Illustration |
BEIJING-(IDB) : Ilmuwan China mengembangkan teknologi jubah
baru yang dapat mendistorsi cahaya. Dengan demikian, jubah tersebut bisa
digunakan untuk mengelabui musuh untuk tentara di medan perang, bahkan
pesawat terbang selama terjadinya pertempuran.
Dilansir Theregister, Rabu (23/1/2013), ilmuwan transformasi optik membuat terobosan dalam beberapa tahun belakangan ini. Mereka dapat "memanipulasi" cahaya sedemikian rupa untuk membuat objek terlihat.
Tie Jun Cui dan tim peneliti di Southeast University di Nanjing mengembangkan perangkat cloaking (jubah tembus pandang) yang terbuat dari ribuan resonator. Resonator ini diatur dalam lingkaran yang konsentris.
Menurut ExtremeTech, dengan sistem tersebut, maka secara efektif cahaya yang masuk pada objek akan terdistorsi. Sehingga, membuatnya seolah terlihat lebih kecil dan menciptakan dua "gambar hantu" di kedua sisi.
Peneliti asal negeri Tirai Bambu ini melaporkan temuannya dalam makalah Creation of Ghost Illusions Using Metamaterials in Wave Dynamics. "Dengan menggunakan teori transformasi ruang dan kemampuan rekayasa metamaterial, kami mengusulkan dan menyadari ilusi perangkat 'hantu' fungsional," tulis peneliti.
Dengan kata lain, "perangkat ilusi hantu" ini dapat menyamarkan objek yang menggunakan jubah tersebut. Sehingga, tentara bisa berkamuflase atau membuat pesawat tempur terlihat seperti dua burung. Laporan yang ditulis peneliti juga menyebutkan, teknologi kamuflase ini diperuntukkan untuk bidang pertahanan dan keamanan.
Dilansir Theregister, Rabu (23/1/2013), ilmuwan transformasi optik membuat terobosan dalam beberapa tahun belakangan ini. Mereka dapat "memanipulasi" cahaya sedemikian rupa untuk membuat objek terlihat.
Tie Jun Cui dan tim peneliti di Southeast University di Nanjing mengembangkan perangkat cloaking (jubah tembus pandang) yang terbuat dari ribuan resonator. Resonator ini diatur dalam lingkaran yang konsentris.
Menurut ExtremeTech, dengan sistem tersebut, maka secara efektif cahaya yang masuk pada objek akan terdistorsi. Sehingga, membuatnya seolah terlihat lebih kecil dan menciptakan dua "gambar hantu" di kedua sisi.
Peneliti asal negeri Tirai Bambu ini melaporkan temuannya dalam makalah Creation of Ghost Illusions Using Metamaterials in Wave Dynamics. "Dengan menggunakan teori transformasi ruang dan kemampuan rekayasa metamaterial, kami mengusulkan dan menyadari ilusi perangkat 'hantu' fungsional," tulis peneliti.
Dengan kata lain, "perangkat ilusi hantu" ini dapat menyamarkan objek yang menggunakan jubah tersebut. Sehingga, tentara bisa berkamuflase atau membuat pesawat tempur terlihat seperti dua burung. Laporan yang ditulis peneliti juga menyebutkan, teknologi kamuflase ini diperuntukkan untuk bidang pertahanan dan keamanan.
Sumber : Okezone
mantapppp ....ayo ilmuan indonesia maju terus....kalau merwka bisa kita juga pasti bisa....
BalasHapusBikin tempe juga bisa...
BalasHapus>Anonim, semangat dan kepenginan she sah-sah saja, tapi tidak semua yg dilandasi semangat dan keinginan itu dapat terwujud.
BalasHapusEmangnya bikin "Uli" apa?
Belum apa-apa sudah mantappp, dan wooouuw sambil guling2.
Wah bapak bapak ini rekk ketinggalan jaman
BalasHapusKita loh sudah buat itu sejak berabad abad lalu
G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ percaya : demit,setan,jin,kuntilanak dibuat penampakan
Santet :paku,silet,palu,kaca di buat tak tampak
G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ perlu ilmuwan butuhnya DUKUN broo
G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ perlu penelitian yg perlu sesajen-nya
Gimana sii cintai produk produk dalam negeri donkk
dalam ilmu fisika dan rekayasa sih indonesia sebenernya sudah mampu hanya saja kemalasan dan keragu-raguan dari pihak pemerintah pusat untuk melakukan riset yg lebih mendalam karena membutuhkan material yg masih sulit untuk ditemui disini..
BalasHapusjubah yg china buat itu versi lama kita bisa membuat yg lbih ampuh dari itu..
Sekarang tinggal Pemerintah kita aja maunya slalu cepat dan praktis tidak mau mengeluarkan uang banyak untuk kemajuan bangsanya sendiri..
Untuk pembuatan ada uangnya gak??? Sudah bicara kesenjangan hidup untuk ilmuwan saja sudah bagus!! :(
kalo ada maling yg pakai jubah kaya gitu ceburin kelumpur lapindo
liat tuh si dahlan teknologi orang maen renov aja!!
