Jumat, Januari 18, 2013
3
JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan delegasi The Foreign Affairs Committee of Finland (Komisi Luar Negeri Parlemen Finlandia), Jum’at (18/1) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Delegasi Finlandia dipimpin oleh Mr. Timo Soini dan didampingi Duta Besar Finlandia untuk RI Kai Sauer. 
 
Kunjungan delegasi Finlandia ke Indonesia kali ini dimaksudkan dalam rangka upaya meningkatkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara yang terjalin baik selama ini sejak dibuka pada tahun 1954. Secara khusus, dalam kunjungan kepada Menhan tersebut,  akan dibicarakan berbagai hal terkait penjajakan kerja sama di bidang pertahanan yang dapat dilakukan Indonesia dan Finlandia, karena selama ini Indonesia dengan Finlandia belum memiliki kerja sama di bidang pertahanan.


Menhan RI dan Delegasi Parlemen Finlandia membahas penjajakan kerjasama bidang pertahanan terutama dibidang pendidikan dan pelatihan Peace Keeping Operations (PKO) serta Cyber Security. Seperti diketahui Finlandia memiliki pusat pelatihan pasukan penjaga perdamaian yaitu Finnish Defence Forces International Centre (FINCENT) yang berlokasi di Kota Tuusula, Finland. Selain itu Finlandia juga mempunyai fasilitas Cyber Security yang sudah sangat maju, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan kelebihan di Finlandia untuk meningkatkan SDM prajurit TNI.


Selain membahas kerjasama pertahanan, Menhan dan Delegasi Parlemen Finlandia juga bertukar pandangan tentang isu – isu keamanan global, misi perdamaian dimana kedua negara memiliki keterlibatan secara aktif.


Selama kunjungan kerja di Indonesia dari tanggal 15 sampai dengan 19 Januari 2013, Delegasi Finlandia telah berkesempatan mengunjungi  Indonesia Peace and Security Center (IPSC) di Sentul, Bogor, Kamis (17/1). Delegasi Finlandia ini juga direncanakan akan melakukan kunjungan ke Komisi I DPR RI. 


Kunjungan ke IPSC tersebut bertujuan untuk melihat langsung pembangunan IPSC di Sentul serta mengadakan pertemuan dan diskusi dengan Indonesia untuk mengetahui peran Indonesia dalam misi perdamaian, sebagai bahan untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut di bidang pertahanan antara Indonesia dan Finlandia. Dalam kunjungan tersebut, Delegasi menyatakan sangat terkesan dengan pembangunan IPSC yang digambarkan sebagai Pusat fasilitas yang modern, lengkap dan terbesar di kawasan.


Delegasi Finlandia memberi isyarat untuk menjalin kerjasama dengan IPSC antara lain dibidang Peace Keeping Operation dan Counter Terrorism serta menyatakan dukungannya terhadap Indonesia guna mewujudkan rencananya sebagai 10 besar Troops Contributing Countries. Disamping itu Finlandia akan membangun komunikasi dengan Indonesia serta menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP).


Selama kunjungan kerja di Indonesia, selain membuka kerjasama di bidang Peace Keeping Center, Delegasi Finlandia juga berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri khususnya membahas keamanan luar negeri. Disamping itu Delegasi Finlandia juga mengamati perkembangan lingkungan di sektor ekonomi dan perdagangan di Indonesia.


Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut beberapa pejabat Kemhan RI antara lain  Staf Khusus Menhan Bidang Kerjasama Internasional Soemadi D.M. Brotodiningrat, Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan RI Brigjen TNI Brigjen TNI Jan Pieter dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Bambang Hartawan.

Sementara itu Delegasi Komisi Luar Negeri Parlemen Finlandia berjumlah enam orang antara lain Mr. Jouni Backmann ( The Social Demoratic Parliamentary Group), Mr. Pekka Haavisto ( Green Parliamentary Group), Ms. Mari Kiviniemi (Finnish Centre Party), Ms. Katri Komi, (Finnish Centre Party), Ms. Maria Lohela, (the Finns Party Parliamentary Group), Ms. Tuula Svinhufvud ( Assistant Clerk to The Committee).





Sumber : DMC

3 komentar:

  1. Kapan menjalin Pertahanan dg Myanmar? Pertimbangannya ternyata Myanmar jago mereserve engineering kapal apa namanya yg katanya kalis radar gitu, hueebat tuh jaraknya dari Aceh kan nggak jauh kalau dg Finlandia kan jauh, malah "Catuken" ( kedinginan) nanti. Pakai pakaian berlapi lapis kayak kue lapis legit. Kalau di Birma /myanmar kan cukup pakai sarung plekat, sambil ngopi trus udut, yah.

    BalasHapus
  2. Kya ga tau negara ini aja terlalu gede gengsinya,negara kita mah serakah dgan semua negara ingin bekerja sama trutama tknologi ini ingin dapet itu pengen dpt pdhl blum tentu sesuai harapan yg atu aja blum di kuasai sudah ingin menguasai yg ini itu.jadi ga fokus,ga jelas mau berkiblat ke arah mana mentang2 negara netral dan ga mau bersekutu dgn siapapun,pdahal selama itu baik dan wajar apa salahnya kita juga berkiblat ke salahsatu negara kuat tp jgn c sam.liat cina sekarang jauh meninggalkan kita c sam aja keok,lihat iran dgn keseriusanya mengembangkan rudal c sam jga keok

    BalasHapus
  3. Betuuulll, sekali setuju dengan komen anda yang walau datar sudah kelihatan sampean punya jiwa Nasionalis. Di lain pihak banyak para pembuat kebijakan di legislatif, executive dan yudikativ sudah terlanjur menelan ideologi hedonisme alias kebendaan. Dan ini merupakan keberhasilan pihak lain yang menghendaki agar budaya bangsa Indonesia yang kuat dengan budaya gotong royong diantaranya dapat berubah menjadi individulisme. Secara politis sudah nggak fokus apa dan bagaimana harus berbuat.
    Kasihan para pendiri negara RI dan pengorbanan para pahlawan yg berkalang tanah mempertahankan kemerdekaan.

    BalasHapus