang. Saat di landasan, mendadak ada peringatan terjadi gangguan sistem pengereman," kata Mayor Filfadri kepada detikcom melalui telepon, Sealsa (5/2/2013).
Pesawat tempur itu akhirnya ditarik ke apron. Setelah dicek, tidak ada kerusakan fatal di pesawat. "Butuh waktu 15 menit untuk mengevakuasi," katanya.
Sebelumnya, seorang petugas Bandara SSK II Pekanbaru menginformasikan pesawat TNI AU mengalami gangguan teknis di landasan. Pesawat siap berangkat pada pukul 13.30 WIB. Di landasan pesawat berhenti dan akhirnya ditarik ke apron.
Akibat kejadian ini, dua pesawat komersial mengalami penundaan keberangkatan. Dua pesawat dari Jakarta dan Batam baru bisa mendarat setelah evakuasi.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Pekanbaru Mayor Filfadri mengatakan, awalnya pesawat jenis Hawk-100 tidak ada masalah. Bahkan sebelum dioperasikan, pesawat sudah dicek secara keseluruhan. Semuanya normal.
"Belum sempat terbang. Saat di landasan, mendadak ada peringatan terjadi gangguan sistem pengereman," kata Mayor Filfadri kepada detikcom melalui telepon, Sealsa (5/2/2013).
Pesawat tempur itu akhirnya ditarik ke apron. Setelah dicek, tidak ada kerusakan fatal di pesawat. "Butuh waktu 15 menit untuk mengevakuasi," katanya.
Sebelumnya, seorang petugas Bandara SSK II Pekanbaru menginformasikan pesawat TNI AU mengalami gangguan teknis di landasan. Pesawat siap berangkat pada pukul 13.30 WIB. Di landasan pesawat berhenti dan akhirnya ditarik ke apron.
Akibat kejadian ini, dua pesawat komersial mengalami penundaan keberangkatan. Dua pesawat dari Jakarta dan Batam baru bisa mendarat setelah evakuasi.
Sumber : Detik
saya kira tu pesawat, mau mintak d ganti ama yg bru. soalny dia udah ngak pede lgi terbang karna d kelilingi pesawat tentangga yg udah agak canggih.......
BalasHapustau kata lainya ngambek.....
Yang penting karena beli Scorpion tank dan Hawk 100 /200 maka mbak Tutut dpt awards dari PM Inggris Margareth Tatcher . Persoalan suku cadang susah, nggak bisa di optimalkan penggunaannya untuk operasi militer, pelurunya kurang, dan pernah di tinggal di Thailand karena kasus Crocodile alias embargo itu persoalan lain alias ya ditanggung renteng, yang penting dapat Awards.!!!
Hapusnunggu 20 thn lg mas bro kalo udh pada rontok satu2...
BalasHapusOV-10 Bronco Grounded dari 2007 tapi gantinya baru ada kemarin....
Minta di lem biru tu....
BalasHapuslempar bli baru...he..he...
Ganti ma sukron.....
Masalah yg terjadi bila Instalasi Militer ditambahi dengan kepentingan sipil.....jadi besar beritanya.....
BalasHapusya nunggu hibah lagi nanti baru grounded banyak2 zdikir berdoa perbanyak amal ibadah ,,,kalau belum ada korban gak bakalan diganti itupun diganti dengan hibah ibarad orang punya sapi banyak tapi kurus2 penyakitan lagi kan nyiksa yang ngerawat mending punya sedikit tapi gemuk2 sehat lagi kira2 pilih yang mana ,,anak kecil aja pasti tau yang dipilih,, dibilang moderenisasi gak taunya barang rongsokan pesawat yang udah banyak ngebunuh orang di irak itu jangan2 nanti pesawat F16 yang dihibah kan amerika itu ada hantunya ngerii !!!
BalasHapusya gak apalah biar hibah dari pada gak diganti kan rencananya indonesia mau jadi macan kesiangan eh salah mau jadi macan asia katanya apa benarya
BalasHapusSama saja nih Pesawat Kayak Sempak Koyak Masih Di Pakaiiii...
BalasHapusIndoooo Indooooo.... Kasian Tentara Mati Sia-sia gara-gara alutsista Tua
Mkn sdh waktunya minta ganti yg baru,atau pilot2nya da bosan pesawat kelas 3,da wktnya naik kelas ke medium fighter atau heavy fighter...
BalasHapusMakanya belajar "berdikari",kurangilah sifat yg suka jadi jamaah hibaiyyah wal bekasiyyah,kasian nanti usernya ntar klo ada apa-apa baru deh saling menyalahkan, jaman sekarang susah cari org jujur,klo dulu org pinter masih jarang tapi yang jujur banyak, sekarang anggaran pendidikan ampe 20%,banyak orang pintarnya tapi yang jujur udah langka, jgn takut pak, naikin anggaran pake duit rakyat asal dipake yang benar aja,rakyat juga nggak mau liat anaknya, TNI lemah dan mati sia2 karena alutsista tua.....
BalasHapusSetuju sekali sama semua komennya tanpa terkecuali semua untuk kebaikan NKRI,...semua yg komen saya yakin 100% hatinya merah putih..hidup INDONESIA
BalasHapusJangan sampe hawk 100/200 diganti sama euro fighter typhoon,nanti di lecehin lagi suruh ngambil di kenya deket gudang tumpukan jerami...payah bgt sibritish
BalasHapus