Sabtu, Februari 16, 2013
35
JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan Mabes TNI AD mengajukan permintaan untuk membeli helikopter tempur. Ada dua opsi helikopter yang diinginkan TNI AD, yaitu Apache dan Black Hawk. Pembelian tambahan alutsista itu dipilih dri Amerika Serikat (AS) lantaran sesuai dengan spesifikasi.
 
Namun, lantaran harga Apache terlampau mahal pilihan bakal dijatuhkan untuk membeli Black Hawk. Menurut Purnomo, pembelian itu diharapkan selesai tahun ini. Pasalnya, dana yang dianggarkan sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp 1,9 triliun lebih sudah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (BPPN).

Berdasarkan pembicaraan awal, kata Purnomo, harga satu unit Apache mencapai 45 juta dolar AS dan Black Hawk sekitar 20 juta dolar AS per unit. “Black Hawk pilihanya karena Apache mahal. Ini masih dalam pembahasan pemerintah dan belum diajukan ke Komisi I DPR,” kata Purnomo di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (15/2). 

Disampaikan Purnomo, jika pilihan dijatuhkan kepada Apache, maka proses pembelian bisa cepat. Itu lantaran pihaknya sudah mengantongi izin dari Pentagon alias Departemen Pertahanan AS. 

Purnomo menyampaikan karena TNI AD juga setuju dengan Black Hawk, pihaknya berharap rencana pembelian itu bisa lancar. Dengan begitu, satu skuadron helikopter serang bisa terbentuk. 

Alasan lainnya, kata dia, sisa waktu pemerintahan sekarang secara efektif tinggal setahun. Sehingga jika tidak bisa segera diselesaikan maka ditakutkan program yang dirancang tidak bisa berkelanjutan.

Kepala Badan Saranan Pertahanan Kemenhan Mayjen Ediwan Prabowo mengatakan, dana alokasi yang sudah disetujui sebesar 200 juta dolar AS untuk pembelian Black Hawk. Hasil diskusi dengan perwakilan Pentagon, kata dia, dengan alokasi dana sekarang hanya dapat delapan helikopter Apache, sedangkan untuk Black Hawk bisa didapat 20 unit. 

20 Black Hawk Atau 8 Apache ???

Kementerian Pertahanan tengah mengkaji untuk membeli helikopter tempur Black Hawk dari Amerika Serikat guna menambah kekuatan alat utama sistem senjata atau autsista TNI Angkatan Darat.

"Pilihannya adalah kalau gak helikopter serbu Black Hawk, ya helikopter serang Apache. Itu termasuk dalam alutsista tambahan yang kami ajukan untuk dapat melengkapi kekuatan TNI AD," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai sertijab pejabat Eselon I di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (15/2).

Menurut dia, pembelian helikopter Apache sebenarnya sudah mendapatkan izin dari pemerintah Amerika Serikat. Hanya, Kemhan menginginkan jumlah yang banyak.

"Kalau kita tidak bisa mendapatkan Apache yang cukup banyak, maka kita ingin Black Hawk. Terpenting helikopter tempur kita itu cukup banyak dan bisa untuk membangun kekuatan," kata Purnomo.

Namun begitu, Kemhan belum bisa memutuskan akan memilih helikopter jenis apa. Saat ini Kemhan sedang menghitung dari dana yang sudah disediakan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Ditargetkan, pembelian helikopter serang bisa terlaksana tahun ini.

"Kita sedang mengejar waktu karena masa bakti kita kan tinggal tahun depan," ujarnya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Darat menginginkan pembelian helikopter Apache. Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa Apache merupakan helikopter serang paling andal di kelasnya.

Menhan juga mengatakan bahwa Apache merupakan helikopter serang tercanggih saat ini, tapi TNI AD juga menyatakan tak masalah jika diganti dengan Black Hawk.

Target TNI AD, tambah dia, adalah membuat satu skuadron helikopter untuk membantu mengamankan wilayah.

Sementara mantan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo menjelaskan pemerintah mengalokasikan 400 juta dollar AS untuk pembelian helikopter serang.

"Jika dibandingkan, uang sebesar itu mampu untuk membeli 8 unit Apache karena kisaran harganya mencapai 45 juta dollar AS per unit. Jika untuk membeli Black Hawk lebih banyak lagi, mencapai 20 unit," kata Ediwan.

