Minggu, Mei 13, 2012
0
NEW DELHI-(IDB) :India menyetujui satu perjanjian untuk membeli 145 meriam howitzer seharga 560 juta dollar AS dari Systems BAE dari Amerika Serikat. India tengah meningkatkan perangkat keras militernya, kata seorang pejabat, Sabtu (12/5/2012).
    
India akan meningkatkan kemampuan militernya dengan perangkat keras seharga miliaran dollar AS sehubungan dengan ketegangan yang telah lama berlangsung dengan pesaingnya China dan Pakistan. "Kontrak  bagi howitzer-howitzer dilakukan Jumat dengan Systems BAE Inc" dari Amerika Serikat, satu unit dari BAE Systenm PLc --yang berpusat di Inggris, kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan  yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada AFP.
    
Pemerintah akan mengeluarkan dana 30 miliar rupee (560 juta dolar AS) untuk pembelian meriam-meriam lapangan, kata pejabat itu. Howitzer-howitzer, yang memiliki jangkauan tembak 30Km, akan digunakan oleh divisi artileri gunung angkatan darat dan digelar di sepanjang perbatan India yang rawan.
    
India berperang tiga kali dengan Pakistan sejak merdeka tahun 1947, tetapi China tampaknya menjadi fokus utama dari ambisi modernisasi militer dan kebijakannya.
    
Militer memperoleh sejumlah peralatan baru mulai dari pesawat tempur sampai kapal-kapal selam. Pada Maret negara itu mengumumkan pengeluaran untuk keperluan militer tahun keuangan sekarang akan mencapai 1,95 triliun rupee (40 miliar dollar AS). Pengumuman Sabtu menyangkut pembelian itu merupakan pertama kali dalam lebih dari seperempat abad sejak India akan membeli howitzer-howitzer.
    
India terakhir membeli meriam-meriam untuk angkatan darat tahun 1986, ketika negara itu membeli 410 meriam howitzer lapangan dari perusahaan senjata Swedia AB Bofors. Setahun kemudian, media Swedia menuduh para politikus dan para pejabat militer India telah menerima suap sehubungan dengan perjanjian pembelian senjata itu.
    
Tuduhan-tuduhan korupsi menyangkut kontrak Bofors merugikan  Perdana Menteri waktu itu Rajiv Gandhi dari Partai Kongres dalam pemilu tahun 1989. Namanya dibersihkan oleh satu pengadilan India tahun 2004, 13 tahun setelah ia dibunuh oleh seorang pembom bunuh diri Tamil.
    
Tetapi skandal itu memiliki satu dampak yang lama. Para pengamat mengatakan khawatir skandal korupsi membuat sulit bagi memperoleh persetujuan bagi perjanjian-perjanjian pembelian peralatan militer India disetujui birokrat-birokrat yang tidak akan membuat keputusan karena khawatir dituduh melakukan usaha-usaha yang tidak beres.
    
Perampungan perjanjian pembelian howitzer dapat berlangsung setidaknya satu tahun, kata pejabat lain departemen pertahanan.

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar