SALALAH-(IDB) : Pada etape keempat kali ini, yaitu Colombo – Salalah, KRI Sultan Hasanuddin-366 yang membawa Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNIFIL 2012, mengarungi laut Arabia yang cukup bersahabat, dibandingkan etape sebelumnya yaitu Belawan – Colombo.
Namun tingkat kewaspadaan terhadap ancaman pada route ini cukup tinggi. Dikarenakan pada etape kali ini KRI Sultan Hasanuddin-366 melewati perairan yang memiliki kerawanan dari perompak Somalia. Sehingga pada saat KRI Sultan Hasanuddin-366 memasuki perairan Lakhsadewp, Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNIFIL, Letkol Laut (P) Dato Rusman SN memerintahkan para prajuritnya untuk mengadakan Peran Tempur Bahaya Asymetris.
Peran ini dimaksudkan untuk menghadapi ancaman non militer yang belum diketahui kekuatan maupun arah datangnya dan dapat menyerang secara tiba-tiba. Ancaman yang dimaksud adalah ancaman perompak Somalia yang mungkin saja salah sasaran dan mendekat ke KRI Sultan Hasanuddin-366, selain itu juga mengantisipasi rasa kekecewaan atas jatuhnya korban perompak Somalia saat pembebasan KM. Sinar Kudus yang bermaksud menyerang KRI SHN-366 saat melintasi perairan tersebut.
Peran Tempur Bahaya Asymetris dilaksanakan mulai petang hari sampai dengan dini hari menjelang kapal memasuki pelabuhan Salalah, Oman. Para prajurit menempati pos tempur masing-masing dengan perlengkapan senjata laras panjang, teropong malam dan handytalky (HT). Mulai dari haluan, anjungan, PIT, geladak exocet, geladak helly dan buritan, termasuk meriam 76 mm dan 20 mm disiapkan. Memasuki waktu pagi hari keadaan dinyatakan aman, walaupun sempat ada beberapa kontak, namun diidentifikasikan sebagai kapal niaga.
Peran Tempur Bahaya Asymetris dilaksanakan mulai petang hari sampai dengan dini hari menjelang kapal memasuki pelabuhan Salalah, Oman. Para prajurit menempati pos tempur masing-masing dengan perlengkapan senjata laras panjang, teropong malam dan handytalky (HT). Mulai dari haluan, anjungan, PIT, geladak exocet, geladak helly dan buritan, termasuk meriam 76 mm dan 20 mm disiapkan. Memasuki waktu pagi hari keadaan dinyatakan aman, walaupun sempat ada beberapa kontak, namun diidentifikasikan sebagai kapal niaga.
KRI Sultan Hasanuddin-366 merapat di dermaga umum Salalah, Oman pada pukul 10.00 waktu setempat dan disambut oleh Dubes RI untuk Kesultanan Oman Bpk. Sukanto, S.H dan Atase Pertahanan (Athan) RI untuk Saudi Arabia Kolonel Kav Achmad Riad serta Kabid Pensosbud KBRI Bpk Arifin. Pada kesempatan tersebut, Dubes dan Athan berkunjung ke KRI Sultan Hasanuddin-366 disambut oleh Komandan Satgas Letkol Laut (P) Dato Rusman SN di Lounge Room Perwira, dilanjutkan makan siang bersama. Kegiatan kunjungan diakhiri dengan penyerahan cindera mata dari Dan Satgas kepada Dubes dan Athan. Malam harinya, KRI Sultan Hasanuddin-366 mengadakan acara ramah tamah yang dihadiri oleh Dubes dan Athan serta beberapa staf KBRI.
Kota Salalah identik dengan kota wisata religius, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/D UNIFIL 2012, untuk berziarah ke makam Nabi Ayub. Makam ini terletak di daerah pegunungan Salalah dan memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari pelabuhan. Didepan makam Nabi Ayub, para prajurit dipimpin Komandan Satgas melaksanakan doa bersama. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke makam Nabi Imron yang terletak di pusat kota Salalah, makam tersebut memiliki panjang kurang lebih 30 meter.
Setelah sandar selama 2 hari di Salalah, Oman untuk bekal ulang logistik, pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2012 pagi, KRI Sultan Hasanuddin-366 bertolak menuju persinggahan berikutnya yaitu Port Said, Mesir yang ditempuh selama kurang lebih 5 hari pelayaran.
Sumber : Koarmatim
0 komentar:
Posting Komentar