Perbedaan mendasar dari kedua helikopter itu, terang Ediwan, Apache merupakan helikopter serang yang bisa menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, hingga bunker, sementara Black Hawk merupakan helikopter serbu yang memiliki kelebihan bisa mengangkut pasukan dan bisa dipersenjatai, meskipun kemampuan daya hancurnya tak sekuat Apache.





Sumber : Republika

35 komentar:

  1. kenapa gak beli yg pure attack gitu loh, tepok jidat

    BalasHapus
  2. Saya rakyat Indonesia LEBIH SETUJU dengan 8 Apache daripada 20 blackhawk !

    BalasHapus
  3. huuuu penonton kecewa yg di dapet barang rongsok lagi
    dari pada black hawk masih mending black shark...
    Apache ga dapet kamov52 alligator jadi.
    Aneh yg mengambil keputusan pertahanan maunya dikibulin terus, males nyetir sendiri maunya di setirin teruuuuuss sampe ompong..
    Manja sekali pejabat itu

    BalasHapus
  4. Haduh. . .dgn anggaran 400juta dollar pilih 8 apache atau 20 blackhawk?
    Bijimane kalau 180juta dolar untuk 4 apache dan 220juta dolar untuk 11 blackhawk.

    BalasHapus
  5. Saudara2 sekalian.... kan dah jelas kasad itu maunya paling tidak satu skuadron apache!! Tapi hanya boleh beli 8 ekor!!! Tenang sudara2 sebangsa dan setanah air ending nya nanti pasti blackhawk 1 skuadron apache 1 skuadron!!!tapi memang perjalanan nya di buat rumit dulu agar tetangga tidak takut dan cemburu!!!!! Tks

    BalasHapus
  6. bokis males dengar janji janji mulu tanpa bukti...
    Anak ingusan juga bisa bikin tegang ibu dan org di sekitarnya kalau panjat tower..
    Dengan iming iming dpt mainan baru Padahal main bekas..
    Setelah meninggal barulah si ibu sadar TERNYATA uang tak ada gunanya bila ditukar dengan nyawa..
    Yah beginilah indonesia terlihat surga tapi serasa di nerak !!!

    BalasHapus
  7. Ya udah gan pindah negara aja lu!!! Kita orang happy2 aja tuh

    BalasHapus
  8. Menurut saya, black hawk bisa diganti produk pt DI. Sedangkan apache sebaiknya beli, minimal 70 buah, yang 2 buah diberikan ke pt DI dan pindad... yang lain buat nyerbu tetangga yg suka memprovokasi... ga' perlu banyak omong, atau ngancam2. Sekali provokasi langsung habisi.

    BalasHapus
  9. klo ga dpt apache mending super cobra aja, drpd beli black hawk yg pd dsrnya heli angkut, walaupun punya versi serbu tp liat aja bntuknya jd aneh....
    itu mah cm black hawk biasa yg di cantelin senjata aja,klo gt mah indonesia jg bisa bkin....
    atau klo super cobra ga mau mnding beli dr rusia, ada ka 50 black shark dll...

    BalasHapus
  10. Capee juga pake muter2.. yg di pilih lain.. apa kemarin test Amrik doang, dikasih gak apache, ada yg komen dengan duit segitu India dapat 20an kita dikasih 8 unit saja (benar gak ?). yg tau silakan sharing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nih bro harga apache india..
      http://m.timesofindia.com/india/India-US-set-to-ink-1-4bn-deal-for-22-Apache-helicopters/articleshow/15578021.cms

      Hapus
  11. Bandingan apache dgn black hawk^_^ klau di adu menang mana 8 sepeda motor sama 20 sepeda ontel ......? mana yg lebih hebat.....?

    BalasHapus
  12. black hawk mau ngga mu harus di ambil karna sudah jadi 10unit tinggal nunggu 10unit berikutnya...
    Dari pada kena kartu kuning karna brita dari media luar juga sudah mempublikasi tntang pembelian black hawk RI..

    Gini bro, Kalo masalah harga apache tergantung customnya bro..
    Semakin tinggi spesifikasinya semakin tinggi pula harganya
    itu sih urusan pihak militer saya ga tahu menahu..
    Harga akan terlihat Dari mulai Varian apache, engine, mobile, senjata dll yg bisa merubah harga apache tersebut..

