Sabtu, Februari 02, 2013
14
MOSCOW-(IDB) : Industri militer Rusia menggandeng Italia untuk membuat kapal selam baru. Namun, uniknya, kapal selam itu tidak akan dipakai militer Rusia maupun Italia melainkan khusus dijual ke mancanegara.

Perusahaan alat utama sistem persenjataan Rusia, Rosoboronexport, bekerja sama dengan Fincantieri memperoduksi kapal selam S1000. Desain konsep kapal selam itu sudah selesai dibuat para pakar di Rubin Central Desihn Bureau of Marine Engineering dengan Fincantieri. 

Perusahaan kapal asal Italia itu juga telah memamerkan maket S1000 dalam pameran International Naval Defense and Maritime Exhibition dan di Konferensi Euronaval pada 2008. "Arsitektur kapal selam telah dibuat, perlengkapan telah disusun ulang dan sistem tempur terintegrasi juga sudah didesain," kata Enrico Bonnetti, Direktur Komersial Fincantieri. 

S1000 memiliki panjang 56 meter dan badannya berdiameter 5,5 meter dengan bobot 1.100 ton. Kapal ini dibuat untuk menyelam hingga lebih dari 250 meter dan, saat di bawah permukaan laut, berkecepatan hingga melampaui 14 knot. Kapal selam itu bisa mengangkut 16 awak dan enam tentara operasi khusus.

Sistem tenaga dorong S1000 mencakup dua generator disel, sebuah aki, sebuah motor elektrik dan sistem AIP dengan generator elektrokimia. Mengingat ini proyek patungan, komposisi peralatan buatan Rusia dan Italia dibuat sama imbang.

Kapal selam non nuklir itu didesain untuk mampu terlibat perang anti kapal selam, misi pengintaian, pendukung operasi khusus sekaligus mengantar pasukan bawah laut.  




Sumber : Vivanews

14 komentar:

  1. Russia dg mempraktekkan filosofi " Penetration Pacifique " alias penetrasi secara halus dan mencoba meninggalakan filosofi " Air Hangat"
    Dg kemampuan penguasaan teknologi dan sekarang didukung oleh perekomian yg stabil berkat pendapatan dari Sumber daya Mineral berupa Gas bumi dan Minyak, wajar saja kalau Jerman mungkin sekarang Italia juga tidak malu-malu lagi mau diajak untuk menghasilkan teknologi tinggi yang dipersiapkan untuk pasar luar. Pandai benar, si Russie ini bermanuver agar produksinya tidak ter-stigma buatan negara Russia yang beraliran Komunis seperti yang masih lekat di banyak masyarakat.padahal Komunis sendiri sudah habis.
    Bagaimana Indonesia menyikapi hal tersebut? Monggo di koment yg santun.

    BalasHapus
  2. Kelihatannya kapal ini sekelas dengan Chang Bo Go, tapi dia lebih baik dalam hal ketahanan menyelam karena sudah dilengkapi dengan AIP. Awaknya juga sedikit, cocok digunakan di bagian barat perairan Indonesia yang lebih dangkal. Kapal ini juga bagus untuk misi infiltrasi dan sabotase pasukan khusus. Hanya pertanyaannya mengenai persenjataan akan menggunakan standar NATO atau Rusia atau malah bisa dua-duanya

    BalasHapus
  3. bisa jadi dua duanya pak standar nato dan russia. cocok sekali buat infiltrasi daerah lawan..dan di perairan yang dangkal. sebagai counter submarine bentuk kecil dan senyap namun tetap mematikan, kapal selam seperti inilah yang pas untuk menjaga kedaulatan NKRI.

    BalasHapus
  4. Hmmm.... belum tau banyak tentang spek-nya kapsel baru ini. jadi untuk sementara saya masih pro chang bogo.

