Rabu, Januari 16, 2013
15
JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (16/1), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Mr. Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Saat menerima kunjungan Dubes Rusia, Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI R Ediwan Prabowo dan Sekretaris Ditjen Strahan Kemhan Laksma TNI Uus Kustiwa. Kunjungan Dubes Rusia ini merupakan kunjungan perkenalan sebagai Duta Besar Rusia yang baru sejak awal minggu ini. Wamenhan berharap hubungan baik kedua negara dapat terus terjaga terutama dengan Kementerian Pertahanan.
 
Dubes Rusia menyatakan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Rusia merupakan komponen yang sangat penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Karena itu, Dubes Rusia berharap dapat melanjutkan hubungan baik dan kerjasama-kerjasama penting yang telah terjalin antara kedua negara.

Sementara itu, Wamenhan meyakini bahwa Duta Besar Rusia yang baru akan dapat cepat menyesuaikan diri dengan Indonesia karena dari latar belakang penugasannya pernah menangani Asia Tenggara. Wamenhan juga menjelaskan bahwa dirinya lah yang pertama kali menandatangani piagam kerjasama pertahanan kedua negara di Moskow yang saat itu disaksikan oleh Presiden kedua negara, sehingga Wamenhan merasakan peningkatan hubungan pertahanan antara kedua negara yang cukup signifikan.

Hubungan pertahanan antara Kemhan RI dan Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan banyak manfaat terutama dalam bidang pengadaan Alutsista untuk TNI. Wamenhan memberikan saran agar kerjasama pertahanan yang ditandatangani diperluas tidak hanya dalam bidang logistik pertahanan tetapi juga kegiatan pertahanan secara luas.

Kementerian Pertahanan RI siap melakukan pertemuan lebih lanjut untuk memformulasikan suatu dokumen kerjasama kegiatan di bidang pertahanan dan militer sebelum Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada tahun 2014 nanti. Kerjasama yang lebih luas ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama pertahanan tidak hanya dalam satu aspek pertahanan saja. Wamenhan berharap kerjasama tersebut meliputi peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertahanan dan TNI.

Mengenai perluasan cakupan bidang kerjasama pertahanan, Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan hal itu dapat dibicarakan dalam Sidang Komisi bersama kerjasama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan pada minggu depan di Jakarta. Dubes Rusia berharap sidang komisi bersama ini dapat membuahkan hasil dalam rangka memperluas kerjasama pertahanan kedua negara. Dubes Rusia mendukung kemungkinan perluasan kerjasama pertahanan dalam hal peningkatan potensi-potensi militer yang diwujudkan dalam kegiatan bersama militer kedua negara.




Sumber : DMC

15 komentar:

  1. Sangat mengharap pemerintah sadar dengan kesalahannya terperangkap dengan hibah F 16 AS, hibah ini telah membatasi kemampuan tempur & efek deteren AURI & diplomasi RI, ini sangat jelas & sangat menguntungkan all JIRAN (bagi yg tdk tahu maksud hibah F 16 AS, seolah RI dpt durian runtuh, dpt pswt bnyk & hebat, padahal hanya meningkat sedikit, tp membuat RI tdk lg beli Sukhoi, shg AURI jd terbatas, itulah tujuan AS shg negara dikawasan aman & tdk oerku takut thd RI)..sadarlah RI..pada gak percaya, silakan cek all Jiran trmsk Aussi skrng adem ayem...maka secepatnyalah terima tawaran paman Putin,, terima itu SU 30MKK, SU 35 BM, T50 Pakfa, KS Kilo Improved/Amur Class, Air Defense S300, Rudal Pantzir, MBT T90 dll...bertahap terimalah..Amerika tetaplah Amerika, Inggris tetaplah Inggris, mereka bukan sahabat sejati, bukan sahabt dlm suka & duka,,namun Rusia adalah sahabat lama.. meski Indonesia sedang dirundung duka..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbayarnya pake duit...bukan cuma salaman aja...lha daftar belanjamu segitu pake duit siapa????? Warisan keluargamu?.....lagian memang Russia nawarin semua 'menu' itu?....tulisanmu ada fakta pendukung ato nggak?...jangan2 cuma ungkapan curhatmu aja...

      Hapus
    2. Ulasanmu bagus aku setuju...pokoke russia ae...dulu Indonesia jadi macan asia militernya karena unisoviet/rusia,bkn karena sibritish atau uncle sam,..!!!???

      Hapus
  2. Makanyaaa.... jangan cuma bisa ngeblog aja. Jadi Menhan ato jadi Kastaf TNI, biar bisa ambil keputusan. DIJAMIN keputusan kamu juga akan menuai kritik keras. Kamu OMDO di blog ini aja udah ada yang ngeritik, apalagi mau ambil keputusan alutsista.

