JAKARTA-(IDB) : Mabes TNI Angkatan Laut memprediksi rencana
pembentukan Armada RI Kawasan Tengah (Armateng) akan selesai pada 2014
mendatang.
Namun hingga kini TNI AL masih menunggu persetujuan Presiden terkait pengesahan revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.
"Begitu Perpres disetujui, kami akan langsung lakukan pembangunan infrastruktur armada. Sangat mungkin terealisasi pada 2014 mendatang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, di Jakarta, Rabu (23/1).
Belum disahkannya Perpres, dinilai karena ada sebagian usulan yang masih ditunda. Namun, sebagian besar usulan sudah disetujui oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Menurut dia, Markas Komando Armada RI Kawasan Tengah akan ditempatkan di Surabaya, yang saat ini merupakan markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim), sementara Armatim akan ditempatkan di Sorong, Papua Barat.
Di Surabaya juga markas Komando Pertahanan Laut (Kohanla) akan ditempatkan. Keberadaan tiga armada, jelasnya, memungkinkan dibentuknya Kohanla yang akan membawahkan tiga armada itu. Sedangkan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) untuk sementara akan tetap ditempatkan di Jakarta.
"Kami merencanakan, markas besar akan dipusatkan di tengah, di Surabaya," tuturnya.
Untung menambahkan, untuk membangun satu armada diperlukan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun, dimana pembangunan infrastruktur adalah yang paling memakan banyak waktu.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio sebelumnya mengharapkan pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) dapat disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pembentukan Kohanla sudah disetujui oleh Panglima TNI dan sudah dipaparkan. Semoga pembentukan Kohanla segera disetujui," kata Marsetio. Menurut dia, pembentukan Kohanla perlu dilengkapi dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10/2010 tentang Organisasi TNI untuk pembangunan infrastruktur untuk Armada RI Kawasan Tengah.
Terbentuknya Kohanla nantinya akan membawahi tiga armada yaitu Armada Barat, Armada Tengah dan Armada Timur, dimana saat ini hanya Armada Barat dan Armada Timur saja. Marsetio mengatakan, secara bertahap infrastruktur Kohanla akan diprogramkan, termasuk dalam anggaran 2013 ini.
Untuk target pembentukan Kohanla sendiri, tambah KSAL, tergantung persetujuan Perpres dan keputusan Panglima TNI, namun tentunya juga sangat tergantung alokasi anggaran.
Pengembangan postur ini akan diikuti oleh strata kepangkatan. Untuk Kohanla akan dipimpin oleh laksamana bintang 3 atau Laksamana Madya (Laksdya). Sedangkan untuk masing-masing armada dipimpin oleh laksamana bintang dua atau Laksamana Muda (Laksda).
Anggota Komisi I bidang Pertahanan DPR RI Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, berpendapat, pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) yang tinggal menunggu persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat penting mengingat luasnya wilayah laut Indonesia.
"Saat ini dari 17.499 pulau yang dimiliki Indonesia, terdapat 92 pulau terluar dan 12 pulau di antaranya merupakan pulau-pulau strategis yang tersebar di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga, serta digunakan sebagai titik-titik batas terluar (base point) pengukuran batas wilayah NKRI dengan negara tetangga," kata Susaningtyas.
Terkait dengan fungsi pertahanan dan keamanan negara, kata anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura ini, kedudukan pulau terluar merupakan beranda nusantara yang harus terus dipantau dan diawasi.
Namun hingga kini TNI AL masih menunggu persetujuan Presiden terkait pengesahan revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.
"Begitu Perpres disetujui, kami akan langsung lakukan pembangunan infrastruktur armada. Sangat mungkin terealisasi pada 2014 mendatang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, di Jakarta, Rabu (23/1).
Belum disahkannya Perpres, dinilai karena ada sebagian usulan yang masih ditunda. Namun, sebagian besar usulan sudah disetujui oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Menurut dia, Markas Komando Armada RI Kawasan Tengah akan ditempatkan di Surabaya, yang saat ini merupakan markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim), sementara Armatim akan ditempatkan di Sorong, Papua Barat.
