JAKARTA-(IDB) : Markas Besar TNI memastikan satu dari tiga Komando
Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) akan terbentuk pada Februari
atau Maret 2013 ini. Pembentukannya tinggal melakukan implementasikan
seperti yang tercatat dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010
tentang Organisasi TNI.
"Direncanakan pada bulan ini akan kita ajukan untuk organisasinya. Mudah-mudahanan awal tahun ini, antara Februari atau Maret, akan kita bentuk," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, seusai menjadi Inspektur Upacara Gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/1).
Tahap pertama, lanjut dia, Mabes TNI akan membentuk satu Kogabwilhan di wilayah barat, tepatnya di Mabes TNI. Kogabwilhan ini meng-cover dulu kegiatan operasi Mabes TNI di seluruh Indonesia sambil menunggu pembentukan di wilayah tengah dan timur. Kogabwilhan dibentuk untuk mengurangi tugas Panglima dalam mengendalikan semua kegiatan operasi TNI.
"Saya memerlukan salah satu panglima komando wilayah pertahanan untuk memonitor kegiatan operasi," kata Panglima. Selama ini, pembinaan angkatan dilimpahkan ke kepala staf angkatan. Untuk operasi, Panglima TNI menginginkan ada satu panglima yang mengendalikan seluruh operasi. "Sehingga ada panglima yang mengurusi operasi teritorial, operasi perbatasan, dan operasi-operasi lainnya. Jadi, semua akan terbagi dengan baik. Harapannya, semua operasi terkendali dengan baik," jelas dia.
Tidak Berbenturan
"Direncanakan pada bulan ini akan kita ajukan untuk organisasinya. Mudah-mudahanan awal tahun ini, antara Februari atau Maret, akan kita bentuk," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, seusai menjadi Inspektur Upacara Gelar Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/1).
Tahap pertama, lanjut dia, Mabes TNI akan membentuk satu Kogabwilhan di wilayah barat, tepatnya di Mabes TNI. Kogabwilhan ini meng-cover dulu kegiatan operasi Mabes TNI di seluruh Indonesia sambil menunggu pembentukan di wilayah tengah dan timur. Kogabwilhan dibentuk untuk mengurangi tugas Panglima dalam mengendalikan semua kegiatan operasi TNI.
"Saya memerlukan salah satu panglima komando wilayah pertahanan untuk memonitor kegiatan operasi," kata Panglima. Selama ini, pembinaan angkatan dilimpahkan ke kepala staf angkatan. Untuk operasi, Panglima TNI menginginkan ada satu panglima yang mengendalikan seluruh operasi. "Sehingga ada panglima yang mengurusi operasi teritorial, operasi perbatasan, dan operasi-operasi lainnya. Jadi, semua akan terbagi dengan baik. Harapannya, semua operasi terkendali dengan baik," jelas dia.
Tidak Berbenturan
Dia meyakinkan keberadaan Kogabwilhan tak akan berbenturan dengan Komando Teritorial (Koter). "Karena tugasnya berbeda. Kogabwilhan hanya mengendalikan operasi-operasi yang digelar Mabes TNI, sedangkan Koter dikendalikan Pangdam. Oleh karena itu, tak akan berbenturan," ujar dia.
Pembentukan Kogabwilhan, tambah Panglima, juga akan memudahkan koordinasi di daerah ketika ada perkembangan situasi konflik. Reaksinya akan lebih cepat. Terkait infrastruktur, untuk Kogabwilhan wilayah barat, kantornya akan memanfaatkan ruang yang masih kosong di Mabes TNI. Dan untuk personel, TNI akan merekrut dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Sebelumnya, pemerhati militer dari Imparsial, Al Araf, berharap sebelum membentuk Kogabwilhan, TNI harus menghapus struktur koter seperti Komando Daerah Militer, Komando Distrik Militer, dan Komando Resor Militer.
Sumber : KoranJakarta
Inilah generasi2 baru militer Indonesia menjelma menjadi, kekuatan yg sebelumnya disegani dan menjadi militer yg kuat serta adidaya
BalasHapusDulu pernah ada KOWILHAN yang dikomandani Letjen TNI yg kemudian dihapus krn ada reorganisasi TNI. Tapi kenapa sekarang dibentuk kembali?
BalasHapus