Rabu, November 14, 2012
6
"Membangun kendaraan lapis baja bukan bisnis sederhana."

JAKARTA-(IDB) : "Indonesia tertarik dalam merancang tank ringan. Tentu saja, kami bisa membantu," kata Nikolai Dimidyuk, Direktur Rosoboronexport untuk urusan khusus, kepada media lokal, Senin waktu setempat.

Sebagai langkah pertama, menurut Dimidyuk, akan diadakan pertemuan desainer dari dua negara di kota Ural Selatan Kurgan, di mana pabrik mesin Kurganmashzavod diharapkan menjadi tempat konstruksi dan perancangan.


"Membangun kendaraan lapis baja bukan bisnis sederhana," kata Dimidyuk, seperti dikutip kantor berita Interfax.


Mei lalu, Indonesia membeli 37 kendaraan tempur infanteri BMP-3F Rusia seharga 114 juta dolar AS.


Pekan lalu, desainer kendaraan tempur Rusia mengambil bagian dalam pameran pertahanan internasional yang diadakan di Jakarta.


Rosoboronexport adalah bagian dari Russian Technologies State Corporation, satu-satunya perantara lembaga negara yang bertanggung jawab untuk mengimpor dan mengekspor produk pertahanan serta produk fungsi ganda, teknologi dan jasa.


Perusahaan senjata ini telah bekerjasama dengan lebih dari 70 negara. 





Sumber : BeritaSatu

6 komentar:

  1. Boleh juga kerjasama pembuatan tank ringan dg rusia dan jerman..keduanya top dlm urusan ini,tpi klo boleh sih tank dg jerman,kapal selam dg rusia..

    BalasHapus
  2. KAMERAD RUSIA INILAH YANG KITA TUNGGU UNTUK MEMPRODUKSI BERSAMA DAN ALIH TEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN KAPAL SELAM BERTENAGA NUKLIR SEBANYAK 20 BUAH DAN 10 KAPAL INDUK LENGKAP DENGAN PESAWAT TEMPUR PAK-FAnya DIATAS GELADAK KAPAL, SIAP MENGAWALI HARI KEMENANGAN MENYAMBUT INDONESIA SUPER POWER BARU DIKAWASAN ASIA PASIFIK.BARI DUKUNGAN PENUH PADA PT PAL, PT DIRGANTARA INDONESIA, dan PT PINDAD.BRAVO NKRI !!!!! NKRI HARGA MATI !!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rakyat setuju !!!! Peguasa belom tentu ???berhutang budi ke asing !!rakyat di tipu !!!!

      Hapus
    2. ksastria harus tunduk dong sama ratu nya

      Hapus
  3. kalo yg keras berat sama china aja,karena china tdk segan segan mengajar tdk seperti amrik jangan kan suruh ngajar salah sikit langsung embargo.

    BalasHapus
  4. bekerja sama dengan blok timur tanpa resiko embargo!

    BalasHapus