MANADO-(IDB) : Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani melaksanakan pantauan secara Live perairan perbatasan Indonesia – Filipina serta Malaysia dari Ruang Pusat Komando dan Kendali Regional (Regional Command and Control Center-RCC) Markas Komando Lantamal VIII sekaligus melaporkan kondisi terkini wilayah perbatasan melalui tele-conference dengan Pusat Komando dan Pengendalian TNI AL yang berkedudukan di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta.
RCC yang berkedudukan di Markas Komando Lantamal VIII Manado ini memungkinan untuk melaksanakan pemantauan dan pengawasan secara Live sekaligus mengendalikan 10 (sepuluh) Coastal Surveillance Station (CSS) yang telah terpasang di wilayah titik – titik perbatasan Indonesia – Filipina dan Malaysia dengan system pengawasan maritime yang terintegrasi (Integrated Maritime Surveillance System - IMSS). Daya jangkau Radar di CSS adalah 96 Nautical Miles dan Kamera 30 Nautical Miles. System pengawasan yang terintegrasi ini memungkinkan untuk menjangkau wilayah ALKI I dan II sehingga bisa digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di bidang pertahanan oleh para pimpinan TNI – AL, terutama dalam hal Pelanggaran Lintas – Batas, untuk mengoptimalkan penggunaan kekuatan yang dimiliki, karena system pengawasan ini bisa memberi informasi yang cepat, akurat secara real time. “Selama ini, IMSS bekerja sangat bagus dan kami akan selalu berusaha menyempurnakan system pengawasan ini dengan didukung dengan kekuatan unsur (KRI) kita yang rutin berpatroli di daerah perbatasan”, ujar Danlantamal saat Tele-Conference dengan Puskodal yang dihadiri juga oleh Laksamana Muda Haris Chan, Komandan Gugus Keamanan Laut Singapura dan beberapa delegasi dari Angkatan Laut Australia .
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan keamanan dan pengawasan daerah perbatasan yang rutin dilaksanakan oleh Lantamal VIII. Dengan perangkat dan system ini, memungkinkan kita untuk selalu memantau dan mengawasi perkembangan terkini kondisi perairan perbatasan, sehingga TNI AL (Lantamal VIII) selalu sigap jika sewaktu – waktu terjadi tindak pelanggaran di laut perbatasan Indonesia – Filipina dan Malaysia, terutama masalah Illegal Fishing dan pelanggaran lintas batas teritorial. “Kami selalu memantau, mengawasi serta mengumpulkan informasi dan memperbaharui (update) data di lapangan untuk panduan kami melaksanakan tugas menjaga wilayah perbatasan dan untuk dikoordinasikan dengan Komando Atas”, ungkap Danlantamal VIII sesaat setelah Tele-Conferenceselesai. “ Untuk saat ini situasi dan kondisi perairan perbatasan Indonesia – Filipina dan Malaysia aman”, pungkasnya.
Sumber : TNI AL
0 komentar:
Posting Komentar