BalasHapusDia tabrakan yah sudah selesai teknologinya..
Betul juga ya di lemparin tanah liat atau lumpur..
Ntar juga nongol wujud aslinya.. Kocak
kalau sudah pakai jubah ini pasti ngintip dulu ketetangga sebelah
BalasHapussaya pernah lihat untuk versi militer barat disalah satu stasiun tv memang ada jadi klo pake baju tsb sama sekali tdk terlihat pun dg senapanya(untuk prajurit serbu)tapi bentuknya mirip pakean penyelam bkn jubah.
BalasHapusKita punya KOLOR IJO. Dijamin 'stealth' kalo diantara dedaunan.
BalasHapusbukannya dari dulu tentara kita udah lebih maju peralatannya,sembunyi di balik ilalang ato pohon pisang aja bisa nggak kliatan,bahkan rompi peluru tembus pandang,jadi pelurunya cuma lewat disampingnya ato klo kena bajunya doang bolong-bolong, boro-boro dagingnya tembus,kulitnya lecet juga enggak,bahkan mampu mengendalikan kondisi alam,bisa tiba2 timbul kabut tebal atau hujan badai yg buat musuh bingung,tapi emang enggak semua personelnya pake soalnya teknologinya rumit.....huehuehehuehe
BalasHapusItu dulu, sekarang walau ngebaca mantra ribuan kali nggak ngaruh, masBro.
BalasHapusmao kolor ijo ke, robot gedek ke, mr.gepeng ke itu kan stealth permanen semua...
BalasHapusBukan kamuflasu 1badan 2gambar kaya jurus bayangan gitu
coba tanya ke ahlinya http://www.yohanessurya.com/news.php?pid=203&id=197
imba banget dah ini negara malingin teknologinya, keknya 1-2 tahun lalu udah ada deh di US, malinginnya cepet amat
BalasHapusApa indon nak bikin jubah ha...ha... Bisa hanya bikin gaduh dan banyak cakap
BalasHapusJonindo kapan ke malaysia jadi TKI lagi jon kita berangkat kesana yuk cari rezeki jadi tukang jual jamu di malayasia di indonesia uang sudah pada di koropsi
BalasHapusSiapa bilang Indonesia tidak bisa bikin jubah kamuflase. Itu cuma masalah rumus dan rekayasa fisika. Apalagi Indonesia juga punya ilmuan fisika kaliber dunia Prof. DR Yohanes Surya. Tidak ada yg sulit bagi ilmuan2 Indonesia. Kita ambil contoh aja, Indonesia berhasil membuat sebuah teknologi anti radar dengan menggunakan pasir pantai di banyuwangi yg katanya mengandung silikon. Sehingga ketika di ujicobakan oleh sebuah plat, plat tersebut tidak bisa terdeteksi radar. Itu hasil karya ilmuan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Memang untuk mengembangkannya lebih lanjut membutuhkan biaya yg sangat besar. Tetapi bukan hal yg mustahil bagi Indonesia kalau pemerintahnya mendukung. Contoh lain, kita telah berhasil membuat nuklir cair menjadi CT Scan tubuh oleh BATAN (Badan Teknologi Nuklir). Dan itu hanya baru ada didunia saat ini, sampai2 amerika serikat aja tertarik untuk ikut mengembangkannya bekerja sama dgn BATAN. Pabriknya dibuat di California. Jika skr lihat penyakit menggunakan rongsen atau pemindai otak. Sekarang langsung disuntikkan ketubuh nelalui aliran darah itu nuklirnya. Itu semua hasil karya ilmuan Indonesia jebolan Amerika dan Jepang. Dan asal kalian juga tahu, teknologi jaringan 4G yang dapat memiliki kemampuan hingga lebih dari 45 Mbps adalah merupakan karya org Indonesia tepatnya org Medan-Sumut yg bekerja di Jepang. Pokoknya banyak deh teknologi tinggi yg dihasilkan oleh anak2 Indonesia. Semua mungkin bagi Indonesia asal pemerintahnya mendukung. Toh UAV buatan malaysia yg katanya di klaim paling canggih di ASEAN merupakan buatan bangsa Indonesia yg bekerja di sana (eks karyawan IPTN). Malaysia emang bisa bikin apa sih kalo di pikir2. Semuanya hasil teknologi sumbangan bangsa asing seperti mobil Proton dari Mitsubishi Jepang. Panser dari Turki, dll. Indonesia mau bikin tank medium aja merupakan karya dan rancang bangun bangsa sendiri yg nanti tahun 2014 sudah jadi prototipenya.
BalasHapusDiaini juga sukses, buktinya itu koruptor udah pake jubah kamuflase koq, bisa nyaru jadi apa Dan siapa aja tergantung wani piro.. Wkwkwkwkw
BalasHapuswah sayang tni kita kayanya blm membutuhkan ini
BalasHapusapa karna tni kita masih suka bermain debus ya?? "konon katanya" perangkat teknologi debus ini lebih rumit lagi dari pada si jubah tembus pandang.
us navy aja pernah di buat bingung ☺
malaysia cuma bisa menikmati teknologi orang indonesia gak akan dapet ilmunya kalau pun dapet ya paling cuma sedikit..