    Kalo soal AIP, chang bogo bisa disusul pemasangan AIP-nya. Armada chang bogo korsel yang buatan thn 90-an belum ada AIP tapi kini sebagian sudah pasang AIP. Jadi kalo nanti kita punya duit lagi chang bogo punya kita juga bisa aja nyusul AIP-nya.

    BalasHapus
  5. kapal selam ini kemampuannya menyelan sangat rendah, hanya 250meteran..., ini hanya mampu beroperasi dilaut dangkal.

    masih lebih unggul cbg versi Indonesia yang sekarang proyeknya lagi dikerjakan berdua sama korsel. Semoga suatu saat Rusia berkolaborasi dengan Indonesia untuk proyek Kapal Selam Modern.

    Tapi salut buat rusia. Good Luck.

    BalasHapus
  6. Bisajadi Rusia lagi ngintip tehnologi Nato,seperti baru baru ini Rusia juga beli kapal ampibi dari perancis.Yang pasti tehnologi nato lebih andal dari Rusia seperti ketahanan ,dan mutu barang produksi Nato lebih unggul dari Rusia.Seperti mesin Shukoi time oferhoul lebih pendek dari pesawat sejenis produksi barat..Sekalian belajar memproduksi barang yang lebih bagus tapi efisien dalam Maintenance.Tapi siapa yang bakal beli?? pertimbangannya andai ada satu gejolak ,ketegangan antar Rusia dan barat tentu rawan embargo dari satu pihak.......

    BalasHapus
  7. Pada masalah technology tinggi Russia sama saja setingkat dg negara maju lainnya. Kalau toch Russia beli kapal dari P'cis untuk membuktikan secara politis bahwa Russia sekarang tidak seperti USSR. Perihal mesin Shukoi, Russia memang punya filosofi lain dg pihak AS dan sekutunya, dimana filosofi Russia adalah ini mesin perang jadi ya harus benar-benar handal, jangan sekarang businya yg rusak nanti menyusul carbuerator, dsb-nya berbeda dg negara lain yg filisofinya adalah jualan spare-parts, krn dg jualan s/p saja penghasilannya lebih banyak dari jualan mesinnya sendiri.
    Sbg contoh lain, Russia sdh punya kemampuan mengorbitkan "Sputnik" disusul anjing "Chaika" dan setelah itu " Yuri gagarin " sebagai kosmunot pertama dunia pada tahun 1957-an kemudian disusul 'Maria Therezkhova" baru AS menyusul dengan mengorbitka kapsul "Gemini"
    So, untuk urusan teknologi Russia tidak kalah dengan Negara maju yg lain yang anda sebutkan. Coba banyak membaca, biasanya kawula muda senengnya "Googling" sekilas.

    BalasHapus
  8. makanya yg paling aman bebas embargo ya Indonesia harus belajar mandiri kayak iran misal.saya rasa mampu kok Indonesia asal Pemerintah konsisten n LSM gak banyak bacot.pada gak mikir apa kalo pertahanan rapuh n sewaktu-waktu LCS meletus mau gak mau pasti Indonesia terlibat.

    BalasHapus
  9. siapa bilang senjata buatan Rusia kalah canggih sama Nato...
    liat aja tuh yg paling gampang antara senapan M16 sama AK 47....

    BalasHapus
  10. INDONESIA lah yg paling canggih, tanpa mesin tongkatnya empu gandring bisa terbang tanpa terdeteksi radar....mantaaaaaaaaaaaaaaappp'