    BalasHapus
  13. yg penting sama sama membawa hellfire semakin canggih klo black hawk dan apache bisa terwujud pasti membuat tersenyum para angkatan darat saat bertemu di medan laga...
    Lumayankan bisa bikin hujan buatan sekaligus memberi rasa nyaman untuk ad kita
    walau masih di dalam angan angan...
    Please dont bailout, roger
    o.k launch, woooow goodluck

    BalasHapus
  14. Black hawk,..??? Mending BATAL

    BalasHapus
  15. Knp harus milih black hawk klau apache kemahalan beli aja super cobra harga lebih murah dibanding apache dan kelasnya sama dengan apache

    BalasHapus
  16. Aduuuhhh....
    Kemenhan aneh.
    Maunya banyak aja, tp hak mikir gaharnya.
    Sama aja kayak beli bakso. Dipilih Penting baksonya yang banyak, bukan rasanya yg enak

    BalasHapus
  17. mo beli Aphace aj ruwetny bkn main.. Low TNI AD minatny ke Aphace y hrz ke Aphace ndk usa ganti inilah itulah,mnckupkn anggaranlah.jgn2 da bdn intilejen ttangga yg da mnyusup utk mggembosi pmblian alutsista dlingkungan kemhan. hehehe..aku stuju dgn APHACE aja.. Bravo TNI ku..

    BalasHapus
  18. TANGGUNG F35 SAJA YAAA

    BalasHapus
  19. udah mulai ngawur ni kebijakany, klau mau dapat banyak beli aja heli rmot control d klapa gading, dapat itu 100 skuadron............

    BalasHapus
  20. Bahasa intelijen itu "kemahalan, ruwet, dll" tujuannya adalah meredam perlombaan senjata di kawasan!!! Tapi yakin lah apache pasti kita miliki satu skuadron!!! Tks !!!

    BalasHapus
  21. @patriot : hhahaaha...
    Bagus komennyaa.....
    Bener tuh.
    Para petinggi tuh aneh, maunya yg banyaaaak.. biar banyak masuk kantong juga kali yaa...????

    BalasHapus
  22. ealah...kalo ujung2nya cuma black hawk yo mending beli Super Puma saja,sama2 buat angkut2,kalo gak gitu ya Mi-17 yg lebih murah n gak kalah hebat kok...
    Apache batal paling gak Cobra apa Ka-52,Eurocpter Tiger kan juga ada...
    pasti nie ada udang di balik sarung kok kayaknya beli dari amrik adalah suatu kewajiban....

    BalasHapus
  23. Pak Menhan ingat doktrin perang Erwin rommel perang dunia ke-2, menempatkan alutista berdasarkan kebutuhannya. beli aja apache 8, attack helicopter bagusnya ya kelasnya attack helicopter. untuk transport dan utillity, kan pastinya ada pengawalnya seperti ATGM helicopter atau gunship helicopter. Ingat perang teluk.

    BalasHapus
  24. asli TNI AD ngga ada yang tau jenis alusista ya, kalo mau beli heli tempur belinya ya AH-64 Apache,AH-1Z Viper, atau Mi-28N aja..... kalo beli heli angkut harga 20 Black hawk itu setara dengan 60 Mi-17 Rusia.....dan Kapasitas angkut Mi-17 itu 2 kalinya black hawk..... ketauan ada apa-apanya

    BalasHapus
  25. alasan ameriki yg membuat harga apache melonjak :
    http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/ri-beli-8-helicopter-apache-untuk-operasi-di-papua/

    harga Sebelum melonjak :
    http://www.timesofindia.com/india/India-US-set-to-ink-1-4bn-deal-for-22-Apache-helicopters/articleshow/15578021.cms

    BalasHapus
  26. pokoknya APACHE...!!!!