BalasHapusTanya aja tuh sama yg bikin uav kujang pak endri rachman
jadi ilmuwan yg ada di malaysia cuma sekedar rekan bisnis ngerti..??
Nggeh ngerti, ndoroBro Anonim yang puuiinnteeerrrrrr.
Hapuscoba tanya sama diri sediri aja pak !!
HapusBiar promosi dikit ahh
Hehehehehe :D
Hhahahah kalo cuma jubah ngilang mah tanya aja ki joko bodoh ato mak lampir pasti dah ada!!! Manjangin rudal balistik antar pulau ahlinya mak erot!! Pokok nya lengkap!!!
BalasHapusMau Tahu siapa Endri Rachman, orang
BalasHapusnomer satu di teknologi ruang angkasa
malaysia?
Gambaran Umum Endri Rachman
Saat Ini:
Founder & Owner di PT Globalindo
Technology Service Indonesia
Dulu:
- Aeronautics Lecturer & UAV Researcher di
Universiti Sains Malaysia
- Flight Control Engineer di PT Dirgantara
Indonesia (IPTN)
- Lecturer of Computer Science di IGI-LPKIG
- dsb..
Pendidikan
Technische Universitaet Braunschweig
Pengalaman Endri Rachman:
Founder & Owner
PT Globalindo Technology Service Indonesia
August 2007 – Present (5 years 3 months)
Bandung
Aeronautics Lecturer & UAV Researcher
Universiti Sains Malaysia
Educational Institution; 10,001+
employees; Perguruan Tinggi industry
November 1999 – April 2012 (12 years 6
months) Penang, Malaysia
Flight Control Engineer
PT Dirgantara Indonesia (IPTN)
May 1987 – November 1999 (12 years 7
months) Bandung
Lecturer of Computer Science
IGI-LPKIG
August 1997 – October 1999 (2 years 3
months) Bandung
Lecturer of Mechanical Engineering and
Head of Catia Training Center
Universitas Muhammadiyah Surakarta
February 1997 – October 1999 (2 years 9
months) Surakarta
Technical Assistant
Institute for Electronics and Electrics -
Technische Universitaet Braunschweig
January 1995 – May 1995 (5 months)
Braunschweig Area, Germany
Research Assistant in Flight Dynamics
Aerospace Research Establishment (DLR-
Germany)
Government Agency; 5001-10,000
employees; Aviasi & Penerbangan industry
September 1993 – August 1994 (1 year)
Braunschweig Area, Germany
Gelar Kehormatan dan Penghargaan Endri
Rachman:
Gold Medal for R&D product "Small Flight
Control Simulator of F-16"
Malaysian Ministry of Science, Technology
and Innovation (MOSTI)
February 2006
Malaysian Ministry of Science, Technology
and Innovation has awarded the gold
medal to me for winning the 5th -
Invention & Innovation Competition for
catagory " aerospace and aviation " for
product " Small Flight Control Simulator of
F-16" Regarding Malaysian Technology
Expo (MTE) 2006 on February 23-26, at
PWTC, Kuala Lumpuer-Malaysia.
Best Paper at Conference ACIT 2002
ACIT-2002 Conference's Organization
Commitee
December 2002
The paper " Computer Simulation of
Relaxed Static Stable Fighter F-16 using
numerical algorithms" has been awarded as
the best paper regarding the international
Arab conference on Information
Technology 2002, on December 2002, at
the University of Qatar, Doha-Qatar.
Gold Winner Certificate for MTE 2006
Malaysian Ministry of Education
April 2006
The Malaysian Ministry of Education has
awarded the certificate to me for winning
the 5th - Invention and Innovation
competition during Malaysian Technology
Expo (MTE) - 2006.
Pendidikan Endri Rachman:
Technische Universitaet Braunschweig
Dipl.-Ing (TH), Aeronautics (Flight Dynamics
& Flight Control)
1988 – 1996
Kalau sampai kang Endri pulang kampung
ke Bandung, proyek ruang angkasa malon
dibuang saja ke laut.
muekekekeke..
=))
bukannya nggak mau bikin takut di salahgunakan aja.contohnya teknologi debus pernah disiarin di sctv klo nggak salah, residivis yg dikepung polri tapi dia cuma keliling2 diluar rumahnya telanjang dada bawa parang, didor cuma pasang tampang serem sambil cuek bebek, polisinya aja cuma bisa ngeliatin dari jauh sambil memble,bahayakan...heuheuueheu :D
BalasHapuskalo ngga salah ni orang udah balik ke bandung deh
BalasHapuskarna program n250 mau dilanjutin
maklum anak didiknya eyang habibie...
Makanya Malon jangan suka ngeklaim uav orang !!
Bagus yg di klain itu yg masih pake remot bukan program autonomousnya..
Sudah pantaslah di membuka mata dan pikiran untuk menghargai orang lain...
program autonomous yg udah mantap punya apa belom ? klo canggih punya bisa dong di cangkokkin ke rudal balistik lapan dong biar jadi,..alah lupa namanya ....hihihihi..:D
BalasHapusmMm preeett
BalasHapus