Minggu, November 11, 2012
1
MANILA-(IDB) : Kanada dan Filipina pada Sabtu, menandatangani kesepakatan membantu Manila membeli peralatan militer guna mempertahankan wilayah, kata Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dan Presiden Filipina Benigno Aquino.

Departemen Pertahanan Filipina dan perusahaan negara Canadian Commercial Corp menandatangani perjanjian pada saat Harper bertemu dengan Aquino di Istana Malacanang, Manila, dan kedua pemimpin itu mengumumkannya pada jumpa pers bersama.

AFP melaporkan kesepakatan itu ditandatangani di tengah sengketa wilayah antara Filipina dan China atas pulau-pulau dan perairan di Laut China Selatan.

"Nota kesepahaman ini akan memungkinkan Filipina untuk memperoleh peralatan dan keahlian yang dibutuhkan guna memenuhi pertahanan negara dan agenda keamanan," kata Harper.

Berdasarkan kesepakatan itu, Filipina membeli peralatan dan keahlian dari Kanada meliputi produk industri pertahanan senilai 12,6 miliar dolar AS yang dijamin oleh pemerintah Ottawa, kata pernyataan pemerintah Kanada.

"Ini akan membantu kami dalam usaha kami untuk membangun kemampuan pertahanan dan keamanan," kata Aquino, namun menolak untuk menguraikan lebih lanjut.

Di hadapkan dengan pemberontakan komunis dan gerilyawan Islam serta semakin tegasnya China, Aquino mencatat bahwa militer hanya memiliki dua pesawat transportasi, tidak punya jet tempur, dan hanya memiliki 132 kapal terutama bekas era Perang Dunia II.

Canadian Commercial Corp. berfungsi sebagai perantara antara pemasok Kanada dan pemerintah asing untuk bertransaksi kontrak pertahanan dan keamanan.

Filipina telah berada di pasar untuk kapal-kapal patroli guna melindungi perairannya, termasuk daerah-daerah yang tumpang tindih dengan wilayah yang diklaim oleh China.

Perjanjian militer dengan sekutu Manila, Amerika Serikat diatur tahun ini untuk memberikan dan memperbarui kapal pencegat Hamilton, yang sebelumnya digunakan oleh pasukan Penjaga Pantai AS, untuk Angkatan Laut Filipina.

Bulan lalu, Penjaga Pantai Filipina mengumumkan akan membeli lima kapal patroli dari Prancis senilai sekitar 90 juta euro (116 juta dolar AS), yang sebagian untuk menjaga wilayah perairan sengketa di Laut China Selatan.

Filipina dan China mulai bersitegang pada April atas Scarborough Shoal, sekelompok pulau di Laut Filipina yang berada di dalam 200 mil laut zona ekonomi eksklusif.

China mengklaim beting itu serta hampir semua Laut China Selatan, bahkan dekat dengan perairan pantai negara-negara tetangganya.




Sumber : Antara

1 komentar:

  1. wah ini dia bakalan jadi negara boneka barat,entar militer nya kuat rakyatnya melarat yach sama juga tambah kacau..lol..kalau lawan china cukup dikentut 3 x pada pening tuch philpina.

    BalasHapus