    BalasHapus
  3. ngomong seenak jidat, pas dulu ditawarin proyek bersama tank medium aja gak dijawab2, sekarang ngarep kerjasama ditingkatkan? palingan andaikan ditawarin lagi juga gak dijawab lagi, semua yang di istana sama gedung kura2 cman bisa ngomong doang

    BalasHapus
  4. Yg jelas,,para pengambil kebijakan militer negara ini plin plan,,,tdk mempunyai doktrin militer yg jelas,,,dan tdk mempunyai visi membangun kekuatan militer dr pola defensiff ke pola yg pro aktif dinamis,,,,kita menggangap tdk akan pernah ada konflik di kawasan,,padahal jiran sudah mulai berani menampar muka kita pakai tai,,,TNI disibukan ke urusan politik,,so mungkin skrg baru sdar klo kita sudah ketinggalan jauh dengan sistem pertahan semesta kita,,,,

    BalasHapus
  5. Rusia nyatai aja kok, kalo indo lagi butuh ya kesana, kalo lagi nggak ya gak papa, mereka dah tau gimana keinginan indo.

    BalasHapus
  6. BAGUS ! Teruskan kerjasama Indo-Russian, seperti era Soekarno dulu, kalo malaysia kerja sama ama blok barat kita harus di utamakan kerja sama ama blok timur (Russia, etc) kita jangan ketergantungan ama blok barat (AS, Inggris etc yg sering melakukan embargo) tapi tetap diutamakan sebagai negara non blok yg bebas kerja sama ama blok mana pun tanpa adanya permusuhan, semoga kerja sama Indo-Russia tetap berjalan, dan kapal selam kelas KILO, Sukhoi, dan yg lainya harus kita EMBAT ! Jangan sampai kita melewatkan kapal selam secanggih itu dan pesawat kelas turbo itu, INDONESIA HARUS MEMBELINYA ! Tidak ada kata lain selain WAJIB, semoga pembelian KS itu indonesia emang membelinya, dan gebrakan Ausie, jepang dan negara2 tetangga kita ampe stroke,, ha ha ha,

    BalasHapus
  7. rangkul terus rusia, mereka dalah teman sejati dari dulu sampai sekarang masih setia untuk membantu kita diwaktu suka maupun duka...JAYALAH INDONESIA'

    BalasHapus
  8. doktin militer indon tu ada tapi gampang di belokkon n gak bs berpikir jauh ke depan kerena terlalu ego dan merasa lebih karena punya kekuasaan..doktrin militer indo di belokkon hanyak dengan hibah ular beludak f16 yg harusnya sdh di t4sampah..karena mereka yg ambil keputusan bukan orang2 yg patriotik murni tp patriotik kekayaan ...dan mereka jg menjadi calo terselubung ..alutsista yg sdh cocok pun akan dikatakan tidak baik apabila meraka jg tdk mendapaykan sesuatu....seperti pepatah mgtkan sebelum sawah terisi air maka selokannya terisi duluan..nah selokan2 inj lah kantung2 merka itu....dan di tambah jg dgn pemimpin yg plin plan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. abis nulis indon trus indo, kok seperti bingung gitu bro?

      Hapus
  9. F-16 dibeli supaya Indo ndk terkesan ketimuran..... Beli dikit lah dari barat....supaya mereka ga galau. Kalo daftar belajaan US cuma itu doang + apache....yg laen Russia, Korea, dalam negri

    BalasHapus
  10. BENER sekali bong MICHAEL itulah kebijakan yg diambil pemerintah indo

    BalasHapus
  11. Semua pendapat benar ingin NKRI jangan sampai menjadi terperosok, ttp presiden kita sdh menyiapkan alutsista kita sejak tahun 2006 melalui BUMN disiapkan agar mulai buat alutsista sendiri dan pengaruh orba thd NKRI masih kuat utk memberikan policy. Kekuatan AS di Indonesia sangat kuat shg hrs punya strategi utk masuknya rusia tdk langsung ,ttp melalui pecahan rusia utk pengadaan alutsista dan sdh disiapkan uu alutsista utk pembelian hrs dr dlm negeri serta baru pergantian pemerintah selanjutnya kemana arah policy NKRI. Jayalah NKRI........

    BalasHapus
  12. Sikap Blok Barat terhadap Indonesia itu memakai moto : "Be close to your friends, but be even closer to your enemy" artinya kira-kira : Dekat-dekat lah dengan temanmu, tetapi lebih dekatlah dengan musuhmu" ... jadi kebaikan Blok Barat ke Indonesia adalah berusaha dekat dengan musuhnya agar dapat memantau dan mengontrol perkembangan kita. Segala macam bentuk hibah alutsista, latihan bersama, ketawa bersama itu harus disikapi juga dengan ramah dan ketawa juga tapi DENGAN KEWASPADAAN YANG TINGGI ...
    Indonesia mengambil jarak yang sama dengan Blok Barat dan Timur sambil membangun sendiri kekuatan alutsistanya sudah merupakan jalan yang benar itu. Pada saatnya ketika kita sudah kuat, baru kita bisa menunjukkan sikap kita yang sebenarnya. Kalau sekarang kita menunjukkan sikap yang keras,kita akan dihancurkan dari dalam ... lihat saja kembali menghangatnya Aceh dan Papua ... perang asimetris semakin meningkat ... momentum pemilu 2014 akan dipakai lagi untuk melemahkan kita ... oleh karena itu WASPADALAH WASPADALAH ...

    BalasHapus