Di Surabaya juga markas Komando Pertahanan Laut (Kohanla) akan ditempatkan. Keberadaan tiga armada, jelasnya, memungkinkan dibentuknya Kohanla yang akan membawahkan tiga armada itu. Sedangkan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) untuk sementara akan tetap ditempatkan di Jakarta.
"Kami merencanakan, markas besar akan dipusatkan di tengah, di Surabaya," tuturnya.
Untung menambahkan, untuk membangun satu armada diperlukan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun, dimana pembangunan infrastruktur adalah yang paling memakan banyak waktu.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio sebelumnya mengharapkan pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) dapat disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pembentukan Kohanla sudah disetujui oleh Panglima TNI dan sudah dipaparkan. Semoga pembentukan Kohanla segera disetujui," kata Marsetio. Menurut dia, pembentukan Kohanla perlu dilengkapi dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10/2010 tentang Organisasi TNI untuk pembangunan infrastruktur untuk Armada RI Kawasan Tengah.
Terbentuknya Kohanla nantinya akan membawahi tiga armada yaitu Armada Barat, Armada Tengah dan Armada Timur, dimana saat ini hanya Armada Barat dan Armada Timur saja. Marsetio mengatakan, secara bertahap infrastruktur Kohanla akan diprogramkan, termasuk dalam anggaran 2013 ini.
Untuk target pembentukan Kohanla sendiri, tambah KSAL, tergantung persetujuan Perpres dan keputusan Panglima TNI, namun tentunya juga sangat tergantung alokasi anggaran.
Pengembangan postur ini akan diikuti oleh strata kepangkatan. Untuk Kohanla akan dipimpin oleh laksamana bintang 3 atau Laksamana Madya (Laksdya). Sedangkan untuk masing-masing armada dipimpin oleh laksamana bintang dua atau Laksamana Muda (Laksda).
Anggota Komisi I bidang Pertahanan DPR RI Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, berpendapat, pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) yang tinggal menunggu persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat penting mengingat luasnya wilayah laut Indonesia.
"Saat ini dari 17.499 pulau yang dimiliki Indonesia, terdapat 92 pulau terluar dan 12 pulau di antaranya merupakan pulau-pulau strategis yang tersebar di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga, serta digunakan sebagai titik-titik batas terluar (base point) pengukuran batas wilayah NKRI dengan negara tetangga," kata Susaningtyas.
Terkait dengan fungsi pertahanan dan keamanan negara, kata anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura ini, kedudukan pulau terluar merupakan beranda nusantara yang harus terus dipantau dan diawasi.
Sumber : SuaraPembaruan
Apa indon nak bikin armada ha...ha...
BalasHapusJgn hiraukan upin ipin ! Betul, betul, betul
BalasHapusjangan iri ya lon ??? benta lagi aramada TNI AL ada 3 lon, siap2 ja keringat dingin lon
BalasHapusAda info soal pembagian KRI nya gimana nanti? Armatim dapet jatah KRI apa?
BalasHapusyg ane tau di timur itu kapalnya kelas berat gan doalnya dilihat dari medannya kapal kecil agak sulit
Hapusjadi kebanyakan dari korvet yg jalan2
kalo barat KCR yg bnyak
tengah campuran
klo si fregart mah mantau timur and tengah gan
Rencana berikutnya pembentukan armada utara yg akan kami tempatkan di ''sabah'' tunggu ya lonteee!!
BalasHapusmalon memang anjing, rosmah jablay apa kabarnya lon..?
BalasHapuslon..scorpen loe gak bisa nyelem ya lon??? biasa pake getek sih lon..belagu loe...!!!
BalasHapusMalasyia = Dancuk = Asu
BalasHapusIndon banyak cakap ha...ha... Macam anjing ha...ha....
