Kamis, Februari 02, 2012
0
LONDON-(IDB) : Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan akan mendesak India untuk mempertimbangkan kembali keputusannya memilih pesawat tempur buatan Perancis, Dassault Rafale. Cameron menyatakan kecewa atas keputusan India tersebut.

Hal itu disampaikan Cameron saat berbicara di hadapan parlemen Inggris di London, Rabu (1/2/2012). Sehari sebelumnya, India memutuskan memilih Rafale daripada pesaing utamanya, Eurofighter Typhoon, yang didukung Inggris.

Cameron berjanji kepada parlemen akan mendorong India untuk memikirkan kembali keputusannya, mumpung saat ini kontrak pembelian dengan pihak Perancis belum ditandatangani. "Keputusan itu jelas mengecewakan. Saya akan melakukan segala cara, seperti yang sudah saya lakukan, untuk mendorong India melihat kembali ke Typhoon," tutur Cameron.

Eurofighter Typhoon adalah pesawat buatan konsorsium perusahaan dirgantara dari empat negara, yakni Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia. Pesawat tempur tersebut bersaing dengan Rafale, sesama pesawat buatan Eropa, dalam memperebutkan kontrak pengadaan 126 pesawat tempur masa depan Angkatan Udara India senilai 12 miliar dollar AS.

India memutuskan memilih Rafale karena harga dan biaya perawatan per unit Rafale lebih murah dibanding Typhoon. Keputusan ini belum mengikat, karena sifatnya baru memberi hak eksklusif bagi Dassault untuk melakukan negosiasi lebih lanjut sebelum penandatanganan kontrak final.

Menurut Cameron, Typhoon memiliki berbagai kemampuan yang lebih unggul dibanding Rafale, dan ia akan mendesak pemerintah India melihat hal tersebut. Rafale maupun Typhoon sama-sama terlibat dalam operasi militer di Libya tahun lalu.

Kontrak pembelian dari AU India ini diperjuangkan mati-matian oleh kedua pesaing dari Eropa, karena akan berarti sangat besar di tengah kondisi krisis ekonomi yang melanda mereka saat ini. 

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar