JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Republik
Indonesia (Wamenhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin menerima President of Korea
Institute for Defense Analyses (KIDA) Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok, Senin
(5/11) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan ini
dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara yang
saat ini sudah terjalin baik dan semakin meningkat. Dalam kesempatan
ini, President of KIDA menyampaikan harapannya untuk dapat menjalin
kerjasama penelitian di bidang pertahanan antara institusi penelitian
dari kedua negara.
President of KIDA, mengatakan saat ini hubungan kerjasama pertahanan
antara Korea dan Indonesia semakin meningkat, untuk itu diperlukan
suatu usaha untuk membuat hubungan tersebut dapat lebih efektif dan
efisien. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama antara
institusi penelitian seperti institusi KIDA dengan institusi penelitian
di Indonesia.
Menurutnya, kerjasama dapat dilakukan dengan melalui berbagai metode
seperti penyelenggaraan seminar bersama yang membahas isu - isu yang
memang menjadi pusat perhatian kedua negara, ataupun penyelenggaraan
pelatihan bersama oleh para peneliti dari kedua negara untuk dapat
berlajar dan berdiskusi bersama.
President of KIDA menjelaskan, KIDA
merupakan sebuah institusi yang ditempati oleh hampir 450 pemegang gelar
akademis Master dan Doctor khususnya peneliti bidang pertahanan,
militer, strategis dan juga bidang pengadaan. “Kami kedepannya sangat
berharap dan akan secara aktif menjalin hubungan dengan institusi
penelitian di Indonesia, sehingga hubungan kerjasama antara kedua negara
bisa ditingkatkan satu tingkat lagi”, ungkapnya.
Lebih lanjut President of KIDA,
menyampaikan keyakinannya bahwa kedepan kerjasama kedua negara akan
semakin meningkat. Terlepas dari hubungan kenegaraan antara kedua
negara, secara pribadi Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok menyampaikan bahwa
dirinya memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap Indonesia,
khususnya karena Indonesia memilki peran geopolitik yang sangat
strategis baik di kawasan regional maupun Internasional dan juga karena
potensi petumbuhan yang dimiiki Indonesia untuk dapat lebih maju
kedepan.
Menurutnya, jika kedua point tersebut
diatas dapat saling melengkapi dengan positif, maka kedepan Indonesia
akan menjadi negara yang besar, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara
namun juga di kawasan Asia dan juga panggung Internasional.
Menanggapi President of KIDA, Wamenhan
RI menyampaikan bahwa memang perkembangan hubungan kerjasama Indonesia
dan Korea khususnya di bidang kerjasama pertahanan saat ini dalam posisi
yang paling tinggi. Hubungan antara kedua pemimpin negara sampai dengan
Menhan dan sampai pada tingkat operasional serta hubungan antar perwira
berjalan sangat baik, komunikasi personel dan komunikasi institusi dari
kedua negara juga sangat intensif.
Menurut Wamenhan, dengan kunjungan
President of KIDA ke Kemhan RI ini, maka tentunya juga akan menambah
jumlah dari kualitas kerjasama antara kedua negara khususnya kerjasama
di bidang pertahanan. “Semoga kunjungan bapak bisa bermanfaat bagi kedua
negara dan kedua institusi”, ungkap Wamenhan. Terkait dengan kerjasama
penelitian di bidang pertahanan, Wamenhan RI menyampaikan sangat
menyambut baik keinginan dari President of KIDA tersebut.
Wamenhan merekomendasikan agar KIDA
dapat menjalin kerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
RI, untuk itu Kemhan akan menfasilitasi agar President of KIDA bersama
delegasi dapat melakukan kunjungan ke Lemhannas. Wamenhan RI
menjelaskan, Lemhannas merupakan institusi kajian di Indonesia yang
terdiri dari berbagai pakar - pakar disiplin ilmu tidak hanya di bidang
pertahanan tetapi juga pada skala nasional.
Disamping sebagai institusi kajian,
Lemhannas juga merupakan institusi yang membekali dan mendidik para
eksekutif baik itu dari pemerintah maupun juga para kalangan bisnis dan
politisi serta LSM, untuk mendapatkan suatu persamaan formulasi berpikir
pada skala nasional dalam menghadapi permasalahan - permasalahan
lingkungan regional dan global. Turut mendampingi Wamenhan RI dalam
kesempatan tersebut, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian
Pertahanan (Kabadiklat Kemhan) Mayjen TNI Suwarno, S.I.P., M.Sc dan Staf
Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin.
Sumber : DMC
Merdeka...jatidiri. Sdh tinggalkan saja korsel alur pikiran korsel sdh ketahuan hanya pengibul bukan negara yg diharapkan,seluruh anak2 bangsa sdh terbuai dg kata2nya dan OMDO drnya serta pemerintah hrs memberantas korupsi kalau tdk melaksanakan berarti pemerintahan bencong serta pemerintahan akan datang hrs memeriksa pejabat pemrintahan sblm tahun 2014. Merdeka....jatidiri
BalasHapus