BalasHapusUtk org malaysia klo ngomong jgn keterlaluan lah!? Walau bagaimanapun klo tdk ada indonesiaku ini anda tdk akan pinter n belagu kyk gini!? Dulu indonesia sampe' ngirim dokter sampe' tenaga guru supaya kalian pinter!? Kalian harusny malu sama indonesia!? Klo mau negara indonesia nyerang malaysia negara anda paling cuma bertahan 1jam saja!? Tdk lebih!?
Hapusapa sih kamu malingshit.... malingshit .. bisanya cuman iri hati aja.. parah kamu malingshit... dasar bangsa hina kamu malingshit.... ckckck anjing kau ... !
BalasHapusIndon negara koropsi, miskin, suka bikin gaduh suka, berkelahi indon payah ha...ha...ha...
BalasHapusLihat aja lon sampe tahun ini dah ada 2jt rakyat kami menjajah negaramu!!! Memang awalnya kita kirim tenaga kasar lalu lama2 menteri kerajaan pun dari indonesia!!! Makhluk malas macam kau ni tersingkir!!! Cuba kau pikir, cina dan india tu tak sanggup kau lawan tanpa ade TKI!!!! TKI pulang ekonomi kau hancur!!! Siapa yg mau kerja pertanian, tukang bangunan, rumah tangga?????
BalasHapusMerdeka........
BalasHapus(҂`_´)
<,︻╦̵̵̿╤─ ҉ ~ •
\ \
,/﹋╯. Jedeeerrrrrrrrrrrr
Mampus kau malon.....
Negara besar punya nyali besar, harga diri besar, kesabaran yg besar, klo negara kecil spt malaysia hanya punya harga diri kecil skali tdk punya arti, slalu saja mengkritik pdhl mereka dlm keadaan yg merugi!? Qt sbg org indonesia hrs dg smangat berkata "MERDEKA"
BalasHapusDasar indon babu di malaysia... babu tetaplah babu kite negara makmur gak kayak indon miskin kahakahakahakah... kasi makan dulu don rakyat kou...yang masih makan nasi aking
BalasHapus2Juta TKI memang jadi pembantu, tapi ada TUJUAN LAIN lebih besar kalau DWIKORA jilid 2 ya lon !!!
HapusBukan semata" bantu negara cengunk mu itu ya hahahhaha
Malon tuh juga susah hidup di AKNS blog PAS N Sembilan. Kalau ngaku kaya berarti malon pongah atau singaporno yg ngaku2 jadi malon! !!!
BalasHapusHuuuy malon pekerjaan babu jg kerjaan halal!!! Makanya negara laknat mu tu tak kan sanggup buat apapun karena tak ade yg mau kerje kasar!!! Rakyat kami butuh kerja apapun yg penting halaL!!! Kalo memang sanggup coba rumah tangga dan perusahaan malon tolak para tki!!! Siapa yg akan hancur!!!
BalasHapusJangan tanggepi orang kaya gitu, biar aja dia ngomong apa saja, kita jangan OOT dari topik disini, tingkatkan SDM kita agar nggak emosian, tanggapinya santai aja, hehehe btw, malon itu apa ya?? Kenapa kalian panggil malaysia dengan malon? Kan gak logis hehehe malay = malon, indonesia = indon?? -> yang benar Indonesia = Indo, kalo mau singkat malaysia = malasia aja hehehe atau bisa juga mALAY. Tapi yang penting kita jangan terbawa emosi oleh komen2 dari negara jiran kita, jadikan cacian mereka untuk menjadikan indonesia lebih maju dan kita sumpel mulut mereka dengan menghapuskan yang namanya TKI, sediakan lapangan pekerjaan yang banyak dan berbakti untuk negeri ini, Saran saya 2014 kita butuh presiden yang tegas dan cerdas dan yang ingin mengembalikan indonesia sebagai macan Asia dialah Prabowo, jangan lupa di pilih ya all, indonesia udah kronis, kita benar2 butuh pemimpin seperti beliau,,
BalasHapusMalon itu singkatan dari banyak kata seperti malaysia lonte, maling oon, manusia bloon, dll yg pasti hina dina!! Gituuuu agan!!!!
BalasHapusMalas ia andalkn kapal selam yg gak bs nyelam..hahahahx...
BalasHapus