    BalasHapus
  27. Ano 05.37, Pengadaan / Pembelian alutsista dari AS itu sarat dg aspek politis, secara teknis bukan prioritas utamanya. Militer kita paham betul perihal material yang akan dibeli karena mereka sudah diperkenalkan dan atau diberi kesempatan uji coba. Jadi yg awam jangan menggurui mereka, apalagi menyangka mereka belum atau tidak mengenal material alutsista yg dibutuhkan oleh satuannya.
    AL misalnya lebih senang dg helikopter yg bilah rotor yg dpt di folding, dan tidak menyukai heli yg tidak memakai roda, karena akan memakan tempat dan dlm kondisi landing pd saat kapal berlayar sangat riskan. AL dulu mempunyai Heli AKS MI-4 dan Wasp, dimana pd saat landing maka dari geladak kapal di helipad akan keluar magnet yg akan lansung mencekeram dasar body heli, dg demikian dlm kondisi kapal berlayar yg tdk stabil heli tetap dpt landing dg selamat dan aman. ( Kalau sempat ke buritan kapal Frigate ex van Speijk coba saja lihat dan tanyakan ke ABK)
    Tidak demikian dg heli Bell - 412 EP.atau BO -105. Yg dioperasikan AL, pilotnya Jagoan sekali walau posisi hoveer sangat memeras tenaga dan konsentrasi penuh, karena lengah sedikit atau kurang perhitungan matang tidak ada hitungan kedua buat mereka.
    Pilot AD yg sudah pengalaman, akan mengatakan bahwa Bell -212 dg Bell -412 lebih kuat dan perkasa Bell - 212, pengalaman membuktikan suara mesin Bell - 212 menyulitkan kepastian posisi helikopter karena yg terdengar suara bergemuruh dari heli tsb, dg 2 bilah bladenya yg lebih lebar dan kuat, Bell - 212 mampu mendarat di helipad darurat tanpa takut dg dahan, cabang apalgi ranting pohon dibanding dengan Bell - 412.
    Dlm manuver abilitynya, 212 mampu meliuk dan mundur terbangnya saat dihujani tembakan peluru musuh, yg mana 412 sulit untuk melakukan.
    212 maupun 412 sangat bagus untuk mendaratkan infantery karean dpt hoovering rata dg tanah, yang sulit dilakukan oleh helikopter lain, sehingga kaki parajurit dpt keluar tanpa harus keseleo dan atau terkilir.

    BalasHapus
  28. Ya deh nurut pak
    Jadi menhan aja ya

    BalasHapus
  29. Kok peralatan smua di borong ke amrik.....padahal dulu kita sempat di embargo....apakah karena satu partai dgn obama

    BalasHapus
  30. Alasan lainnya, kata dia, sisa waktu pemerintahan sekarang secara efektif tinggal setahun. Sehingga jika tidak bisa segera diselesaikan maka ditakutkan program yang dirancang tidak bisa berkelanjutan.

    Biar menhan cepetan dapet komisi nih.
    Kan biasa pemerintah selalu nyari uang saku akhir jabatan

    BalasHapus
  31. kalau mau di adu apache vs KA50 black shark, ya menang KA50 black shark kemana manalah, black shark satu satunya helikopter di dunia yang bisa bermanuver jungkirbalik 360 derajat, apache bisa gak? hahaha.... helikopter letoy mau di beli...
    nih dia gue kasih linknya selamat bengong...
    http://www.youtube.com/watch?v=NQier6Fina8
    http://www.youtube.com/watch?v=hIrHtHCACIw

    BalasHapus
  32. gayaa dan tingkah laku penguasa sekarang ini jadi terigat orde baru ,serba maniss bedanya sekarang intel antek proo embargo ikut commen di block ini ,gimana tidak apache ,black hawk itu ada jaminan gak di embargo ? siapa yg akan bertanggung jawap apa yg commen di atasss .menhan purnomo gebet amat belanja alutsista dari usa patut di pertayakan ? " jabatan penguasa sekarang tinggal seupilll dan itu duwit rakyat harus di pertanggung jawap kan ! apache longbow harganya lebih mahal dari (havok 28) hampir 2kali.lipat kualitass angkat senjata keselamatan pilot havok 28 lebih unggul ,doble rotor anti.panass sulit di jangkau rudal panggul ,havoc 28 jaminan embargo tidak adaaa bisa produksi bersama alih tehnologi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow ..ada bennar nya igat setelah di embargo pada gumpet kayak kodok jawa di siram air licikkk .D

      Hapus
  33. Ssst...presiden kita sangat senang dengan hal2 yang berbau amrik makanya dari nama partai sampai sampai kebijakan politiknya cenderung ke arah sana, kalau saya pribadi mending ambil dari oom rusky aja kualitas mungkin ngga beda jauh tapi harga kan lebih miring akibatnya kan dapetnya bisa lebih banyak lagian ngga ada lagi tuh embargo2an oom rusky kan juga udah melunak mau ngajari kita teknologi mereka.

    BalasHapus