TEHRAN-(IDB) : Menyusul keberhasilan Iran menangkap pesawat tanpa awak Amerika
Serikat di Teluk Persia, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ramin
Mehmanparast mengatakan, Tehran siap bekerja sama dengan negara-negara
regional untuk melawan pesawat tanpa awak yang menyusup ke wilayah udara
mereka.
"Kami siap bekerja sama dengan semua negara
di kawasan pada semua isu yang mengancam keamanan regional," kata
Mehmanparast, seperti dikutip ISNA pada hari Jumat (7/12).
"Kami menganggap kerja sama regional sebagai cara terbaik untuk
mengatasi krisis dan membangun stabilitas dan keamanan di kawasan,"
tambahnya.
Mehmanparast lebih lanjut menjelaskan
Republik Islam menikmati kemampuan pertahanan yang tinggi dan
memungkinkannya untuk mempertahankan seluruh garis perbatasan.
Dia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antar negara-negara di
kawasan untuk menciptakan stabilitas, keamanan dan pembangunan terbaik
di negara-negara regional.
"Kita harus meningkatkan kemampuan pertahanan kita untuk mencegah terjadinya perang, konflik dan ketidakstabilan," tegasnya.
Sebelumnya, juru bicara Pentagon, George Little mengakui bahwa pesawat tanpa awak yang ditangkap oleh Iran adalah ScanEagle buatan AS.
Sumber : Irib
kita harus belajar sama iran,apalagi drone amrik bakalan sering lwt diperairan kita.Kalau uda pintar kita bajak drone amrik
BalasHapusKita sebenarnya bisa mencipta sistem pertahanan thd drone asing yg kemungkinan ingin menerobos masuk kedalam wilayah kita, untuk mencuri rahasia yg kita miliki, tapi tidak ada salahnya kita perlu belajar dari negara Iran yg kemungkinan ada sesuatu yang kita perlu pelajari dan diserap ilmunya.
BalasHapusSulit gan pemerintah terllalu banyak mikir,ga mengakui kalau negara kita lemah dlm semua aspek pertahanan
BalasHapusPemerintah kebanyakan mikir soalnya rakyatnya tiba2x jadi pengamat militer dadakan!
BalasHapusPemerintah lebih banyak mikirin kursi dan pertahankan kursi serta perkaya diri sendiri.
BalasHapusindonesia gak akan pernah bisa belajar ma iran kalo dikit2 masih ketergantungan ma bro sam
BalasHapussimalakama gan..main mata dengan Iran saja dihardik sama Sam dkk..apalagi benar2 berjabat tangan..psti RI kena tendang oleh Sam dkk.
BalasHapussiapapun pihak luar negeri yang ingin mendekati indonesia tidak bisa hanya datang 1-2 kali presentasi. Tapi teruslah datang melakukan lobi, harus terus meyakinkan kepada pihak pemerintah. Karena amerika dan inggris yang sudah melakukannya dari dulu.
BalasHapusiNILAH HEBATNYA iNDONESIA, MASIH BODOH TETAPI MERASA SUDAH PINTAR, jANGAN-JANGAN KARENA TAKUT SAMA AMERIKA YA GAN
BalasHapusPUTRA JAWA
Sudah beberapa kali Iran menawarkan kerja sama pertahanan sama Indonesia ,bahkan tak terbatas artinya apa yang Indonesia mau ,mereka bersedia.Tapi respon Indonesia tidak jelas ,cuma akan mempelajari terus diam.kalau takut dimarahi us,kan bisa cara lain seperti menyewa konsultan Iran,oleh pt DI,atau Lapan buat diambil ilmunya merancang Rudal.Jangan G to G nanti us marah .Kalau perusahaan yang bikin kerjasama kan pemerintah bisa lepas tangan.Apalagi kalau ada perusahaan murni swasta yang jadi tempat bernaungnya konsultan Iran tersebut.Pemerintah bisa lepas tangan,bila dipertanyakan oleh pemerintah us.Iran lagi di embargo mereka perlu duit kita punya uang dan butuh tehnologi.Intinya kita yang yang datang lagi kesana.Mereka sudah menyerah.......Tidak satu jalan ke Roma....
BalasHapus