JAKARTA-(IDB) : Seperti
biasanya, di awal tahun, Kementrian Pertahanan melaksanakan rapat
pimpinan. Demikian pula pada Rabu 9 januari 2013 kali ini. Rapat
pimpinan dibutuhkan untuk menyampaikan Kebijakan Menteri Pertahanan
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pertahanan negara
Tahun Anggaran 2013. Dalam bidang perkuatan pertahanan terutama
alutsista, di tahun 2013 akan dilakukan pemantapan terhadap berbagai
jenis persenjataan yang sudah dilirik.
Bahkan, Menteri Pertahanan dalam konferensi pers-nya menyatakan, Renstra Perkuatan yang tertuang dalam Minimun Essensial Forces bisa dipercepat menjadi 2 Renstra saja. Hal ini terlihat dari dukungan dana pemerintah yang cenderung terus naik dan lebih besar dari yang direncanakan. Artinya tahapan MEF hanya cukup sampai MEF tahap 2 saja, yaitu di tahun 2019 kekuatan pertahanan minimum sudah bisa dicapai. Namun tentunya, dengan syarat adanya dukungan dana dari pemerintah.
Dalam sesi bincang ringan dengan ARC, Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin
menyatakan, di tahun 2013, segala jenis kontrak dan penjajakan alutsista
akan dilanjutkan, bahkan jika bisa dipercepat. Persenjataan yang
dimaksud antara lain heli serang Apache, Kapal Light Fregate serta MBT
Leopard 2. Bahkan, Wamenhan memastikan, kontrak MBT Leopard 2 sudah di
tanda tangani pada pertengahan Desember 2012 lalu.
Lebih Lanjut, ARC mencari kejelasan soal kontrak Leopard 2. Kali ini
ARC mendatangi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen Ediwan
Prabowo. Ia menjelaskan, pengadaan Leopard 2 memang sudah ditanda
tangani pada pertengahan Desember.
"Jumlahnya tetap sama, yaitu sekitar
160 buah yang terdiri dari campuran Leopard 2RI, Leopard 2A4, tank
marder serta sejumlah tank pendukung", demikian kata Mayjen Ediwan. Saat
ditanya kapan tibanya Tank buatan Jerman tersebut, Mayjen Ediwan
menerangkan tergantung kapan efektif kontrak terjadi.
Rentang waktu
efektiuf kontrak adalah sekitar 3 hingga 9 bulan sejak tanda tangan
kontrak. Selama masa itu berlangsung proses politik di DPR (pencabutan
tanda bintang, dll) dan serta keuangan yang berlangsung di Kementrian
keuangan. Namun demikian, Kemenhan akan mengupayakan proses tersebut
berlangsung 3 bulan saja. "Lalu, 9 bulan setelah itu Tank pertama akan
tiba di Tanah air", kata Mayjen Ediwan sambil tersenyum.
Selain Leopard 2, Alutsista yang masih dalam pembahasan intensif
adalah heli serang Apache. Kabaranahan Kemhan menjelaskan, proses
politik di Amerika sudah selesai, namun harga heli memang terlalu mahal.
Mahalnya harga heli dijelaskan lantaran standar operasional harus
mengikuti yang berlaku di Amerika Serikat. Dan kini dari kementrian
Pertahanan sedang melakukan negosiasi terkait heli tersebut. Nah, kita
doakan saja semoga semua proses berjalan lancar dan lebih cepat.
Sumber : ARC
Hahaha..Akhirnya 61 Leo-RI + 42 Leo 2A4 =105 MBT jadi...MBT strooooooong...Tp klo Apache kayanya kemahalan deh, coba liat yg lain2 dulu mis. TigerGermany...awass yg dari usa nanti bisa kena embargo...ingett sejarahhhh. jgn jatuh dilubang yg sama.
BalasHapus