    BalasHapus
  11. Tehnologi Rusia memang sama canggihnya dgn barat.Tapi cara produksi barang yang efisien,layanan purna jual dan tata kelola perusahaan untuk bisnis masih jauh dari barat,yang sudah lama pro bisnis,karena kapitalis.segala sesuatu di ukur uang....(uang ne pirooo. ?)Bukan seperti Rusia yang mengandalkan pertemanan dan pasar tradisional untuk jual barang.Saat ini Rusia masih mengandalkan hasil migas untuk perekonomiannya.Bisa bikin bagus tidak menjamin barang laku di pasaran.Buktinya produk rusia tidak banyak mendunia,selain produk militer itupun pertimbangannya politis.Jadi bisa dibilang salah satu cara Rusia untuk belajar bisnis menembus pasar dunia ,keluar dari pasar tradisionalnya.Juga sama halnya sukhoi Passengerjet komersial yang dijejali jeroan barat ,agar pasar jualannya tak terbatas.Beruntung china yang cepat menyerap cara kapitalis barat dalam bisnis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komen anda bagus, bahkan waktu Oom Putin memberi State Kredit 1(satu) milyar $ untuk pembelian Alutsista, Ruskie tidak minta dibayar dg L/C tapi minta dibayar dg CPO, Karet Alam dsb-nya. Di Indonesia terhalang dg kenyataan bahwa CPO dan Karet Alam sudah banyak yg dikuasai Kapitalis yg tidak peduli dg kepentingan Nasional kita.

      Hapus
  12. intinya tapi tetap aja faktanya "the biggest weapon dealer in the world" tetap dipegang oleh "U Know Who" the president who once live in indonesia when his childhood and former the student of menteng elementary school is the winner.Congratulation for "every exporters" for their's effort on blood and money.The only thing we can do just become the audience or a victim and that's a fact.
    The main question is "until when" ???

    BalasHapus
  13. Sistim kapitalis di imbangi nasionalis tinggi adalah paduan yang bagus untuk Indonesia.Langkah pemerintah menstop export bahan baku seperti,biji besi ,nikel,pasir(padahal pasir yang dijual mengandung bahan tambang lainnya yang belum di pisah, tapi dhargai sebagai pasir laut biasa) adalah contoh yang bagus .Mendorong /Memaksa pemilik modal asing berinvestasi di Indonesia.Pemerintah masih teguh mempertahankan pelarangan penjualan bahan baku tambang sampai saat ini.Walau mau di aduakan ke wto oleh Jepang.Berapa banyak lapangan kerja terbuka,export bernilai puluhan kali lipat dari pada bahan baku,bila sudah jadi barang setengah jadi seperti lembaran aluminium,atau blok mesin.Semoga saja pemerintah masih teguh sampai pemerintahan selanjutnya.Bolehlah optimis dalam waktu yang tidak lama lagi Indonesia jadi negara maju,asal pemerintahan berikutnya tetap teguh melanjutkan apa yang sudah dimulai sekarang.Musuh kita bersama adalah dari dalam negri sendiri ,orang Indonesia sendiri yaitu KORUPTOR.Kalau tidak ada pejabat,politisi yang mau terima suap baik dipusat ataupun daerah dari pengusaha asing.Mereka (asing pemilik capital)bisa apa???Koruptor ,bisa bikin uu,kebijakan,peraturan pesanan asing yang merugikan bangsa dan negara itu yang paling bahaya,suap sulit di buktikan kecuali tertangkap tangan.Apalagi negara kita belum menjadikan pembuktian terbalik untuk kekayaan seorang tersangka suap.Salut buat team ekonomi kita yang dipimpin oleh orang yang punya visi jauh kedepan.Jadi mentri jangan sektoral ,cuma memikirkan penerimaan negara dalam 2 thn kedepan,Pembebasan pajak untuk perusahaan asing sebelum explorasi migas perlu diberikan.Cadangan minyak terbukti kita terus turun kalah jauh sama Malaysia.Bisnis tambang migas beresiko tinggi.,perusahaan bisa rugi trilyunan apabila tak berhasil menemukan migas yang layak produksi ,ditambah lagi belum apa apa sudah kena pajak.Siapa yang mau tanamkan modal trilyunan bila begini.Siap siaplah pendapatan dari sektor migas menurun drstis,karena tak ada yang mau inves di bidang migas.Maaf mbah Boleroes aku jadi ngelantur kesana kesini,monggo di koreksi bila salah mohon maaf .Aku cuman ingin bangsa ini maju.

    BalasHapus