Selasa, Oktober 11, 2011
0
SAMBAS-(IDB) : Aktivitas TNI dan media cetak, televisi dan online yang akan ke perbatasan Camar Bulan, di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Selasa (11/10), mulai ramai sejak mencuatnya pemberitaan mengenai pencaplokan batas negara di daerah tersebut oleh Malaysia.

Dari pantauan di lapangan, tampak belasan anggota TNI menggunakan kendaraan roda empat dan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional ikut antri untuk menyeberang menggunakan kapal motor pelayaran Semah di dermaga Tanjung Harapan - Teluk Kalong, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas.

"Sejak pukul 04.00 para penumpang sudah banyak yang antri untuk menyeberang dari Tanjung Harapan ke Teluk Kalong," kata staf Dinas Perhubungan dan Informatika, Kabupaten Sambas, Suryadi Saleh saat ditemui di lokasi penyeberangan tersebut.

Suryadi Saleh mengatakan, terjadi lonjakan penumpang dari arah luar kota Sambas tujuan Kecamatan Paloh dalam dua hari terakhir sejak mencuatnya kasus pencaplokan dan klaim dari Malaysia bahwa Camar Bulan merupakan wilayah negara tersebut.

Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, memiliki luas sekitar 1.499 hektare dan Tanjung Datu memiliki luas 80.000 meter persegi. Wilayah Camar Bulan dihuni sekitar 170 keluarga atau 700 jiwa penduduk yang semuanya berwarga negara Indonesia.

Menurut Gubernur Kalbar Cornelis, ada 1.440 hektare wilayah Indonesia masuk ke Malaysia karena patok yang bergeser di titik tapal batas A88 - A156 Camar Bulan di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, ke dalam wilayah Sarawak, Malaysia.

Cornelis mengaku telah mendapat informasi bahwa Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sudah memasukkan Camar Bulan ke dalam wilayah Malaysia. Dengan tegas ia meminta supaya tidak ditandatangani karena sangat merugikan Indonesia, khususnya wilayah administrasi Kalbar. Gubernur bertekad akan mengajukan protes ke pemerintah pusat kalau wilayah Camar Bulan dinyatakan bukan milik Kalbar.

0 komentar:

Posting Komentar