Senin, Januari 02, 2012
1
JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan kembali melakukan penambahan enam unit jet tempur untuk TNI Angkatan Udara. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebutkan pembelian enam unit Sukhoi Su-30 MK2 dari Rusia ini sudah diresmikan melalui penyerahan kontrak antara Kementerian Pertahanan dan produsen pesawat Rusia, JSC Rosoboronexport.

Menurut Sjafrie, penambahan enam unit Sukhoi Su-30 MK2 ini untuk melengkapi jet tempur yang kini sudah dimiliki TNI Angkatan Udara. "Penyerahan kontrak sudah dilakukan kemarin dan saat ini masih ada kontrak yang sedang berjalan," ujar Sjafrie di kantornya, Jumat, 30 Desember 2011.

Saat ini TNI AU telah memiliki 10 unit jet tempur Sukhoi sejenis. Ini terdiri dari enam Sukhoi jenis Su-27 SKM dan empat Sukhoi jenis Su-30 MK2. Rencananya, TNI AU akan menempatkan satu skuadron Sukhoi ini di Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut Sjafrie, selain pembelian jet tempur dari luar negeri, pemerintah kini juga tengah mengoptimalkan peningkatan industri penerbangan dalam negeri. Apalagi pemerintah sudah menargetkan tahun 2010 dan 2011 sebagai tahun kebangkitan industri dalam negeri. "Jadi, tahun 2012-2013 mendatang kami akan lakukan pemenuhan kebutuhan alutsista penerbangan secara cepat," ujarnya.

Untuk pemenuhan alat utama sistem persenjataan udara, Sjafrie menyebutkan PT Dirgantara Indonesia secara berangsur merampungkan penyaluran helikopter jenis Bell 412 dan Puma untuk Angkatan Darat dan Angkatan Udara. Selain itu PT DI juga terus meningkatkan kerja sama pembuatan sembilan unit pesawat CN 295 dengan produsen pesawat Airbus Millitary yang berbasis di Spanyol.

Rencananya pada awal 2012 mendatang, Airbus Millitary mulai menindaklanjuti kerja sama. "Awal Januari ini akan tiba dua unit pesawat CN295," ujarnya.

Selain dengan Spanyol dan Rusia, Kementerian Pertahanan terus mendorong industri pesawat dalam negeri untuk meningkatkan kerja sama pemenuhan alutsista penerbangan dengan negara lain. "Kami mendorong kerja sama pembuatan jet latih dengan Brazil dalam kerangka alih teknologi dengan PT DI," lanjut Sjafrie. Kemenhan berharap industri penerbangan dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan TNI AU dalam pengawasan udara.

Sumber : Tempo

1 komentar:

  1. good..good..good..mkn byk peralatan baru yg kita miliki makin kuat taring air force kita..asal jgn lupa utamakan produk dalam negeri biar makin kuat jg ekonomi kita...bravo tni au!!!

    BalasHapus