Minggu, Oktober 23, 2011
0
BAGHDAD-(IDB) : Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menegaskan, pada akhir 2011 tak ada lagi tentara AS di Irak. Menurut catatan AP dan AFP pada Sabtu (22/10/2011), keputusan ini dikeluarkan persis sembilan tahun sejak invasi Irak di era pemerintah George W Bush. "Pasukan Amerika Serikat meninggalkan Irak dengan kepala tegak. Itulah cara Amerika mengakhiri misi militernya di Irak," kata Obama di Gedung Putih seusai melakukan pembicaraan jarak jauh dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki.

Meski menarik mundur pasukannya, Obama tetap mengharapkan kerja sama jangka panjang yang kuat dari Pemerintah Irak. "Amerika Serikat dan Irak sudah menyepakati cara-cara untuk melangkah ke depan," lanjut Obama.

Saat ini Amerika Serikat masih memiliki sekitar 39.000 prajurit di Irak. Jumlah ini menurun drastis dari jumlah 165.000 personel pada 2008. Berdasarkan data Kementerian Pertahanan, sebanyak 4.408 prajurit AS tewas di Irak sejak Maret 2003.

Imunitas

Rencana penarikan mundur seluruh pasukan AS di Irak sudah diumumkan sejak 2010. Bahkan, tenggat penarikan mundur secara total pada 2011 sudah dirancang di masa pemerintahan Presiden Bush.

Namun, rencana penarikan mundur ini tetap menimbulkan perdebatan yang tak berkesudahan. Pemerintah Irak masih menginginkan 5.000 personel militer AS berada di Irak untuk melatih militer negeri itu.

Terkait keinginan tersebut, ternyata Pemerintah Irak tidak akan memberikan imunitas hukum untuk para pelatih itu. Syarat inilah yang tak disetujui Pentagon yang menginginkan perlindungan dan imunitas hukum bagi semua personel militer AS di luar negeri. "Jika tidak ada kesepakatan soal imunitas, tak ada kesepakatan soal jumlah (personel militer AS)," kata juru bicara Pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh, belum lama ini.

Sebagian besar warga Irak menganggap persoalan militer AS ini adalah masalah sensitif akibat banyaknya warga sipil yang tewas sejak invasi atas Irak dilakukan. Sejauh ini, pencabutan imunitas hukum sudah dilakukan untuk perusahaan-perusahaan keamanan swasta yang banyak beroperasi di Irak.

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar